Surat untuk Ibu Mertua, Biarkan Anakmu Hidup Bahagia dengan Pilihannya

Terimakasih ibu, karena telah melahirkan seorang anak yang patuh dan hormat padamu.

Ibu..

Advertisement

Hal pertama yang ingin aku ucapkan adalah 'Terima kasih telah melahirkan anak setampan dia ke dunia ini. Terima kasih telah mendidiknya menjadi anak yang berbakti kepadamu. Terima kasih telah mengajarkan bagaimana cara memperlakukan wanita dengan baik. Aku sangat bersyukur bisa kenal dengan anakmu ibu. 

Sebelum lebih jauh berbicara tentang anak ibu, perkenalkan.. aku ini gadis yang menjadi teman (spesial) anak ibu sejak 5 tahun terakhir ini. Spesial menurutku saja sih bu hehe. Adat dan budaya kita jauh berbeda. Bahkan mengenai iman kepercayaan, aku masih belajar meski secara otodidak. Tenang bu, anak ibu ga pernah maksa aku kok untuk ikut/pindah agama, begitu pun aku. Aku berasal dari seberang pulau Jawa yaitu Sumatera, aku terlahir dari keluarga yang sangat sederhana. Aku anak tengah dari 3 (tiga) bersaudara. Anak perempuan satu-satunya. Sejak kecil aku sudah diajarkan hidup mandiri dalam kesederhanaan. Diajarkan untuk tetap tegar meski hal menyedihkanku alami.

Meski aku sudah terlatih, tapi kalau urusan asmara masih sulit bu. Sulit untuk aku bisa tegar. Apalagi jika harus berpisah dengan anak ibu yang aku sayang itu. Dia benar-benar membuat ku jatuh cinta bu.

Advertisement

Ibu.. 

Apakah ibu tau, apa yang jadi alasannya meninggalkan aku seperti ini? Itu semua karena ia ingin berbakti kepadamu bu, ia takut disebut anak yang membangkang, tidak hormat pada orang tua. Itu yang aku lihat dari dirinya.

Advertisement

Ibu tau tidak, apa alasannya mengapa tidak pernah memperkenalkan kita, meskipun hubungan kami sudah berjalan lama bahkan hampir 5 tahun. Dia malu bu, dia pernah berjanji, jika ibu bertanya tentang seorang gadis yang dekat dengannya, dia akan langsung memperkenalkan aku sama ibu dan dia bilang 'kalau ibu bertanya sedikit saja tentang gadis mana yang dekat denganku, aku langsung minta restu ibu dan juga orang tuamu, kalau mereka setuju, aku akan melamarmu'. Manis sekali bukan.. saat mendengar itu, aku seperti melayang dikelilingi bunga – bunga bu. 

Hubungan yang kami jalin tidaklah mulus bu, banyak cobaan yang kami lalui. Terlebih lagi kami yang harus bisa saling mengontrol emosi, karena memang watak kami sama, yaitu keras kepala, hehe.. 5 tahun hubungan kami, melihat angka itu jelas itu bukanlah waktu yang sebentar.  Putus – nyambung sudah sering kami lakukan, tapi sejak akhir tahun 2019, hubungan kami sangat memprihatinkan Bu. Dulu saat awal kami memulai hubungan ini, anak ibu bilang siap menikah itu 5 tahun lagi terhitung sejak awal berkenalan, yaitu tahun 2020.

Memang sih, anak ibu tidak menyebutkan angka yang lebih spesifik, tapi menurut perhitunganku yah tahun 2020. Mungkin karena angka itu anak ibu mulai gelisah di akhir tahun 2019. Kami berantem karena hal yang sangat sepele dan berujung perpisahan. Alasan yang dia bilang adalah 'tidak dapat restu dari ibu'. Curigaku, dia sama sekali  belum pernah bercerita tentang aku pada ibu, tapi kenapa ibu tidak merestui hubungan kami. Jelas aku tidak terima bu, aku marah dan kecewa karena tidak diperjuangkan. Ibu pasti tau persis watak anak ibu ini.. baktinya padamu membuatnya tidak akan berani membantahmu bu. Aku tidak berhasil memaksa nya untuk memperjuangkan ku Bu.

Seiring berjalannya waktu, 2020 pun tiba dengan segala cerita. Kami balikan Bu, iya.. kami mencoba memperbaiki hubungan kami, anak ibu itu dengan malu-malu juga bilang rindu padaku. Aku pikir makhluk seperti dia tidak punya kerinduan selain hanya rindu ibunya. Sejak akhir 2019 itu setiap hari aku bilang rindu dan baru berbalas di tahun 2020.

Aku merasa sangat bahagia bu, akhirnya kami kembali lagi. 

Aku pikir akan bertahan lama, aku pikir dia akan mencoba bernegosiasi dengan ibu, aku pikir setelah lebaran nanti dia akan melamarku Bu.

Tapi ternyata tidak.

Dia putuskanku Bu, ibu tau alasan apa yang dia pakai untuk putusin hubungan kami ini? 

Dia bilang, ibu sudah siapkan jodoh untuknya di kampung halaman, dan dia bilang.. besar kemungkinan akan tunangan setelah lebaran nanti, Bu. Ibu… Kita sesama perempuan,aku yakin ibu juga paham gimana sakitnya saat mendengar itu Bu. Aku yakin ibu pun akan menangis jika berada di posisiku. 

Bu.. aku berharap ini semua mimpi. Tapi anak ibu itu meyakinkan aku kalau ini semua nyata, ini semua benar terjadi. Aku dipaksa untuk bisa ikhlas Bu. Bu betapa patuhnya anak ibu itu, sampai dia tidak berani menolak gadis pilihanmu padahal sudah ada aku yang menemaninya sejak 5 tahun lalu. Baik sekali, anak kebanggaan sekali ya Bu. 

Bu.. jika dulu aku bisa memilih, aku akan pilih dilahirkan sebagai gadis yang ibu suka, biar aku saja yang dijodohkan dengan anak ibu, karena dia sangat patuh padamu Bu. 

5 tahun kami menjalin hubungan, dan ternyata di tahun yang ku impikan menjadi sepasang pengantin yang sangat bahagia sirna oleh karena gadis pilihan ibu. Gadis yang ibu pilihkan mendampingi kekasih ku sejak 5 tahun yang lalu. Tak terasa lebaran sebentar lagi Bu, itu artinya nya anak ibu sebentar lagi tunangan. Dan aku? Aku hanya menunggu kabar dan meratapi nasib ku ditinggalkan karena kekasihku bertunangan dengan gadis lain.

Aku ga tau  harus bilang apa lagi Bu. Aku cuma berharap suatu hari nanti ibu melihat dan membaca tulisanku ini. Inilah akhir ceritaku dengan anak ibu. Anak yang berbakti pada orang tua, lelaki yang baik, baik sekali Bu, dia tidak pernah kasar padaku, dia sangat bisa menahan amarahnya. Dia sangat baik menjaga ku Bu, dia lelaki idaman memang. Dia lelaki yang aku sayang akan segera menjadi tunangan orang lain. Meski kenyataan ini pahit, aku terima Bu, aku akan tetap melanjutkan hidup, karena ku yakin Allah sudah persiapkan yang tarbaik untuk ku. Tapi aku butuh waktu untuk bisa pulih kembali.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE