Guru Terbaik Adalah Pengalaman Hidup

Pendidikan Karakter

Pengalaman pahit yang dialami seseorang akan menjadi sebuah perjalanan berharga yang dimilikinya dan juga sekaligus bekal yang ia bawa untuk masa depannya.

Advertisement

Tidak ada seorangpun yang tidak pernah terluka atau merasakan sakit. Baik itu luka secara jasmani ataupun luka batinnya. Luka batin adalah sebuah luka yang tersembunyi dalam diri seseorang, yang lahir dari sebuah pengalaman pahit yang dialaminya.

Luka dan pengalaman pahit yang pernah dirasakan atau dialami oleh seseorang sudah tentu akan meninggalkan bekas luka yang tidak mudah hilang, kenangan yang juga sulit terlupakan. Melepaskan pengampunan adalah jalan terbaik untuk pulih dari luka batin, namun masalahnya bisa saja seseorang memaafkan namun tidaklah mudah untuk melupakannya. Sekuat apapun kita berusaha untuk melupakan tetap saja seringkali memori kita membawa kita pada kenangan yang menyakitkan, sehingga lukanya masih terasa sakit.

Lalu bagaimana jika memori menyakitkan itu datang kembali?

Advertisement

Memaafkan yang kesekian kalinya. Sampai hati kita benar-benar iklas dan tulus menerimanya. Susah tapi bisa.

Luka batin yang dirasakan seseorang bukan hanya karena faktor luar atau orang lain, kadangkala diri sendiripun berperan banyak didalamnya. Oleh karena itu butuh belajar untuk memaafkan diri sendiri terlebih dahulu dan memaafkan orang lain. Melepaskan pengampunan bagi orang lain dan diri sendiri juga bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan perjuangan dalam melawan ego dalam diri sendiri.

Advertisement

Jika Anda sedang dalam situasi terjebak dalam batin Anda sendiri, maka mulailah memaafkan dan menerima diri Anda terlebih dahulu. Orang yang paling diuntungkan ketika Anda dan kita semua mau mengampuni dan menerima keberadaan dari sebuah kenyataan adalah diri kita sendiri.

Setelah kita mampu memaafkan dan menerima diri dan kenyataan, maka langkah selanjutnya adalah kita harus belajar darinya, sebab dengan belajar darinya hal ini akan membuat kita jadi lebih kuat dan lebih mudah untuk menjadi iklas.

Ketika kita telah mampu melewati tahapan memaafkan, iklas, dan belajar darinya maka hal ini akan sangat membantu ketika kita teringat kembali pada masa-masa menyakitkan itu, respon kita akan jauh berbeda, dan rasa sakit yang pernah adapun juga akan mengalami perubahan bahkan mungkin saja Anda sudah bukan lagi merasa sakit, namun Anda dan kita dapat tertawa.

Apa yang terjadi setelah masa sakit terlewati dan Anda atau kita telah mampu tertawa atas masa lalu yang pahit.

Pengalaman tidak berhenti sampai di situ. Ingatlah, bahwa selalu ada harga yang dibayar atas setiap pengalaman hidup yang berharga. Maka, pengalaman pahit yang telah kita bayar akan menjadi pengalaman berharga yang akan kita pakai untuk bekal masa depan bagi diri sendiri dan ‘guru’ bagi orang lain.

Guru? Ya guru tetapi bukan mengurui. Ketika orang lain mengalami hal yang serupa dengan apa yang kita alami, kita dapat menjadi seseorang yang dapat memahami mereka, memberi support/dukungan, memberi masukan bahkan dapat membantu mereka.

Semoga bermanfaat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE