Film Anak Muda Asal Norwegia yang Bikin Melek Politik

Til Ungdomen alias Bravehearts

Seperti malam Jumat biasanya, saya bersama beberapa teman pergi ke Goethe, untuk hadir dalam movie screening  atau biasa disebut Thursday Movie Night dan kali ini bertajuk Nordic Movie Festival. Sebagai informasi, Goethe adalah tempat dimana kita bisa kursus bahasa Jerman. Namun tidak hanya disitu saja fungsinya, melainkan banyak acara kebudayaan atau movie screening sering diadakan di sini.

Advertisement

Di Dar es Salaam, Goethe terbilang cukup aktif dalam menyelenggarakan music performance, cultural event dll. Salah satunya adalah Thursday movie night ini. Acara ini diselenggarakan secara gratis, tanpa dipungut biaya sepeser pun, noted, dan terbuka untuk umum, tetapi tapi bagi kalian yang ingin minum dan makan harus membayar. Larena Goethe menyediakan corner untuk barbeque sama dan kulkas yang berisi berbagai macam minuman.

Banyak orang dari berbagai negara maupun lokal datang kesini bukan hanya sekedar menonton tetapi juga mencari teman. Beberapa bulan yang lalu, Goethe memutarkan film dokumenter asal Norwegia yang berjudul Til Ungdomen alias Bravehearts. Film ini yang menjadi alasan saya untuk menulis:) hehe. Film ini dirilis pada tahun 2012, bercerita tentang sekumpulan anak remaja asal Norwegia sekitar 16-17 tahun yang sudah terlibat aktif dalam kegiatan politik, mereka bersumbangsih menjadi aktivis.

Masing-masing dari mereka sudah bergabung dan menentukan partai yang mereka anggap menyuarakan hati nurani mereka. Kebetulan beberapa partai yang diangkat dalam film ini diantaranya socialist party, labour party, conservative party dan progress party. Para anak muda ini adalah Sana, Henrik, Haakon dan Johanne adalah anggota dari berbagai partai politik pemuda. Mereka sedang berada dalam proses mempersiapkan kampanye pemilu, dengan pelatihan debat yang intens.

Advertisement

Setelah menonton film ini, saya mendapat banyak sekali wawasan tentang negara ini dan anak mudanya yang ”melek” politik. Namun terdapat twist didalam alurnya, yaitu serangan teror politik, pembunuh massal ekstremis sayap kanan melakukan pembantaian di kamp musim panas terhadap beberapa pemuda dari partai buruh di pulau Utøya, beberapa jam setelahnya dia meledakkan pusat pemerintahan Oslo. Film ini memberikan deskripsi kengerian tentang si pembunuh, yang menembak para anak muda tersebut.

Namun yang menjadi poin utamanya adalah bagaimana mereka bangkit setelah tragedi tersebut. Bagaimana mereka bersatu untuk saling menopang pihak yang berduka cita. Selain itu, film ini juga memperlihatkan bahwa negara Norwegia memiliki sistem pendidikan yang terbilang bagus. Bukan hanya dari segi akademik tapi juga moral. Negara ini mengajarkan generasinya kelak bisa menjadi pemimpin yang bijak.

Karena sedari muda, negara ini sudah mendidik para remajanya untuk belajar dan memahami arti dari demokrasi, tata kelola organisasi, berargumen yang baik dan benar bukan hanya vokal dengan isi yang kosong,  melainkan berbicara dengan menyertakan teori pendukung, fakta dan data yang ada. Selain itu, yang bisa saya lihat dari film ini adalah Norwegia termasuk negara yang plural, beranekaragam agama, suku, ideologi, pandangan politik dll akan tetapi mereka bisa hidup berdampingan dengan harmonis. Mungkin karena masyarakat di norwegia tidak terpapar dengan sinetron ajaib yang di salah satu scene-nya merebus boneka hello kitty heheh.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Indonesian living in Tanzania

CLOSE