Menyebut Namamu Melalui Sepertiga Malam adalah Cara Terbaikku Saat Hati Hanya Mampu Mencintai dalam Diam

menyebut namamu melalui sepertiga malam

Saat kita mencintai orang lain, namun ternyata mengungkapkan tidak pernah memiliki sempat, kita akhirnya mulai sadar bahwa meminta pertolongan Tuhan. Terutama, di kala semua mata manusia lain sedang terlelap adalah langkah halal yang paling tepat dari semua jalan yang pernah kita tempuh.

Advertisement

Saat saling asing mengubah kita menjadi saling menyingsing. Kata sahabat membuat kita menjadi erat. Tak semua insan dapat mengungkapkan rasa dengan lihai. Lantas, menyimpan rasa dan rindu melalui diam adalah cara terbaik untuk menenangkan hati. Walau terkadang itu semua dapat menyiksa diri. 


Hanya dapat menatap tanpa bisa berjabat, tersenyum manis tanpa bisa menyapa, memendam rindu namun tak bisa mengungkap rasa. Ada kalimat “aku cinta kamu” yang belum mampu untuk dilisankan. Ada ungkapan sayang yang harus tetap ditahan. Karena jalinan kasih belum bisa terhalalkan. 


Aku yang mencintainya dalam diam, hanya mampu menyimpan rasa dalam gejolak yang runyam. Setelah berdoa dengan banyak kerendahan, maka biarkan Tuhan menurunkan ribuan malaikatnya untuk bekerja menyampikan rindu kepada seseorang yang selalu menjadi doa di setiap malam. Cinta dalam diam adalah perjuangan hati yang lebih mengandalkan tangan-tangan Tuhan. Cukup tangan yang menodong doa, dan biarkan Tuhan menjalankan semua bagiannya. 

Advertisement

Namamu tidak pernah luput dari doa malamku. Setelah sembilan puluh sembilan butir tasbih telah selesai menyebut asma Allah, namamu selaluku bawa-bawa dalam setiap curahan hatiku kepada yang kuasa. Sujud setiap malam tidak akan pernah berbuah sia. Mencintai dalam diam, kuat dalam merelakan, serta yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik.


Aku mengagumimu dalam diam yang setiap malam, layaknya Ali kepada Fatimah yang setiap saat menitip rindu kepada Tuhan. Jodoh tidak akan pergi ke mana. Bukankah Tuhan adalah Mak Comblang terbaik yang tidak perlu diragukan lagi dalam mempertemukan jodoh? Kau bisa saja saat ini bersama dirinya.

Advertisement

Namun jika kutikung melalui Allah, mau bilang apa? Sekeras apa pun kau menggenggam, jika dia bukan milikmu, dia akan lepas juga. Allah Maha Kaya, yang tidak akan pernah mencampakkan hambanya yang ingin menikah untuk menjaga diri dan menyempurnakan ajaran agama.  


Saat sebagai manusia kita hanya mampu berusaha dan berencana, Tuhan adalah pemegang hak angket tertinggi dalam memutar dan memutuskan rasa. Apa yang kita suka, belum tentu dicinta Tuhan. Apa yang kita tak suka, bisa jadi dicinta Tuhan. Tuhan adalah pemilih semesta, dan kita hanyalah manusia. Patuh terhadap takdirnya adalah jalannya manusia. 


Hingga akhirnya, hubungan kita yang awalnya berjarak sejauh rentang Alif dan Ya', akan merapat juga berkat doa yang kuasa, menjadi sedekat jarak Dal dan Dzal. Sejauh apa pun kau menghindar seperti anak panah, Jika Allah telah Kun Fayakun terhadap diriku sebagai busurnya, maka hanya dirikulah tempatmu akan kembali. Doa kepada Allah adalah jampi-jampi terbaik yang maha dahsyat dalam membolak-balikkan hati seorang insan manusia. 


Terkadang, aku sering cemburu melihatmu berjalan dengan dirinya. Namun hati hanya mampu bersabar mengelus dada. Rasa cinta yang tidak diungkapkan terkadang sebuah pilihan yang tepat. Agar pengungkapan itu tak menjadi pedang berdarah untuk yang lainnya. Aku memilih tetap mengamatimu dalam jauh, namun tetap berdoa dalam dekat agar jodoh kita tak perlu menjauh. 

Ego mungkin bisa dilawan, namun doa tidak pernah dapat disangkal. Maafkan aku yang setiap malam mendoakan dirimu pada setiap sepertiga malam, saat posisi hatimu masih bersama dirinya. Namun mau bagaimana lagi, aku sendiri tak mampu mengakali perasaanku sendiri. Menikungmu melalui doa sepertiga malam adalah langkah halal terbaik yang dapat kulakukan demi mendapatkan dirimu untuk menjadi kekasih halal hatiku. 


Aku tetap percaya dengan jalannya takdir. Saat apa yang diinginkan terkabulkan Tuhan, berarti itu adalah hadiah darinya. Namun, saat apa yang diinginkan tidak terkabulkan olehnya, maka itu adalah bentuk perlindungan dari dirinya. Tuhan tidak akan pernah membuat hambanya jatuh tanpa mempersiapkan satu pasang kaki yang amat kuat untuk berdiri kembali. Cinta itu suka, dan suka itu diperjuangkan, bukan hanya dilisankan semata.


Bismillah. Memendam rasa cinta padamu bukanlah hal yang salah. Tak bisa menyapa namun bisa merasakan melalui sajadah. Hingga saat ini, aku tetap berharap bahwa jika dirimu adalah jodoh dari Allah. Kita adalah dua insan yang akan bergandengan tangan dengan romantis di dalam surga, membuat Adam dan Hawa menjadi cemburu dengan cara kita saling kasih dan menyayangi satu sama lain.

Sejatinya, memeluk Tuhan melalui sujud pada sepertiga malam adalah solusi terbaik untuk menenangkan diri yang sedang dilanda oleh kecemasan tuntunan hati. Mendoakanmu adalah cara terindah dari diriku untuk mencintaimu, walau itu hanya sebatas diam yang membisu. Pada butiran tasbih, kulantunkan doa menyebut namamu, kugambarkan rasa kagum ini kepada Sang Pencipta, berharap dia yang sedang bersamamu, merelakanmu untuk diriku. Bismillah, aku tetap berpegang teguh dengan rasa cintaku kepadamu. 


Manusia hanya bisa berencana. Seperti dirimu saat ini dengan dirinya. Kau boleh saja mencinta dirinya, namun Tuhan maha membolak-balikkan hati hambanya. Jika doa telah terjabah, jalan takdirnya Allah tidak dapat berubah. Jika engkau bukan jodoh, Tuhan pasti mengganti dengan yang lebih baik. Namun jika kau mampu kutikung melalui doa, mau lari ke mana terhadap jodoh yang kuasa?


Takdir dan kehendak Tuhan tak boleh dilawan. Walau ego dan ambisi sebesar Gunung Semeru, itu semua hanyalah batuan kerikil bagi Sang Pencipta. Sejak dulu aku memilih untuk tidak pernah menyentuh ragamu, biarkan lisan ini memanjatkan doa sebagai bentuk sentuhan terhangat yang dilakukan manusia terhadap insan yang disayanginya. 


Aku pernah mundur berulang kali, hanya untuk memastikan langkah kaki telah sesuai dengan tujuanku. Aku pernah terseok-seok berjuang dan berhenti, hanya karena takut usahaku akan berakhir dengan percuma. Aku sering gagal dalam usaha sepenuh hati, hanya karena yang aku usahakan memang tidak diperuntukkan untuk diriku. Aku pernah hancur dalam keringkihan, namun Allah tidak pernah membiarkanku untuk menyerah. Al-ikhlas tiga kali, untuk semangat yang berkali-kali.


Aku pernah sakit hati karena cemburu dalam diam. Namun aku juga sadar diri jika kamu belum menjadi milikku. Jadi, Tuhan sajalah yang selalu menjadi tempat mengadu. Wajah indahmu selalu terbayang dalam hidup malamku, semakin indah saat wajahku terbalut dengan air wudhu. Doaku, jodoh kita akan bertemu. Kau dan aku akan menjadi satu.


Analogi cinta adalah seperti menangkap gambar menggunakan kamera. Arah mata angin memang tidak bisa diputar dan dikendalikan. Namun tangan setidaknya masih bisa mengubah arah lensa dan layar yang dipakai. Dia yang sudah lekat bersama yang lain, belum tentu sesuai dengan takdir yang kuasa.


Memendam rasa kepadamu memang amat menyakitkan. Namun aku tidak akan pernah menyerah untuk tetap berjuang, demi orang yang sedang ku sayang. Terlalu lama menyimpan suka, memang terkadang menimbulkan luka. Namun aku sama sekali tak apa. Rasa ini akan tetap ku jaga, persis seperti saat tubuhku menjaga wudhu dari jarak Magrib menuju Isya.


Malam bukan hanya tentang waktu untuk merebahkan badan di kala lelah, saat otak dilanda gelisah, untuk kembali rebah. Namun juga sebagai waktu untuk mendekat dan meminta pertolongan kepada sang pemberi arah, merasa nyaman mencium sajadah, meminta dengan tumpah agar nama mu lah yang menjadi jodoh yang terindah.


Jangan menyuruhku untuk mencari yang lebih sempurna, sebab yang lebih sempurna baru saja menyuruhku untuk merelakannya. Aku berasumsi, mungkin kita sama-sama mendambakan, tetapi sama-sama tidak bisa mengungkapkan.

Cinta adalah ciptaannya. Dan kita sebagai hamba, hanya bisa menikmati dan memperjuangkannya. Oleh karenanya, izinkan aku untuk berdoa dan memperjuangkan namamu di jalan yang maha kuasa, untuk ditakdirkan sebagai satu pasangan solat berjamaah di masa datang.


Karena aku yakin pada diri sendiri, bahwa diam yang paling sunyi adalah mendoakan orang yang paling kita sayangi. Memahamimu secara diam-diam, mendoakan mu setiap malam, dan merindukanmu secara rahasia. Untuk saat ini, kubiarkan jatuh cinta itu untuk dipendam. Namun tetap bersujud sepanjang malam. Menyebut namamu lalu membaca alfatihah pada setiap sujud, adalah cara terbaikku untuk menikungmu melalui malam. 


Hingga akhirnya nanti kita akan tahu akhir cerita masing-masing. Walau skenario terburuk terjadi, saat kamu ternyata tidak dapat kumiliki, setidaknya aku akan belajar tentang arti dari perjuangan mendapatkan cinta. Setidaknya pula aku paham bagaimana rasanya mencintai dalam diam, dengan memendam rasa rindu sendirian.

Namun jika doa sepertiga malam terkabulkan, berarti putusmu dengannya adalah sebuah jawaban dari awal kisah kita berdua. Tuhan maha membolak-balikkan perasaan hambanya. Aku adalah jawaban dari doamu yang setiap malam berucap, “Tuhan, berikanlah aku jodoh yang terbaik”. Insyallah, jika doa sudah bertindak, tidak ada yang tak mungkin untuk dirimu menjadi bagian dari solat berjamaahku kelak. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Financial Analyst and Novelist

Editor

une femme libre

CLOSE