Ini Bukan Sekadar Bualan, Aku Mencintaimu dengan Sungguh

Sudah kian lama kita bersama, dituntun sang waktu yang terus bergulir tanpa henti. Sekarang kita perlahan-lahan mampu arungi lautan luas, mendayung menuju pelabuhan yang berada di tepian. Tentu bukanlah perkara mudah untuk berlabuh. Untuk  menaklukkannya amat membutuhkan tenaga ekstra dengan melawan badai, menaklukkan onak dan duri yang datang silih berganti.  Hanya dengan komitmen bersama menjadi kunci utama dalam mendayung arah dan langkah dari perahu yang sedang kita tumpangi.

Advertisement

Sampai di titik sekarang, aku mengagumi dirimu seutuhnya, mencintaimu sepenuhnya. Rasa sayang padamu tak terbatas pada kertas, apalagi hanya terputuskan oleh pena yang tak bertinta. Ia kokoh di dalam perjalanan. Cintaku tak akan lekas, selalu berbekas di hati dan kertas, sampai jauh sampai seribu tahun lagi, sampai kupu-kupu lelah berjelajah. 

Waktu terus berputar mengelilingi bumi, melangkah jauh di alam semesta, meninggalkan kita yang adakalanya penuh ego dan munafik. Tapi aku tetap bertahan untuk mencintaimu dengan sungguh. Pilihanku sudah final untuk tetap bertahan di sisi, beradu bersama di dalam secangkir kopi yang sama, bukan hanya bualan semata. Sejujurnya ini perkara hati, bukan  hendak untuk bermain hati, apalagi terbang untuk merayakan hari bersama hati yang lain. 

Namamu selalu hadir di dalam doa-doa yang terus dirapalkan kepada pemilik kehidupan. Ia hidup dalam syair-syair doa yang indah, abadi di dalam buku harian, lalu didaraskan secara terus menerus sebelum malam menghianati bintang. Harapku cuma satu, kamu seseorang yang kiranya abadi bertahan bersama di sisiku.

Advertisement

Melalui senja yang memamerkan keangkuhan, aku selalu bercerita tentangmu di bawah pancaran sinarnya. Aku terkesima dan penuh bangga padamu, mengagumi perjuanganmu hingga di titik sekarang, apalagi kala melihat semangatmu di dalam hari-hari yang sudah kita lewati bersama.  

Saat-saat kita dihantam badai, ingatlah tentang pelaut. Darinya kita belajar banyak hal, tentang perjalanan hidup yang saban waktu dihantam badai. Ia tegar. Tidak panik. Apalagi menyerah tanpa terus membangun harap. Ia malah terus-terusan mendayung, mencari seonggok harapan di tengah samudera luas, biar hasilnya dapat dibawa pulang untuk dibagi kepada orang-orang yang terus berharap penuh padanya di pintu rumah.

Advertisement

Ketahuilah  bahwa di jagat  raya ini, tak ada jalanan yang mulus, apalagi seturut jalan yang kita impi-impikan. Harapan kadang berbentur dengan kenyataan. Di mana-mana jalanan itu kadang lurus, sesekali akan berkelok-kelok, kadang di tepi jurang, berkerikil dan berlumpur. Memang berat. Namun lebih berat lagi saat enggan untuk memilih bertahan di sisi.  

Percayalah sepenuhnya pada perjalanan yang sedang kita rintis bersama. Yakinlah ia tak selalu menghianatkan jejak yang sedang kita toreh, arah dan langkahnya kelak berbuah manis. Aku selalu percaya pada proses, tak ada yang menghianat hasilnya di suatu masa. Begitupun dengan perjalanan kita, sayang.

Malam sebelum menutup hari, jangan lupa untuk terus berdoa. Tujuannya biar seluruh harap tetap direstui oleh alam semesta. Semangat! 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pecinta Kopi Colol dan Sopi Kobok. Tinggal di Manggarai Timur, Flores. Amat mencintai tenunan Mama-mama di Bumi Flobamora.

CLOSE