Jangan Memaksakan Diri, Kurangi Buang Energi

Setiap hari waktu terus berjalan. Sebagai makhluk hidup, kita terus bertumbuh dan berkembang dari masa ke masa. Masa remaja merupakan salah satu masa yang penuh petualangan karena menginjak dewasa. 

Advertisement

Menjadi remaja yang dewasa ternyata tidak mudah seperti yang dibayangkan. Setiap saat dituntut siap menghadapi kenyataan. Hal-hal di luar ekspetasi sering terjadi tanpa diduga. 

Membuat suatu keputusan yang matang memerlukan waktu dan pikiran yang cukup menguras energi bagi kita. Misalnya, ketika menentukan akan melanjutkan pendidikan di mana dengan program studi apa itu adalah salah satu hal yang berat bagi kita sebagai remaja.

Di satu sisi kita ingin mewujudkan apa yang kita inginkan, tetapi di sisi lain ada keinginan orang tua yang berbeda dengan kita yang ingin diwujudkan. Tidak jarang dari kita seorang remaja yang mau mengikuti apa yang diinginkan oleh orang tua kita. 

Advertisement

Namun, tidak selamanya kita harus memenuhi keinginan orang lain. Jika hal itu dirasa kurang baik dan nyaman, kita bisa memberi penjelasan bahwa kita kurang cocok dengan apa yang mereka inginkan. Jika dipaksakan takutnya akan berdampak buruk bagi diri kita sendiri yang bisa membuat stres, depresi, dan cemas sehingga memengaruhi kesehatan mental.

Berdasarkan Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), survei kesehatan mental nasional pertama yang mengukur angka kejadian gangguan mental pada remaja 10 – 17 tahun di Indonesia, menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental sementara satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir. 

Advertisement

Angka ini setara dengan 15,5 juta dan 2,45 juta remaja. Remaja dalam kelompok ini adalah remaja yang terdiagnosis dengan gangguan mental sesuai dengan panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Edisi Kelima (DSM-5) yang menjadi panduan penegakan diagnosis gangguan mental di Indonesia.

Dari data tersebut jelas tidak sedikit remaja yang mengalami gangguan mental. Kita tidak bisa untuk menyenangkan dan mengikuti kemauan semua orang, sedangkan diri kita sendiri juga sedang butuh untuk bahagia. Jangan memaksakan diri kita untuk sesuatu yang membuat kita merasa terbebani.

Kita sering mendengar opini orang lain tentang diri kita yang mereka rasa itu paling benar. Hal itu sering membuat kita untuk mengikuti apa yang mereka bilang. Padahal, opini orang lain adalah hal-hal di luar kendali kita. Kita terlalu sibuk mengurusi hal – hal di luar kendali kita hingga kehabisan energi untuk hal – hal yang bisa kita kendalikan. 

Oleh karena itu, tidak seharusnya kita terus memaksakan diri dengan hal – hal yang bisa menyakiti diri sendiri. Cobalah untuk berpikir realistis dan bisa menerima kenyataan yang ada. Jadikan opini dan saran dari mereka sebagai masukan untuk kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE