Kenangan Indah Antara Aku, Kamu dan Bandung. Buatku Sadar Indahnya Momen Jatuh Cinta

Kenangan aku, kamu dan Bandung

Aku mencoba mengingat kembali memori tentang adegan pendekatan kita. Adegan di mana diriku jatuh cinta kepadamu juga Kota Bandung. Kamu dan Bandung adalah perpaduan pas yang diberikan oleh Tuhan kepadaku. Maka izinkan aku menulis tentang kita juga Bandung.

Advertisement

Setelah beberapa kali kita bercerita perihal hidup kita yang semakin hari semakin cair maka aku beranikan diri untuk mengajaknya jalan bareng tak tanggung-tanggung aku mengajaknya ke Bandung sekalian. Bandung tak ubahnya sebagai kota modenya di Indonesia yang memiliki kualitas keindahan alam dan tata kota juga sisi sejarah yang menarik di masa lampau yang layak kita kunjungi. Bandung laksana surga kecil yang jatuh ke dunia.

Siang itu tepat pukul 10.00 kita berangkat menuju Paris van Java, mengendarai sepeda motor berboncengan sebenarnya terhitung telat karena tujuan kita sebenarnya adalah ke Ciwidey, Bandung Selatan. Karena kita berangkat terlalu siang dan juga jarak tempuh yang lumayan jauh yang sekiranya tidak bisa di kejar lagi maka kita ubah rencana tersebut


“Ke toko buku Palasari aja yuk!” kataku


Advertisement

Dengan semangat dia langsung mengiakan ajakanku. Menurutnya Palasari adalah tempat yang ingin dia kunjungi karena di sana adalah tempat buku-buku tradisional yang menjajakan buku lama dan baru. Harganya pun sangat terjangkau. Di tengah perjalanan langit kota Bandung sedang turun hujan. Suasana hujan inilah yang membuat aku terperanga dan berpikir,


“Mungkin Tuhan tahu bahwa dari sekian milyaran anak adam di muka bumi, ada seseorang yang sedang jatuh cinta dan memperjuangkan cintanya maka diturunkanlah hujan untuk menambah suasana menjadi lebih berkesan” ah indahnya jatuh cinta kepadanya.


Advertisement

Setiba di Palasari kita langsung melihat-lihat buku barangkali ada satu-dua buku yang ingin kita beli. Ketika berbincang-bincang dengan penjual buku, lagi-lagi aku dibuat kagum olehnya. Ternyata wawasan membaca dan selera baca dia jauh melebihi apa yang kukira. Aku dibuat bengong tak berdaya olehnya ketika dia terus berdiskusi bersama penjual sampai akhirnya lamunanku buyar ketika dia berkata,


“Kamu kok bengong sih? Nggak milih buku?” tanyanya spontan. Buatku langsung mengambil novel karya J.S Kharien.


Secuil adegan pendekatan di Bandung adalah suatu bukti bahwa kota ini menjadi saksi bagaimana ada seorang anak Adam yang sedang berjuang demi cintanya. Mudah-mudahan tidak bertepuk sebelah tangan ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pecandu Rokok Kretek

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE