Puisi 1: Apa Ini?
Kadang datang kadang hilang
Terlihat biasa diketidak-biasaan
Tumpuk saja semua sedih sampai menggetih
Lalu berlutut memelas meringkih
Kepada siapa meminta?
Diam berjatuhan lebam
Menggegam yang seharusnya dilepas bebas
Menggeram yang terhempas
Apalagi kemudian?
Diam tanpa ucapan
Meratapi memori yang tersimpan
Lalu apa?
Apa ini?
Bisa jangan begini?
Mimpi mengikat janji
Tapi
Apa ini?
Puisi 2: Keruh
Benci untuk tetap peduli
Padahal sudah dibuli tanpa permisi
Masih erat ingin ingat
Walau ditengah sudah pekat
Terlihat hitam jahat
Tapi tak sepenuhnya, karena masih ada
Yang menyala
Celaka… Ya… Celaka
Ketika memaksa menghitam
Nyatanya putih masih bersinar
Menyela dalam malam
Membiarkan dirinya terpijar
Memantulkan bening hening
Menyingkirkan pening
Tapi malam masih jahat
Janji indah memeluk mesra
Dalam hitam terjerat
Dan putih yang masih menyela
Yang diangan tumbuh
Kukuh, penuh, keruh
By: Widhyani D.J
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”