Guru-Guru yang Mengabdi di Negeri Ini

Rasa syukur wajib dipanjatkan atas perjuangan tanpa henti dan kesabaran tanpa batas dalam mengabdi.

Apakah kamu masih bersekolah saat ini? Ataukah kamu sudah lulus sekolah maupun kuliah? Jika sudah lulus kuliah atau sekolah, sudahkah impian dan cita-citamu tercapai? Sudah seberapa besar pencapaianmu pada saat ini? Atas pencapaian dan kedudukan atau pekerjaanmu saat ini, masih ingatkah kamu tentang guru yang dahulu pernah mendidikmu?

Advertisement

Guru yang bukan hanya mentransfer ilmu namun juga mendidik akhlak dalam kehidupan masa depanmu. Guru yang terkadang tak peduli dengan kehidupannya demi kemajuan generasi bangsa. Masihkah kamu mengingatnya? Sudahkah kamu berterima kasih kepadanya?

Nah, untuk mengingat perjuangan guru dalam mendidikmu, tahukah kamu bahwa Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 yang merupakan sebagai tanda penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia menetapkan hari lahir PGRI pada tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional. Sejak saat itu setiap tanggal 25 November selalu diperingati sebagai Hari Guru Nasional.

Pada tanggal 25 November ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional yang menjiwai semangat proklamasi 17 Agustus 1945. Pada kongres yang dilakukan seratus hari setelah kemerdekaan, didirikan perkumpulan guru di seluruh Indonesia melalui Kongres Guru Indonesia yang terjadi pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta.

Advertisement

Guru memiliki peran besar dalam mencerdaskan bangsa, salah satu tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. Ya, tepat pada alinea keempat terdapat tujuan yang berbunyi "mencerdaskan kehidupan bangsa". Disinilah peran seorang guru diperlukan. Walau kurikulum terus berganti dari tahun ke tahun namun peran seorang guru tak pernah terganti. Walau buku sebagai gudang ilmu terus diperbaharui namun guru sebagai ilmu yang tak pernah lekang oleh waktu.

Segala upaya terus dilakukan untuk menciptakan guru berkualitas dari waktu ke waktu. Segala pelatihan dan penataran dilakukan untuk memperoleh guru yang dapat memberikan ilmu, mendidik dengan mutu dan menjadikan bangsa ini maju. Bukan tanpa arti, segala upaya dilakukan bukan hanya untuk mendidik anak negeri namun juga untuk memberikan ilmu yang berarti bagi guru dalam mengikuti perkembangan pembelajaran masa kini.

Advertisement

Perjuangan tak selesai sampai disini. Guru-guru negeri ini juga rela meninggalkan kampung halaman untuk mengabdi di pelosok negeri ini. Pelosok yang jauh dari hiruk pikuk kota ini, desa-desa kecil yang masih jarang terkena efek modernisasi. Desa-desa yang masih murni dengan peradaban negeri tanpa tercampuri. Guru diperkotaan maupun di pelosok negeri sama-sama berjuang.

Mereka juga berjuang, tak kalah dengan perjuangan guru di perkotaan yang harus membangun karakter dan akhlak anak negeri supaya mampu beradab di masa kini. Guru di pelosok negeri juga berjuang untuk menjaga semangat belajar anak negeri. Semangat belajar tanpa kenal waktu demi masa depan yang lebih baik.

Rasa syukur wajib dipanjatkan atas perjuangan tanpa henti dan kesabaran tanpa batas dalam mengabdi. Guru juga manusia yang berbudi mereka berhak mendapat rasa terima kasih atas pengabdiannya selama ini. Bukan untuk menunjukkan rasa jumawa saat menjadi guru, namun guru yang sejati memang memahami bahwa setiap anak memiliki arti.

Setiap anak mempunyai bakatnya sendiri. Setiap anak mempunyai karyanya masing-masing. Entah nanti mereka akan menjadi dokter spesialis, pengacara yang handal, seniman yang berbudaya, tentara yang tak gentar di medan perang, aktor dan aktris dengan kemampuan yang mumpuni, arsitek berkelas yang mendunia, maupun menjadi guru yang membanggakan. Guru hanya berharap supaya generasi-generasi bangsa ini bisa maju, berakhlak dan berbudi pekerti.

Guru yang selalu diilustrasikan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Guru yang tanpa lelah mendidik generasi bangsa. Guru sebagai lentera cahaya yang tak pernah berhenti menyinari, menjadi penuntun jalan bagi setiap generasi. Guru membuat kita berada sampai di titik ini.

Titik dimana kita sudah mencapai apa yang kita mimpi. Bukan tentang balas budi karena guru selalu mengabdi tanpa henti. Tapi tentang rasa terima kasih atas didikan dan rasa sabar yang tiada henti. Terima kasih guru-guru kami.

Tulisan ini saya persembahkan bagi guru-guru di seluruh negeri ini dan teman-teman saya yang masih terus mengabdi dalam mencerdaskan negeri ini. Jangan gentar dan jangan pernah patah semangat karena kalian adalah tuntunan bagi generasi yang berkelanjutan. Salam Guru Indonesia!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang tukang ketik yang masih amatiran.

CLOSE