#DitemaniHipwee Setidaknya Aku Tidak Berhenti Berjuang

Sejak dulu, aku tak paham apa passionku.

Sejak dulu, aku tak tahu apa passionku. Bahkan di usiaku yang telah melewati angka 24, aku masih tak tahu apa passion-ku. Menggambar, menulis, menjahit, semua aku lakukan karena tuntutan lingkungan. Bahkan pekerjaan yang aku lakukan sekarang adalah tuntutan dari jurusan kuliah yang aku ambil. Keharusan bahwa pekerjaan yang aku ambil setidaknya satu linear dengan jurusan kuliah, membuatku melamar dan mencoba mendobrak sejauh mana aku bisa.

Advertisement

Menggambar, dulu pernah menjadi sesuatu yang pernah aku senangi. Di waktu 6 SD, beberapa temanku yang masuk dalam rangking 5 besar, sangat jago menggambar. Membuatku yang berada di ranking 5 setidaknya terpacu untuk menggambar lebih bagus dari mereka. Meski kini aku tak bisa menggambar sedikitpun.

Menulis, dulu pernah menjadi obsesiku. Dimana kedua kakak perempuanku sangat bagus dalam membuat sebuah cerita pendek dan aku menyukainya. Membuatku tertantang mengikuti mereka dan  mulai menulis cerita pendek untuk pertama kalinya, kedua, ketiga dan seterusnya. Meski cerita-cerita itu tak pernah selesai aku tulis dan pada akhirnya aku membuang mereka karena aku tak cukup percaya diri untuk membuat tulisanku dibaca orang lain. Yang paling aku ingat adalah,  saat masih di kelas 6 SD dan wali kelas mengharuskan kami untuk mementaskan drama sesuai kelompok masing-masing. Disanalah pertama kali aku membuat sebuah naskah drama -jika itu bisa disebut naskah-, dan sebagai ketua kelompok, aku membuat naskah dan mengarahkan anggota kelompokku untuk berakting. Dan rasanya cukup menyenangkan.

Menulis juga menjadi bagian dari pekerjaanku saat ini. Meski aku tidak terlalu mahir, sedikit banyaknya Aku menikmati pekerjaanku. Terkadang jika moodku sangat bagus, Aku bisa menulis lebih dari 3 buah tulisan yang cukup panjang 500-1000 words dalam sehari. Terkadang jika otakku sedang tidak bisa berpikir, untuk membuat satu tulisan (100 words) pun rasanya sangat sulit. Terkadang membuatku jengkel pada diriku sendiri.

Advertisement

Menjahit, aku bisa melakukannya meski tidak terlalu mahir. Dalam ingatanku, aku sudah bisa menjahit sejak kelas 1 SD. Tentunya dengan tangan yang kemudian ketika kelas 3 SD ayahku mengajariku bagaimana menggunakan mesin jahit dan mesin obras. Dari sana terkadang aku senang menjahit sendiri baju barbie, tas ponsel, tas kecil, atau membuat hal-hal aneh lainnya. Dan aku pernah sangat menyukai kegiatan itu.

Director, kegiatan yang paling menyenangkan menurutku. Saat kuliah, berawal dari tugas membuat siaran berita, berlanjut membuat film pendek, dan kemudian membuat sebuah acara televisi. Rasanya menyenangkan untuk mengarahkan orang lain beradegan mengikuti naskah dan mengarahkan cameraman untuk mengambil gambar. Hal selanjutnya yang kulakukan adalah mengedit video-video yang telah diambil untuk bisa dikumpulkan sebagai tugas. Terima kasih untuk dosenku yang telah mengenalkanku pada teknik dasar mengedit video dan mengenalkanku pada Premiere.

Advertisement

Dan banyak hal-hal lainnya yang pernah sangat aku senangi dan aku menyadari bahwa itu bukanlah hal yang benar-benar aku inginkan. Sering aku iri dengan orang-orang yang tahu apa passion-nya. Mereka mengetahui apa yang mereka ingin lakukan dan benar-benar mahir dalam melakukannya.

Meski begitu, hidup terus berjalan. Meskipun aku belum menemukan apa passion-ku, setidaknya aku tidak berhenti mencoba hal baru, Aku tidak berhenti berjuang. Terima kasih untuk diriku yang tidak pernah berhenti berjuang dan mencoba hal baru meski selalu diiringi rasa pesimis. Aku percaya akan tiba saatnya dimana aku akan melakukan apa yang benar-benar aku ingin lakukan. Dan semoga saja waktu itu segera tiba dan aku bisa menunjukkannya pada dunia. Bukankah semua akan indah pada waktunya?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini