#CatatanAkhirTahun – Belajar Patah Hati Dari Perusahaan di Akhir Tahun 2021

Ini kisahku yang telah berjuang dan dibuang setelah semua tenang dan tinggal menang

Hai para pejuang cuan!

Pernah dengar pepatah:


Jika tak bisa bekerja dengan apa yang kamu cintai maka cintailah apa yang kamu kerjakan saat ini.


Atau pepatah satu ini:


Cintailah pekerjaanmu namun jangan cintai perusahaanmu, karna perusahaanmu suatu saat akan dengan mudah menggantikanmu.


Di sini aku bakal cerita tentang kisahku PDKT, Baper, Jatuh Cinta Hingga Patah Hati karna terlalu mencitai perusahaan tempatku menggali cuan selama 3 tahun belakangan ini.

Jadi singkat cerita aku mulai gabung di salah satu cabang perusahaan R ini sejak Februari 2019. Saat itu cabang baru dibuka 3 bulan, jumlah karyawannya pun hanya 9 orang. Dasar ilmuku sendiri sebenernya di teknik namun aku ditempatin di bagian Admin Keuangan makanya banyak ilmu serta tantangan yang aku dapatkan.

Di bulan Desember tahun ini, lebih tepatnya tanggal 16 Desember 2021 perusahaan memutuskan menggantikan posisiku dengan orang lain. Dalam waktu kurang lebih 3 tahun bekerja aku udah ngalamin pergantian 3 Kepala Cabang, 3 kali Pindah Gudang, 3 Mantan Salesman, 4 kali ganti Admin Barang, 2 kali ganti Supir Ekspedisi, 9 kali ganti helper. Banyak orang silih berganti pergi dan kembali, namun aku tetap bertahan. Berjuang membangun semua sistem cabang, mengatur semua dari awal namun dibuang begitu saja setelah semua berjalan lancar seakan semua perjuanganku tak nampak dan semuanya hanya sia-sia belaka. Selama Bekerja di Perusahaan R ini banyak sekali kalimat yang aku terima, dari pujian hingga umpatan, inilah kumpulan kalimat penghantar ke ujung patah hatiku.


Kamu mulai masuk kerja besok yaa.                             


Ini adalah kalimat yang benar-benar aku tunggu saat itu. 3 bulan awal training cukup berat kulalui karena memang aku harus belajar secara otodidak, mulai dari tanya ke Cabang lain, menelpon semua orang pusat hingga membawa pekerjaanku ke rumah. 


Kamu ini pegawai yang menurutku paling cepet ya ngerjain semua tugas dibanding pegawai sebelumnya.


Lambat laun aku mulai bisa mengikuti ritme pekerjaan. Dalam bekerja aku dituntut untuk bisa multitasking, mengurus semua jalur keuangan hingga kepegawaian. Untungnya semua bisa kujalankan dengan baik.


Kamu ini kayak garam yaa, setiap ada yang ngeluhin masalah ke kamu selalu kamu tambahin sakitnya, tapi abis itu kamu sembuhin karna nemu jalan keluarnya.


Ini adalah kalimat yang paling aku suka selama bekerja di perusahaan ini, ini dikatakan oleh Kepala Cabang kedua. Mental anak teknik untuk menyelesaikan berbagai masalah yang kami hadapi dengan baik tepat dan cepat sesuai kebutuhan berguna banget lho di sini. Kadang aku menjadi psikolog dadakan bagi para semua pegawai, aku mulai dengerin semua keluh kesah mereka dan berusaha menyelesaikannya.


Kamu disini bukannya bikin robot malah jadi robot.


Kalimat ini diucapkan oleh salah seorang kepala akunting pusat, kita sebut aja Pak I. Pak I ini, semakin aku mampu menyelesaikan suatu masalah dan membela seluruh karyawan cabang, semakin bertambah pula kebenciannya terhadapku. Mungkin di semua perusahaan, kita bakal nemuin tipe orang seperti ini nih, orang yang ingin jadi nomor satu dan tidak ingin ada orang lain yang harusnya ada di bawahnya berhasil menyelesaikan masalah namun tidak berada di kubu yang sama dengannya.


Nggak, kamu nggak salah, maafin saya ya kamu jadi ikutan kena.


Tibalah saat kepala cabang keduaku mengalami suatu permasalahan hingga ia terpaksa keluar dari perusahaan, kamipun menangis bersama dan saling meminta maaf. Beberapa bulan sebelumnya aku sudah mulai memiliki niat untuk segera resign dari perusahaan ini, karna aku sempat mengalami burn out. Namun dengan berbagai alasan aku terus menerus mengundur niatku ini.


Semua pegawai di sini itu baik, tapi semua tergantung siapa yang memimpin.


Tak lama kemudian datanglah kepala cabang ketiga, naah saat ia datang, ia sudah dibujuk oleh Pak I untuk mengganti semua anggota tim cabang. Namun kepala cabang pertamaku yang sudah berada di cabang lain berusaha menguatkan agar kami tidak diganti. Akhirnya seluruh tim cabang pun tidak dirombak, dan kami mulai bekerja seperti sediakala.


Ibaratnya kamu itu nikah, kamu nggak maukan ada keluarga lain yang ikut campur sama keluaga kamu?


Kepala Cabang baru ini mencoba meyakinkan semua pegawai cabang untuk membantunya maju bersama tanpa campur tangan orang lain, baik itu kubu yang ada di manajemen pusat maupun kepala cabang terdahulu. Dengan arahannya cabangpun semakin meningkat, Semua pegawai terasa seperti keluarga sendiri. Setiap pagi hari selalu kami awali dengan tawa ringan dan percakapan yang bisa kami tertawakan bersama.


Kamu perhari ini gak dipakai lagi dan kalau bisa serah terima sama orang baru selesai hari ini juga!


Hingga tiba-tiba disuatu pagi yang cerah, tanpa aba-aba. Pak I datang dan memulai suatu badai dengan mengeluarkan aku beserta satu rekan adminku tanpa prosodur yang sesuai dan tanpa sepengetahuan kepala cabang. Kepala cabangkupun akhirnya mengajukan keberatan.

Sore haripun tiba, aku yang sudah tak mampu membendung air mata memutuskan untuk keluar dari ruangan kantor menuju ke tempat sampah, tanpa sadar ada rekan kerjaku yang sudah jongkok disampingku pula, dan mengatakan:


Udah Mbak, Udah Jangan Nangis


Denger kalimat itu nggak berhenti malah tambah kejer aja tangisanku. Kadang kalau ingat hal itu aku jadi sedih tapi campur ngakak. Aku gak bisa bayangin aku bakal nangis bareng disamping tempat sampah sambil nyobekin kertas.


Kalau kamu keluar aku juga ikut ngajuin resign!


Semua karyawan yang merasa keberatanpun memutuskan untuk mogok kerja. Namun aku meminta mereka untuk membatalkannya, karna walaupun tuntutan mereka dikabulkan aku pribadi akan segera mengajukan resign pula. Menurutku, kalau memang perusahaan bisa memperlakukan hal itu padaku maka mereka akan dengan mudah pula mengulanginya kembali, aku akan dibuang dengan mudah suatu saat nanti.


Kita ini keluarga, dan keluarga harus saling melindungi.


Seminggu setelahnya, ternyata semua tuntutan rekan kerjaku tidak dikabulkan, merekapun akhirnya mengajukan surat resign bersama-sama. Disinilah aku merasa benar-benar bersalah. Akupun terus menerus mengucapkan permintaan maaf kepada mereka semua. Namun mereka mengatakan bahwa mereka merasa tak nyaman dengan keadaan kantor serta semua sistem baru.

Itulah singkat cerita 3 Tahunku bersama Perusahaan R. 2021 benar-benar memberikan banyak pelajaran berharga bagiku. Tentang bahwa di dunia ini banyak orang yang akan membenciku namun akan lebih banyak pula orang yang menyayangiku, dan aku memutuskan untuk tetap melangkah bersama orang-orang yang baik padaku dan melupakan semua orang yang berlaku buruk terhadapku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang manusia