Tak Perlu Membandingkan Diri dengan Orang Lain Hanya dari Media Sosial. Toh, Belum Tentu Sesuai dengan Realitas~

jangan membandingkan diri dari media sosial

Teknologi berkembang pesat dan cepat, menyentuh setiap aspek kehidupan manusia selama dua dekade terakhir. Di era modernisasi, informasi dan komunikasi menjadi bagian penting dari kehidupan manusia, untuk dapat saling berinteraksi. Wadah untuk interaksi, mendapatkan informasi dan mengekspresikan diri ramai bermunculan. Salah satunya yaitu media daring yang menjadi primadona bagi kaum kekinian untuk memperoleh berita singkat dan cepat, namun terkadang juga masih dipertanyakan keakuratannya.

Advertisement

Selain media daring atau website portal berita ada juga sosial media yang tidak asing lagi beredar di masyarakat dunia, mulai dari facebook, twiter, instagram youtube dll. Platform ini sangat lazim dimiliki oleh hampir semua orang dari berbagai kalangan karena platform ini tidak megenal gender, latar belakang ekonomi, budaya, umur dan lain sebagainya. Setiap orang yang mempunyai dawai dan internet sudah hampir bisa dipastkan bahwa penggunanya memiliki akun sosial media.  

Dengan adanya media ini tentu banyak sekali manfaat dan keuntungan yang diberikan. Salah satunya  adalah penggunaan media sosial sebagai alat untuk promosi produk dan lahan bisnis. Namun tidak banyak pula dampat negatif yang diberikan dari penggunaan sosial media. Dalam hasil penelitian mengatakan bahwa, orang menghabiskan lebih dari delapan jam dan delapan belas menit per hari untuk melihat informasi dari sosial media dan web portal online. Sebagai efeknya mereka hanya memiliki enam jam dan empat puluh menit untuk tidur setiap malam.

Selain itu maraknya penyebaran berita bohong atau hoax yang sangat cepat dan masif. Masyarakat juga banyak disuguhkan berita-berita negatif, seperti kengerian akan pandemi COVID-19, krisis ekonomi, bencana alam, kejahatan dan masih banyak lagi. Seringnya terpapar akan berita negatif membuat kita secara tidak sadar hidup dalam ketakutan, stress yang berujung pada depresi. Tidak sampai di situ saja, media sosial juga menjadi ajang untuk aktualisasi diri. Para penggunanya pun berlomba- lomba untuk memperlihatkan kesempurnaan hidup.

Advertisement

Segala hal yang berkaitan dengan pencapaian, mulai dari prestasi hingga materi dapat dipertontonkan pada khalayak ramai melalui media sosial. Hal ini tentunya bisa membawa pengaruh positif maupun negatif bagi pengguna dan penikmat konten-konten tersebut. Oleh karena itu, tidak sedikit dari kita yang suka membandingkan diri dengan orang lain. Kita menaruh standar keberhasilan, kecantikan, kemapanan dll lewat ukuran yang kita pasang lewat media sosial. Kita merasa bahwa kehidupan kita tidak lebih baik dari teman kita, karena mereka memiliki karir yang cemerlang, paras yang cantik, kehidupan yang mewah, liburan ke luar negeri dll.

Oleh karena itu janganlah bandingkan dirimu dengan orang lain, karena setiap orang memiliki waktu dan proses perjalanannya masing-masing. Jangan jadikan kehidupan dan pencapaian orang lain yang kita lihat hanya sebatas sosial media menjadi standar kehidupan kita. Namun, jadikanlah hal itu sebagai motivasi untuk bekerja lebih semangat, hidup lebih disiplin dan teratur. Jadilah bijak dalam melihat segala sesuatunya, karena apa yang terlihat di permukaan belum tentu sesuai dengan realitas. Banyak proses dan kemungkinan yang terjadi di belakangnya. Di balik kehidupan yang terlihat bahagia mungkin ada rasa hampa yang begitu mendalam serta tekanan hidup yang berat.

Advertisement

Kembalilah pada keseimbangan, artinya melihat segala sesuatnya dari sudut pandang yang lebih luas, jangan ”menelan” segala sesuatu yang kita lihat secara harfiah. Selain itu, belajarlah untuk selalu termotivasi dan mendengar kata-kata positif yang dapat membantu kita membangun pemikiran positif tentang diri kita dan orang lain. Bermain gawai boleh saja namun jangan tenggelam di dalamnya, carilah alternatif kegiatan lain untuk menghibur diri dan mengisi waktu luang, seperti pergi ke museum, membaca buku, memasak bercengkrama dengan keluarga dll.

Ketika kita sedang melihat konten media sosial mulailah beralih ke konten-konten yang menginspirasi dan mendidik, karena hal itu bisa membuat hidup anda menjadi lebih baik dan seimbang. Karena apa yang kita lihat dan tonton dapat memengaruhi hidup kita, pengaruh baik atau buruk yang kita terima, tergantung dari keputusan kita dalam bermain gadget atau dawai.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Indonesian living in Tanzania

Editor

une femme libre

CLOSE