Bodohnya Kita Saat Jatuh Cinta

Manusia adalah makhluk Tuhan paling sempurna di antara makhluk Tuhan yang lainnya. Bagaimana tidak? Di antara semua makhluk Tuhan yang ada di bumi ini, hanya manusia yang dianugerahi akal pikiran. Tidak untuk tumbuhan, tidak untuk binatang dan tidak pula untuk makhluk Tuhan yang lainnya. Ada perasaan iri ketika melihat manusia lebih segalanya dari makhluk Tuhan yang lainnya. Ia memiliki bentuk yang indah, dari ujung rambut hingga ujung kuku. Setiap bentukan tubuhnya mengandung makna tersirat yang mampu menambah rasa syukur kepada Sang Pencipta tentunya.

Advertisement

Manusia dilahirkan ke dunia, disayangi oleh sanak saudara, disekolahkan hingga jenjang yang paling tinggi, sampai meraih gelar profesor. Bagaimana tidak bangga memiliki anak yang bisa mengenyam pendidikan yang luar biasa tingginya. Banyak anggapan bahwa semakin tinggi seseorang mengenyam pendidikan, maka semakin pintar akal pikirannya.

Belajar untuk pintar. Tetapi tidak untuk masalah cinta. Semakin seseorang jatuh cinta kepada lawan jenisnya, maka semakin bodoh ia. Bagaimana tidak? Kalau jatuh cinta mampu membutakan segalanya. Ia tak tampan, tapi di mata kita dia tampak begitu menawan. Ia lelaki yang kasar misalnya, bagi kita ia selembut sutra yang mampu melelehkan hati kita setiap saat.

Sekembali dari perjalanan jauh misalnya, seharunya kita melepaskan kepenatan dengan tidur ataupun merebahkan tubuh ini di atas ranjang. Tidak demikian, ketika kita tiba-tiba mendapatkan selayang sms dari sang pujangga hati.

Advertisement

“Udah nyampek sayang?”

Bisa dipastikan, rasa penat yang saat itu menghinggap di tubuh kita akan seketika hilang entah pergi kemana. Senyum manis terlukis di wajah yang penuh keletihan. Penat itu tiba-tiba tergantikan dengan semangat membara untuk selalu tampak bertenaga pada saat bersua dengannya. Letih dan penat telah tergantikan dengan semangat membara hanya karena tiga kata yang begitu dahsyat.

Advertisement

Pada satu waktu, kita sedang melahap makanan yang merupakan favorite kita. Gado-gado misalnya. Biasanya kita bisa melahap gado-gado hanya dalam waktu beberapa menit saja. Tetapi tidak untuk saat kita dalam suatu waktu tiba-tiba di sms sang pujangga hati, bahwa pada hari itu juga dia meminta putus dengan kita. Padahal waktu itu, kita sedang dimabuk kepayang dengan adanya cinta. Apa yang akan terjadi pada kita? Pasti seketika itu, kita akan berhenti makan. Seolah-olah isi dalam perut kita sudah mencapai kemaksimalan yang sangat amat. Tenaga untuk melahap makanan yang biasanya kita punya pada saat makan gado-gado, seketika pergi hilang entah kemana. Air mata yang tersimpan rapih di pelupuk mata selama ini, seketika meluncur dan melesat cepat menuju pipi kita.

Sungguh, ajaib bukan rasa jatuh cinta itu?

Seketika ia mampu menguatkan seseorang.

Seketika pula mampu melemahkan seseorang.

Bahkan mampu membutakan penglihatan seseorang.

Semoga kita tak bodoh ketika merasakan jatuh cinta.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Al Faqirah

6 Comments

  1. Ayue Nilla berkata:

    Memang benar ketika cinta datang semua akan terasa indah, tetapi jika cinta pergi kita akan merasakan bagimana rasanya kehilangan,percaya atau tidak itu yang akan dialami,

  2. siippp,,,
    sepertinya @ayue Nilla pernah mengalaminya

CLOSE