Romansa Pegunungan Karst Terbesar di Indonesia, Pengantar Pembantingan Kemurungan di Taman Bantimurung Bulusaraung

Butterfly terbanglah tinggi
Setinggi anganku untuk meraihmu
Memeluk batinmu yang sempat kacau
Karna merindu

Advertisement

Otak akan terhubung dengan lirik lagu Butterfly yang dilantunkan Melly Goeslaw dan Andhika Pratama ketika kata “kupu-kupu” masuk sebagai stimulus yang dikirimkan orang lain, yang diterima indera pendengaran kemudian diproses dalam serangkaian neuron sistem saraf. Imajinasi tentang kecantikan dan keindahan rupa yang dibalut dalam kebebasan mengepakkan sayap, membumbung tinggi saat otak membaca tulisan “kupu-kupu” di atas kertas. Kata ini tak jarang dijadikan senjata yang ampuh sebagai subyek ungkapan bermajas personifikasi untuk pasangan lawan jenis bagi insan yang sedang berada dalam kendali cinta. Kata ini masih memiliki kesan yang mendalam sebagai makhluk cantik ciptaan Tuhan di bumi meski tak selalu dikonotasikan baik, seperti almarhum Chrisye yang mendendangkan “kupu-kupu malam” sebagai simbol kebebasan wanita malam. Penulis secara pribadi membayangkan kupu-kupu sebagai makhluk cantik yang indah dipandang ketika memilih paket wisata ke Taman Bantimurung ini.

Bantimurung menjadi tujuan perjalanan kami kala itu karena kami ingin membanting kemurungan yang menimpa kami di pertengahan tahun 2011. Sepanjang perjalanan, teman-teman dapat menikmati perjuangan masyarakat dalam menyambung kehidupan. Mereka harus bergelut dengan kondisi alam dan interaksi sosial dengan masyarakat lain demi tali kehidupan yang harus disambung. Harmonisasi alam dengan perpaduan sungai-sungai, rumah-rumah adat masyarakat setempat masih bertahan dengan megahnya dan bukit-bukit karst menyambut di kanan kiri jalan di sepanjang perjalanan mendekati kawasan Taman Bantimurung. Pemandangan yang sangat elok, cantik nan sejuk tersebut karena adanya harmonisasi yang anggun antara alam berupa pegunungan kapur, kearifan lokal penduduk dalam berinteraksi dengan alam dan pemeliharaan warisan budaya rumah adat lokal oleh masyarakat setempat. Masyarakat yang benar-benar menghargai alam dan sejarah.

Kawasan pegunungan karst di sekitar Taman Bantimurung dijuluki “Spectacular Tower Karst” karena bentang alam karst yang unik, berbentuk menara-menara yang berhimpitan, dan membentang sepanjang Kabupaten Maros dan Pangkajene Kepulauan. Sebuah hamparan alam yang indah dan tidak ditemukan di daerah manapun di Indonesia. Pegunungan karst yang berbentuk menara-menara tersebut seperti berbicara kepada manusia di sekitarnya, “Akulah ciptaan Tuhan. Produk dan saksi sejarah pembentukan kawasan ini sekaligus sebagai saksi aktivitas-aktivitas manusia disekelilingku”. Manusia begitu kerdil dikelilingi oleh bukit-bukit karst yang menjulang tinggi. Secuil pelajaran yang dapat saya ambil dari pegunungan karst terluas dan terbesar kedua di dunia setelah Cina ini. Jangan takut untuk berlama-lama merenungi ciptaan Tuhan di bumi Sulawesi Selatan yang menakjubkan ini karena biayanya nol rupiah. Asalkan jangan mencoret dan melakukan hal lain yang merusak ya.

Advertisement

Alam telah menjadi obyek dalam berbagai kajian ilmu pengetahuan oleh para ilmuwan-ilmuwan di dunia sejak berabad-abad tahun yang lalu. Kajian tentang alam akan selalu mengisi otak-otak yang haus ilmu pengetahuan. Kalau kata Dan Brown dalam novel “Angels and Demons”, bahwa ilmu pengetahuan dan agama tidak bertentangan. Ia hanya terlalu muda untuk mengerti. Manusia berkewajiban untuk berfikir untuk memahami segala gejala, baik gejala alam maupun gejala sosial yang terjadi di sekelilingnya. Tuhan selalu menciptakan makhluk bersamaan dengan nilai manfaat di jagad raya ini. Tuhan selalu mengatur secara cermat tentang segala sistem makhluk hidup maupun makhluk yang mati di jagad raya ini. Tidak ada kata “kebetulan” dalam “kamus” milik Tuhan.

Siklus hidup seekor kupu-kupu adalah pembelajaran tentang proses kehidupan dalam beberapa fase hidup. Seekor kupu-kupu bersayap indah dan berwarna-warni adalah proses dari serangkaian tahapan. Lahir dalam bentuk telur, menjadi ulat yang tidak disukai oleh banyak orang, melalui masa hibernasi dalam sebuah bentuk kepompong atau pupa, hingga keluar dari pupa menjadi makhluk yang banyak dipuji oleh orang yang menyaksikannya. Sebuah proses kehidupan alami yang juga sangat mungkin dialami oleh seorang manusia. Untuk menjadi manusia yang “indah”, tidak mungkin bisa jika hanya melalui fase-fase kehidupan yang selalu menyenangkan. Susah sedih duka lara pasti akan selalu menyertai hidup manusia. Keburukan adalah batu loncatan yang disediakan Tuhan untuk menjadi seorang manusia yang dewasa. Manusia yang paham dari mana mereka menjadi seperti mereka hari ini. Semua hal tersebut bertujuan agar manusia terhindar dari sikap yang dimurkai Tuhan, sombong. Pembelajaran lain adalah pola zonasi sayap kupu-kupu. Para ahli taksonomi hewan memanfaatkan pola ini sebagai dasar klasifikasi jenis kupu-kupu karena masing-masing jenis memiliki corak dan pola yang berbeda-beda. Makhluk ciptaan Tuhan dengan morfologi tubuh yang sempurna karena akurasi penciptaan yang tinggi.

Advertisement

Obyek utama yang menarik pengunjung di kawasan Taman Bantimurung adalah air terjun. Juga, kekecewaaan dapat muncul dari benak teman-teman jika tidak mengunjungi gua-gua unik yang terdapat di kawasan Taman Bantimurung dan penangkaran kupu-kupu (dan museum kupu-kupu). Gua tersebut adalah gua batu dan gua mimpi. Tempat lain yang terdapat di kawasan Taman Bantimurung adalah Puncak Bulusaraung, Karaenta dan area permainan anak-anak.

Ketika selesai berpetualang di kawasan Taman Bantimurung, akan terasa lebih nikmat jika melakukan aktivitas memanjakan perut. Sayangnya saat itu saya tidak berkesempatan untuk menikmati kuliner yang dijual di kawasan Taman Bantimurung. Masakan bernama mie titi menjadi santapan saya selepas mengunjungi Taman Bantimurung. Mie titi yang kami beli adalah jenis mie yang “crispy” dengan potongan-potongan daging ayam, dan dibalut dengan kuah kental. Berdasarkan informasi, ada beberapa makanan ringan dan berat yang menjadi ciri khas Sulawesi Selatan, terutama Makassar. Pisang epe, es pisang ijo, sop konro dan coto Makassar terdaftar sebagai makanan khas Sulawesi Selatan. Alhamdulillaah saya berkesempatan untuk menikmati pisang epe dan sop konro yang merupakan ikon kuliner Sulawesi Selatan. Teman-teman yang ingin merasakan sensasi kuliner khas dari Sulawesi Selatan di atas, silakan coba dan buktikan sendiri ya.

Usaha pembantingan kemurungan saya dan rombongan di Taman Bantimurung saat itu telah memberikan pelajaran berharga. Konsep wisata yang dapat saya katakan sebagai wisata yang lengkap. Wisata alam. Wisata budaya. Wisata sejarah. Wisata pendidikan. Wisata rohani. Ciptaan Tuhan yang harus tetap dipelihara dan dimanfaatkan dengan bijaksana. Penghargaan atas budaya lokal yang masih dipelihara sampai saat ini. Pembelajaran terhadap proses pembentukan makhluk di bumi melalui tahapan peristiwa. Hikmah dari segala proses yang berlangsung di alam. Keseluruhan makhluk yang kembali kepada satu arsitek paling sempurna di jagad raya ini, Allaah Yang Maha Kuasa. Jiwa ingin tahu saya setelah menikmati Taman Bantimurung menjadi semakin tinggi sehingga ingin melakukan penelitian di tempat tersebut jika mendapatkan kesempatan di lain waktu. Semoga. Aamiinn.

#IniPlesirku

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE