Penantianku Telah Berakhir Sudah. Kini Tak Ada Lagi Hari-hari Semu Semenjak Ada Kamu

penantian sudah berakhir

Berawal dari sebuah pertemuan yang tak disengaja, ada sebuah perjumpaan yang begitu sederhana. Meski tak sedramatis kisah-kisah yang diceritakan oleh para pujangga, tetapi kamu sanggup membuatku jatuh cinta. Sampai akhirnya aku memberanikan diri untuk mengajakmu masuk ke dalam hidupku dan mengizinkanmu tinggal di dalam hatiku. Meski aku harus menunggu, waktu ketika kamu akhirnya mengatakan iya adalah bagian terbaik dalam hidupku. Hey. apakah aku sedang bermimpi?

Advertisement

Tidak, ini memang nyata. Kamu menerimaku dengan segala kekuranganku. Sejak saat itu, tak ada lagi rasa sedih menghampiriku, tak ada lagi rasa sepi. Kamu datang di saat aku begitu membutuhkan seseorang untuk mengisi kekosongan di dalam hatiku. Hadirmu membuat hidupku menjadi lebih berwarna bagai sinar sang mentari menyinari hidupku yang selama ini begitu gelap dan hampa. Kamu begitu istimewa melebihi apapun. Aku yakin kamu bukanlah manusia biasa melainkan malaikat yang dikirim Tuhan untukku.


Meskipun tak bersayap, tapi kamu sanggup membuatku terbang melayang.


Penantianku selama ini terbayar sudah. Hari-hari yang semu itu telah berlalu. Jujur, aku begitu bahagia. Logikaku telah mati, rasanya tak ingin kulewatkan hariku tanpamu walau hanya sedetik. Aku ingin selalu berada di sampingmu, mendengarkan setiap deru nafasmu.

Advertisement

Aku tak mengerti mengapa saat aku bersamamu waktu terasa begitu cepat berlalu, Aku tak bisa mengelak lagi. Mungkin hatiku sudah ada di genggamanmu, menjadi hak milikmu, yang harus kamu jaga, rawat dan sayangi.

Pagiku tak lagi semu. Kata "selamat pagi" darimu yang muncul dari layar smartphoneku sudah cukup membuatku bersemangat sepanjang hari, membuatku bergairah, menjalani aktivitasku. Kamu adalah penyelamatku dari rutinitas yang membosankan, penyemangatku di saat lelah, pembimbingku di saat aku kehilangan arah. Di saat malam hari kamu menjadi pengantar tidurku, membuat mimpiku menjadi jauh lebih indah.

Advertisement

Kamu bagaikan narkoba yang telah membuatku ketergantungan padamu dan aku hanyalah pecandumu yang begitu tersiksa ketika berada jauh darimu. Aku hanya menjadi korban kerinduan yang kadang begitu mencekik, rasa rindu yang kadang membuatku berhalusinasi akan hadirnya dirimu, Tapi meskipun begitu aku tak ingin sembuh, aku ingin terus menjadi pecandumu, walau terasa sedikit menyiksaku.

Mulai hari ini dan seterusnya, bahagiaku adalah bahagiamu dan bebanmu menjadi bebanku juga. Aku akan selalu ada untukmu. Tak peduli seberapa berat masalah yang kamu hadapi, aku akan selalu di sampingmu untuk membantumu. Sudah saatnya aku dan kamu menjadi kita. Mulai detik ini kita akan selalu berdua, aku tak ingin lagi ada perpisahan.

Perlu kamu tahu, namamu selalu muncul dalam doaku. Aku berharap Tuhan mendengarnya, mengabulkan setiap rangkaian kata yang selalu aku panjatkan pada-Nya untuk menjadikanmu teman hidup terakhirku, berjalan berdampingan, menemaniku menjalani kerasnya hidup. Berdua kita arungi dunia, hingga akhir waktu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Aku hanya ingin berkontribusi lewat tulisan-tulisan sederhana ini

Editor

une femme libre

CLOSE