[CERPEN] Lusa, Penantian Pertemuan Kedua

Kutunggu dirimu. Di tempat kita bertemu dulu.

Entahlah.. Dia begitu hebat merangkai cerita. Menyusun kata demi kata hingga menjadi cerita utuh yang sempurna. Begitu pula yang sudah Dia tuliskan untukku, untuk kita.

Advertisement

Pagiku hari ini menjadi bukti, betapa indahnya persiapan Dia untukku. Dia memberikan sepercik bahagia yang memiliki efek penyembuh melalui dirimu. Sakit yang biasa aku rasakan mendadak hilang terganti kebahagiaan. Semangatku kembali tumbuh setelah sekian lama terkekang berbagai macam tekanan.

"Lusa nanti aku akan kesana.."

Kalimat ajaib itulah yang kau ucapkan. Sebenarnya hanya kalimat biasa, namun bagiku kalimat itu sangatlah istimewa. Mengingat, jarak yang selama ini memisahkan kita. Dan perjalanan yang tidak pernah mudah. Ahh aku ingat karena itulah mengapa hubungan jarak jauh atau biasa disebut LDR (Long Distance Relationship) tidak pernah bisa dianggap remeh.

Advertisement

Ada berbagai macam tantangan, godaan, cobaan yang datang silih berganti meracuni keharmonisan hati dan pikiran masing-masing. Masalah komunikasi, keterbukaan, kejujuran, kesetiaan jika semua tidak berjalan beriringan tak ada yang bisa menjamin hubungan ini akan berjalan baik-baik saja.

Begitu pula dengan hubungan yang kita jalani. Ada saat dimana salah satu diantara kita berada dalam titik terendah di hidup kita, masalah pekerjaan, kehilangan seseorang yang menjadi panutan, keterbatasan dalam membagi prioritas, terjebak dalam kewajiban sebagai seorang anak, munculnya ketidakpercayaan dari anggota keluarga yang baru, dan berbagai permasalah pelik lainnya. Menjadikan kita selalu ada satu sama lain. Saling membantu agar berada dalam titik normal untuk melanjutkan cerita yang sudah dipersiapkan oleh-Nya.

Advertisement

Ada kalanya muncul rasa tidak aman dan nyaman, karena salah satu dari kita terbelenggu masalah yang sulit untuk diutarakan. Diam menjadi hal terbaik yang bisa dilakukan oleh salah satu diantara kita. Mungkin, akan terkesan egois. Menjadikan diam sebagai jawaban. Namun disisi lain, yang terpikirkan hanya rasa penasaran yang semakin tumbuh menjadi perasaan terabaikan. Egois untuk satu pihak, padahal semua itu dilakukan untuk melindungi pasangan dari beban yang sedang dialaminya. 

Apapun itu, tanpa komunikasi, upaya perlindungan pun tak akan ada arti. Baik untuk satu pihak, tidak berarti baik untuk semuanya. Butuh pemahaman yang lebih untuk bisa saling mengerti posisi yang sedang dihadapi. Mengalah untuk memahami akan jauh lebih baik, namun berbagi ketika permasalahan sudah berada di luar ambang batas kemampuan akan dirasa lebih bijak dalam suatu hubungan.

Bukan cerita cinta kalau tanpa rasa bahagia bukan? Begitu juga dengan kita. Selain berbagi semangat, berbagi cerita, berbagi masalah, kita juga berbagi bahagia. Bahagia itu menular. Seperti itulah cinta kita. Saling bersyukur saat mendapat rejeki. Saling mengucapkan selamat saat mendapat pekerjaan baru. Saling tertawa saat pasangan menunjukkan wajah yang lucu. Saling bercanda dengan melempar lelucon receh atau gombalan yang terkadang agak terkesan lebay. Aahhh tapiii.. Apapun ituuu, membuatku bahagia..

Sedikit flashback cerita tahun lalu. Dia memberikan tema perjuangan dari titik nol agar dapat mempertahankan usaha yang selama ini dirintis oleh Almarhumah ibunda tercinta. Tak pernah mudah, merasakan peluh yang selama ini dirasakan oleh ibu. Merasakan rasa syukur yang teramat dalam saat Dia berikan rejeki, berapa pun besarnya. Merasakan sindiran orang lain mengenai status pendidikan dengan pekerjaan yang tidak seimbang. 

Padahal mereka tak tahu, betapa besar rasa syukurku karena Dia memberikan nikmat yang indah tiada tara dengan merasakan semua hal tersebut. Dan saat aku kuat, saat aku mendapat setiap hikmah dari tiap kisah yang telah kulalui, Dia memberikan tema yang berbeda untuk tahun ini, sekian waktu berlalu, Dia menghadirkan cinta melalui kehadiran dirimu di hidupku.

Aaaaahhhhh… Lusa yaaa..

Tak sabar rasanya menanti datangnya esok hari, hingga tak terasa sudah tiba waktu yang kau janjikan. Tujuh bulan lamanya kita tak bersua. Hanya saling bertukar kabar melalui teks atau saling menyapa melalui telepon. Mungkin mentok-mentoknya saling bertemu di alam mimpi. Lalu, apa jadinya nanti? Kalimat apa yang akan kuucapkan saat nanti kita bertemu? Baju apa yang akan kupakai? Kemana saja kita akan menghabiskan hari? Arghhh, Benar-benar bahagia bisa membuat kita gila.

Setidaknya ini salah satu ekspresi bahagia yang Dia sajikan dalam suatu hubungan. Dan Dia berikan kesempatan istimewa ini untuk kami rasakan. Sangat indah bukan? Penantian berujung dengan menengadahkan tangan, memohon yang terbaik untuk hubungan yang kita jalani, dalam tiap waktu kita bertemu denganNya, dalam tiap sepertiga malam sunnah yang disarankan olehNya.

Mungkin lebih baik aku buang saja rasa penasaranku. Setidaknya aku tahu. Dia sebaik-baiknya perencana. Dia telah menyiapkan takdir terbaik untuk kita. Untuk apa lagi meragu? Jika pasti akan menjadi jawabnya. "Pasti" yang akan menjadikan jawaban terbaik untuk hubungan kita. Baiklah.. Akan kujalani semua dengan sebaik-baiknya. Masih terus aku berdoa agar ucapanmu menjadi nyata dihadapanku, tak hanya sekedar ucapan yang akan menguap begitu saja.

Kamu..

Ada banyak hal yang ingin kuceritakan padamu. Tentang aku sebelum rasa ini tumbuh. Tentang aku ketika mengenalmu. Tentang aku yang tak sabar menunggu kabar darimu. Tentang aku dengan doa-doaku tentang kamu. Terlebih lagi, ingin kudengar semua kisah darimu. Bagaimana harimu tanpa diriku. Bagaimana cerita tentang keluargamu, sahabatmu, teman-teman barumu, pekerjaanmu. Atau.. Bagaimana dengan kita nantinya..

Sungguh indah bukan persiapan-Nya untuk kita? Ini masih penantian awal kita. Dimana aku masih menunggumu di tempat yang sama seperti yang pernah kau minta. Dimana kamu berjuang untuk bisa memenuhi janji yang pernah kau ucap padaku. Akan masih ada banyak lagi pintu penantian yang akan kita hadapi. Tapi aku yakin, karena semua sudah Dia siapkan untuk kita. Sekarang tinggal bagaimana kita mampu melalui bersama semua cerita dengan sebaik-baiknya.

Yahh, Inilah kisah yang kita jalani. Cerita kita dimulai dengan ketidaksengajaan. Rasa yang muncul dimulai dengan adanya saling keterbukaan dan kejujuran. Sementara masalah, datang untuk menjadi pondasi yang semakin menguatkan. Dan sikap saling menghargai membuat kita sama-sama saling bertahan.

Aku tunggu dirimu. Di tempat kita bertemu dulu..

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Im Single. Love writing. Try to more love my self. Always love my family. And still waiting for you come to my life.

CLOSE