Kuliah Berlangsung Online, Sebenarnya Bagaimana Pendapat Mahasiswa?

Enak nggak sih kuliah online?

Sudah berjalan beberapa bulan sejak pandemi corona menyerang Indonesia. Mendukung kebijakan pemerintah, kini kuliah dilakukan dari rumah secara online. 

“Baru kali ini join kuliah  terus bisa ditinggal tanpa ketahuan. Terus juga gara-gara kuliahnya di rumah jadi bisa hemat duit jajan sama bensin soalnya nggak bisa nongkrong,” ujar Leonie mahasiswi asal Surabaya. Ini kemudian menjadi pertanyaan, apakah kuliah online ini sebenarnya efektif untuk pembelajaran?

“Aku merasa kuliah online membuat waktunya jadi lebih fleksibel, tapi kemudian dapat digunakan untuk hal yang tidak baik, contohnya seperti mengulur-ulur pekerjaan dan tugas. Hal ini dikarenakan susahnya membedakan space bekerja dan space beristirahat ketika berada di rumah. Selain itu dengan tidak efektifnya kuliah online, dosen mengkompensasi dengan memberikan tugas-tugas kepada mahasiswanya. Mahasiswa jadi dibebani oleh begitu banyak tugas yang tenggak waktunya bertabrakan”, ujar Ainun mahasiswi asal Jakarta.

Farah kemudian menambahkan “Jadi terbebani soalnya jadinya tiap matkul ada tugas tugas tugas, belum presentasi dan lain-lainnya. jadi enggak efektif juga pembelajarannya”

Selain itu, partisipasi mahasiswa juga menjadi berkurang karena terhambat media penyampaian. “Nggak enak, gak bisa tanya-tanya dengan bebas dan asistensi gabisa secara langsung gitu jadinya nggak jelas kalau asistensi tugas studio, tapi kalo materi sukaan online biar bisa di record,” sambung Shara mahasiswi asal Bandung.

Anya kemudian menambahkan “Tapi presentasi jadi lebih mudah karena bisa sambil buka catetan tanpa ketahuan dosen, jadinya presentasi bisa maksimal dan materinya jadi lebih lengkap yang disampaikan”

“Menurut saya enak sih karena tidak perlu siap-siap berangkat kuliah, cukup pakai kemeja aja. Terus juga bisa menghemat duit kosan dan jajan. Tapi sebenarnya susah, karena nggak semua mata kuliah itu bisa disampaikan secara online seperti misal perhitungan. Terus juga masalah koneksi, nggak semua orang di daerah itu punya koneksi yang baik untuk kuliah online,” ujar Dea mahasiswi asal Malang. Menurutnya, keterbatasan fasilitas juga menjadi hambatan untuk mahasiswa dalam kuliah online. “Kasihan juga untuk mahasiswa yang terbebani dengan biaya pulsa untuk data internet selama kuliah online. Pokoknya aku lebih prefer kuliah seperti biasa” tegasnya

Ternyata kuliah online juga memiliki kekurangan di dunia pendidikan. Mulai dari ketidakefektifan perkuliahan, partisipasi mahasiswa yang terhambat, beban tugas yang menjadi lebih berat, hingga keterbatasan fasilitas seperti pulsa dan lain-lain. Mendengar keluhan mahasiswa mengenai biaya pulsa yang bertambah, beberapa universitas di Indonesia memberikan dana bantuan pulsa untuk mahasiswa yang membutuhkan. Tidak hanya itu, beberapa juga memberikan bantuan logistik seperti telur, gula, mie instan, minyak, dan kornet untuk mahasiswanya yang merantau dan terjebak semasa PSBB. 

Meskipun untuk saat ini keterbatasan memang berat untuk mahasiswa dan dosen, namun metode kuliah online ini merupakan alternatif terbaik yang dapat dilakukan untuk menggantikan perkuliahan di kampus. Memang belum dapat dipastikan dengan pasti kapan pandemi ini akan berakhir sehingga untuk saat ini baik itu work from home ataupun study from home adalah alternatif terbaik. Selama masa physical distancing, mahasiswa diharapkan untuk tetap menjaga kesehatannya dengan tetap berada dirumah. Demi keselamatan diri sendiri dan juga orang lain, agar pandemi ini dapat segera berakhir dan perkuliahan ataupun aktivitas lainnya dapat segera kembali normal

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini