Bukan Lagi Putri Tidur, yang Mengharapkan Pangeran Berkuda Putih Datang.

Kalau dulu kau suka mendongeng, akulah orang yang suka mendengarkan dongengmu. Kamu tau, aku itu orangnya suka tidur. Aku bisa menghabisakan waktu aktifku untuk tidur lima sampai enam jam pada siang hari. Maka dari itu kau pernah bilang aku ini putri tidur,

Advertisement

Hingga seorang pangeran datang dengan membawa kuda putih yang bisa membangunkan tidurku. Dan saat itu aku berharap pangeran itu adalah kamu.

Hariku ku penuhi khayalan tentang dirimu, tentang cara tuhan menyatukan kita, tentang cara tuhan menguji kita hingga akhirnya kita hidup bersama. Doa, cara ku menunjukkan pada tuhan kalau kau lah yang aku mau, hingga lidahku mulai lelah menyertakan namamu dalam setiap doa.

Tapi ternyata Tuhan tak setuju dengan ide-ideku. Tuhan lebih suka kau dengan dia. Apa mungkin dia juga menyebut namamu dalam setiap doanya seperti apa yang ku lakukan? Tapi mengapa Tuhan lebih mengabulkan doanya dari pada doaku? Apa mungkin doanya lebih banyak, lebih khusu’? Ah itu urusan Tuhan.

Advertisement

Di Pikiranku hanya ada kamu, dan hanya satu kata yaitu KAMU. Mungkin Tuhan mengabulkan doa-doaku selama ini. Aku meminta supaya kau jadi pangeranku, dan itu benar. Kau adalah pangeranku yang selalu hadir dalam mimpi-mimpiku. Mimpi indah yang ku rangkai sendiri.

Tapi kau juga yang menghancurkan mimpi-mimpiku. Dan mulai saat itu, malamku menjadi gelap, malamku begitu lama berlalu, siangku yang tak menentu, kedatanganmu menjadi mimpi buruk bagiku. Seharusnya aku tak berdoa begitu, yang meminta tuhan untuk memberikanmu padaku.

Advertisement

Tuhan telah membuka mata, hati dan pikiranku yang selama ini tertutup oleh pesonamu. Semua tentangmu telah di berikan padaku, tentang kebaikkanmu juga keburukanmu. Sehingga menjadikanku lebih berfikir lagi tentang keinginanku.

Masih maukah aku memilikimu? Masih pantaskah kau ku perjuangkan dalam doaku? Pada akhirnya aku harus percaya kalau kau memang tak pantas untukku, aku juga harus bisa mengambil pelajaran dari semua itu dan lain kali aku akan berdoa yang terbaik saja untuk ku, tanpa ada namamu. Biarlah Tuhan yang menentukan siapa yang pantas untukku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

menulis adalah cara untuk mengenangmu. Hanya Perempuan biasa yang ingin lebih bahagia.

7 Comments

  1. Nice.. đŸ™‚

  2. Naimas Ayu berkata:

    Sangat mengispirasi

CLOSE