#CatatanAkhirTahun Meskipun 2021 Banyak Sedihnya, Tapi Kamu Nggak Sendirian.

Siapa sangka yang katanya libur 2 minggu, berakhir menjadi libur 2 tahun. Rasanya 2021 sama melelahkannya dengan tahun 2020, masih menjalani kehidupan menjaga jarak, sesi zoom yang tidak berkesudahan, tidak bisa pulang ke kampung halaman, juga melewatkan acara yang seharusnya penuh sukacita. Jika kita lihat lebih kebelakang, situasinya bahkan lebih buruk lagi.

Advertisement

Terhitung Covid-19 sudah menjangkit 4,3 juta penduduk Indonesia serta membunuh lebih dari 144 ribu jiwa. Selama beberapa tahun belakangan kita hidup dalam bayang-bayang antara kehilangan dan kematian, karena tidak ada yang bisa menjamin kekebalan tubuh orang yang kita cintai dan mereka bisa diambil dari kita kapan saja.

Mereka yang masih diberi kesempatan hidup sayangnya harus menyaksikan kematian orang terkasih,  ada yang harus kehilangan kepala keluarga, ibu kandung, saudara, bahkan ada yang menjadi sebatang kara dalam waktu sekejap. Kedukaan karena ditinggal orang tercinta tentu akan menciptakan lubang besar di hati yang sulit untuk ditutup kembali, bahkan rasa sedihnya tidak mungkin usai meski berganti tahun.

2021 juga merupakan tahun yang buruk bagi para pekerja, pandemi menyebabkan ekonomi menjadi lesu dan ratusan ribu orang terpaksa harus kehilangan mata pencaharian. Menemukan diri mereka tiba-tiba menjadi seorang pengangguran, pasti membuat kondisi psikologis menjadi terpuruk apalagi untuk mereka yang menjadi tulang punggung. Keadaan yang masih abu-abu seakan tidak ada tanda-tanda akan membaik menambah beban mental bagi para karyawan ini, namun bagaimanapun hidup harus tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Advertisement

Di tahun 2021 ini mungkin banyak hal yang tidak sesuai dengan rencana kita, ketidakpastian kondisi saat ini mengharuskan mereka untuk menahan rasa rindu terhadap sanak saudara, momen wisuda yang seharusnya digelar bersama teman seperjuangan terpaksa harus dilakukan dibalik layar komputer. Terlalu lama berdiam diri di rumah membuat kamu merasa telah mengecewakan orang tua karena hanya menjadi beban keluarga.

Setelah semua yang terjadi akhirnya kamu tetap berhasil sampai di penghujung tahun, kamu pun sudah sampai pada fase penerimaan yaitu berdamai dengan kehilangan. Tahun baru kali ini mungkin tidak terasa sama, tapi kamu masih memiliki orang lain yang selalu ada membersamai.

Advertisement

Dan meskipun banyak sedihnya, namun tahun ini banyak sekali memberi pelajaran. Kamu sama sekali nggak berduka sendirian karena kita mengalami hal yang serupa dan akan menghadapi pandemi ini bersama-sama.

Kurang dari seminggu kita akan masuk ke tahun 2022, secara logis pergantian tahun hanya mengulang kalender dan tidak mungkin mengakhiri segala tragedi yang terjadi di tahun ini, namun tidak ada salahnya untuk berharap tahun depan akan banyak senangnya, atau lebih masuk akal lagi jika meminta untuk diberikan bahu lebih kuat.  

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

I am a night thinker

CLOSE