#RamadandiPerantauan Menjalani Ibadah Puasa Tak Menghalangi Niatku Menjadi Relawan di Kala Pandemi

Ramadan kali ini mengajarkanku untuk lebih berbagi dan membantu kepada sesama

Menjadi seorang yang aktif di dunia relawan memang harus selalu siap untuk terjun ke titik lokasi jika ada musibah seperti sekarang ini, apapun situasinya kita harus selalu sigap membantu dan menjadi penyelamat saudara sebangsa demi mengurangi beban derita mereka, wabah pandemi yang terjadi kini mulai berdampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan termasuk ekonomi masyarakat, bahkan ini menjadi krisis multidimensi di kehidupan sehari-hari, seperti PHK dimana-mana, pembatasan interaksi sosial yang membuat lingkup gerak masyarakat menjadi kian sulit, kelaparan yang makin merebak di kalangan kaum minoritas, semuanya itu menjadi sebuah ujian bagi kita semua di tengah Ramadhan tahun ini.

Advertisement

Hal itulah yang membuat hati ini tergerak untuk bangkit dan beraksi melalui aksi nyata bersama komunitas, menjadi bagian dari relawan adalah hal yang paling membuat saya merasa bangga pada diri sendiri karena masih sanggup membantu orang-orang yang benar-benar membutuhkan uluran tangan dan bantuan dari kita semua, mungkin yang saya berikan bukan berupa uang yang banyak namun tenaga yang saya kerahkan pun berfokus pada mereka, dan ini tentunya tidak lepas dukungan dan sumbangsih dari para donatur berhati mulia yang mau menyisihkan sebagian hartanya untuk turut berkontribusi dalam program bantuan sosial.

Sesekali saya dan bersama rekan-rekan komuitas turun ke lokasi yang kebetulan adalah titik zona merahnya wabah ini, membagikan bantuan langsung turun ke jalan-jalan, meskipun dalam keadaan sedang berpuasa tak menghalangi niat ini malah tambah semangat saja, pernah dengar katanya Ramadhan adalah surganya para dermawan, mangkanya itu saya jadi merasa untuk berlomba-lomba melakukan kebaikan selama bulan ini, bukankah "amar ma'ruf nahi mungkar".

Yang paling membuat saya merasa sangat iba itu saat kebagian mendata para perantau dari jawa tengah yang berada di Jabodetabek, yang terjebak tak bisa mudik dan harus bertahan di kota perantauan, dan yang saya liat langsung adalah bahwa para perantau itu bahkan tak terjamah bantuan dari pemerintah setempat, alasannya ya karena KTP mereka masih KTP kampung, sungguh miris, pemerintah menganjurkan untuk tidak mudik namun mereka tak menerima bantuan sama sekali, sedih rasanya pas ngedata mereka satu-persatu, kebanyakan dari mereka rata-rata berusia yang kategori sudah cukup tua jadi memang tak menggunakan media sosial dan bahkan HP nya pun masih HP jadul, jadi jika ada kabar berita tentang BANSOS pun mereka tidak tahu-menahu tentang itu, tepat saya mendata mereka terlihat senang penuh harapan tinggi pada kami, berharap sekali benar-benar akan menerima bantuan.

Advertisement

Dan Alhamdulillah puji syukur, bantuan mulai terealisasikan satu persatu dari berbagai komunitas yang saya ikuti, data mereka yang saya share ke beberapa chanel komunitas membuahkan hasil ditanggapinya dengan respon yang cukup baik, di sini membuat saya ikutan merasa bahagia bisa mewujudkan harapan mereka setidaknya bisa menyambung hidup untuk bertahan di perantauan.

Ramadhan mengajarkanku akan indahnya berbagi kepada sesama kawan perantauan, banyak cerita di balik ini semua yang tak bisa saya ungkap hanya lewat kata-kata, hal yang membuat saya semakin dewasa menyingkapi sebuah musibah, memberikan saya kekuatan dikala sedang berpuasa, mengasah empati saya tumbuh jadi lebih baik lagi, dan satu hal yang sampai saat ini tak bisa terlupakan, saya jadi lebih banyak mengenal dan mendapatkan kawan perantauan tanpa memandang umur, hal yang membuat saya menjadi merasa bahwa saya hidup di perantauan tak sendiri kok, masih banyak yang lain ternyata yang satu kampung bahkan dengan saya. 

Advertisement

Ini hanya sekedar kisahku #RamadhandiPerantauan yang penuh hikmah, tak henti-hentinya saya dan rekan-rekan komunitas selalu berdoa semoga kita semua kawan-kawan seperantauan, para pejuang receh, para tulang punggung keluarga yang di kampung, para pengejar mimpi di kota, selalu dilindungi oleh ALLAH SWT agar dijauhkan dari penyakit yang berbahaya, agar bisa membahagiakan orang-orang tercinta dirumah, agar tetap sehat dan kuat menjalani hidup, amin ya rabal alamin.

 

Tetap semangat ya kawan ~ Salam Relawan Indonesia

Jakarta Selatan Mei 2020

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

perkenalkan saya hanya pengagum alam bukan traveller hanya sebatas hoby baca dan nulis bukan penulis bayaran hanya penyuka view bukan fotografer bukan penyanyi tapi suka nyanyi bukan pemusik tapi suka dengerin musik suka nyimak radio karna saya adalah announcer

CLOSE