Memulai dari Diri Sendiri untuk Membaca Buku

Banyak buku yang dibaca, wawasanpun meluas.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa tingkat literasi di Indonesia masih terbilang cukup mengkhawatirkan, tingkat ini sesuai dengan hasil riset dari studi Programme for International Student Assesment tahun 2018 yang dilansir langsung melalui situs kemendikbud. Banyak faktor yang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat literasi rendah, dimana skor yang didapat Indonesia dalam bidang membaca adalah 371 dari rata-rata skor yakni 487. Tak bisa dipungkiri juga bahwa masih terdapat anak-anak bangsa yang belum mendapat akses membaca dimana ia tinggal didaerah pelosok Indonesia, namun banyak pula anak-anak bangsa yang tinggal diperkotaan malah menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkan referensi bacaan yang cukup banyak karena lebih memilih menggunakan gawai. 

Pada studi tersebut juga menyebutkan bahwa Indonesia mengalami peningkatan pada jumlah persentase penduduk usia 15 tahun yang bersekolah pada jenjang SMP maupun SMA yakni sebesar 85 persen yang dari sebelumnya 46 persen ditahun 2003. Namun terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai minat membaca pada warga Indonesia, yakni dalam mencari informasi, mengevaluasi, dan merefleksi warga Indonesia khususnya para pelajar pandai melakukannya, tetapi masih lemah dalam memahami informasi yang didapat. Bisa dilihat dari penjelasan tersebut bahwa kemampuan membaca di Indonesia masih rendah mungkin disebabkan oleh kurangnya pemahaman akan maksud dari isi teks bacaan yang dibacanya sehingga membuat anak-anak Indonesia menjadi sedikit malas dalam membaca sebuah buku. Bisa juga pada penanaman karakter mereka yang sedari dini tidak dikenalkan langsung kepada buku oleh orangtua untuk menjadikan buku sebagai lading pencarian informasi, banyak lagi lainnya yang menjadi faktor lambatnya tingkat literasi di Indonesia, lalu adakah cara untuk meningkatkan kemampuan membaca untuk anak-anak bangsa Indonesia?

Beberapa hal sudah dilakukan pemerintah untuk mengkampanyekan program literasi, diantaranya anak-anak disekolah haruslah terlibat langsung dalam proses pengembangan kemampuan membaca, dimana setelah membaca anak-anak mungkin bisa membuat rangkuman hasil bacaan menggunakan bahasa mereka sendiri dan bukan menjiplak tulisan pada buku yang dibaca. Hal ini dimaksudkan guna anak-anak bisa melatih pola pemahaman dalam mengartikan maksud informasi yang didapat, ditelaah dan disaring dengan gambaran yang lebih sederhana memakai bahasanya sendiri. Adapula hal yang bisa dilakukan untuk melatih kemampuan membaca, hal-hal ini bisa diterapkan baik anak-anak maupun masyarakat lainnya. Hal-hal tersebut diantaranya sebagai berikut :

– Bangun kemauan untuk membaca sebuah buku dari mulai diri sendiri, ini akan berdampak pada sebuah perjanjian pada diri dimana akan berusaha untuk membaca setidaknya hanya 5 menit pertama.

– Rutinkan kegiatan membaca di waktu senggang, saat sudah selesai melakukan segala aktivitas coba untuk meluangkan waktu istirahat dengan membaca dan tambahkan durasi membaca yang tadinya 5 menit menjadi 10 menit.

– Mulai membaca sebuah buku yang ringan, tidak melulu harus membaca sebuah buku yang tebal dengan pembahasan yang terlalu dalam, pembaca pemula bisa memulai dengan buku-buku bacaan ringan seperti cerita-cerita anak, dongeng dan lain sebagainya.

– Pahami maksud dari isi cerita yang dibaca melalui beberapa hal, bisa dengan merangkum isi cerita dengan bahasa sendiri, bisa juga menjadikannya sebagai informasi dan bekal pengalaman nantinya.

– Selalu menambah durasi membaca buku, tak terasa durasi membaca buku makin bertambah hingga buku yang dibaca sudah selesai dibaca, dan timbul keinginan untuk membaca buku lainnya.

– Menjelajah semua genre buku bacaan, pembaca bisa membaca semua genre bacaan tak melulu mengenai genre romansa dan lainnya, pembaca bisa mengeksplor diri untuk menggali informasi tentang hal-hal baru melalui buku bacaan baru.

Mulailah satu hal dari diri sendiri, walaupun dampak yang dirasakan tidak besar namun akan berguna jika terus diasah dan dikembangkan. Jika hal-hal diatas terus dilakukan dan dipraktikkan pada lingkungan sekitar tak hanya akan mengubah tingkat literasi di Indonesia meningkat namun juga akan membuat masyarakat Indonesia memiliki wawasan luas dan juga berpemikiran kritis. Hal inilah yang nantinya bisa membuat negara Indonesia bisa bersaing dengan negara lain dalam dunia literasi dan juga selaras dan beriringan dengan kemampuan-kemampuan lain yang dimiliki bangsa Indonesia dibidang masing-masing.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Senang menulis dan menyalurkan semua isi pikiran dengan merangkai kata.