Saatnya Menguraikan Beban yang Hinggap di Pundak. Mengambil Jeda untuk Sepenuhnya Hidup, Untuk Diri Sendiri Dulu

Jangan lupa, bahwa bentuk cinta enggak selalu tentang memberikannya ke orang lain. Diri sendiri juga perlu.


Tidak pernah se-ringan mereka membagikan beban-beban yang hinggap dipundaknya. Entah perlu berapa lama untuk sekedar merasa gapapa untuk sekedar cerita. Bukan karena ingin selalu terlihat semuanya baik-baik saja. Lagi pula, membagikan beban tidak pernah mengubah apapun. Walau katanya, setidaknya membuat lebih ringan, tapi buatku rasanya sama saja.


Kamu tipe orang yang juga cenderung sulit untuk menceritakan suatu hal ke orang lain, karena ngerasa Ya, buat apa juga cerita? kayak aku gitu enggak? Apalagi tentang hal yang menyedihkan.

Saat kamu rasa dunia memberikan beban yang terlalu banyak untuk kamu tanggung sendirian, coba untuk mulai menguraikan beban-beban yang ada. Menguraikan beban akan membuatmu mengenali berbagai bentuk beban yang sedang kamu tanggung, sehingga kamu bisa mulai memilih beban apa yang memang sebaiknya diselesaikan dan beban mana yang sebaiknya tidak dijadikan beban. Karena beberapa hal memang tidak diciptakan untuk kamu selesaikan sendirian, kamu perlu melibatkan waktu dan semesta, mempercayai kinerjanya untuk memperbaiki setiap hal di luar kendalimu.

Segala bentuk beban yang hinggap di pundakmu, memenuhi kepalamu, bahkan hingga jadi teman yang melekat dikala kamu rehat adalah sebuah pelajaran yang enggak bisa didapatkan dimana pun, kecuali dengan membuatmu terlibat didalamnya. Selama prosesnya kamu sedang dipupuk agar tumbuh jadi seseorang yang kuat, yang lebih bijaksana dalam mengambil sikap, yang mampu sabar dan yakin bahwa semuanya (pasti dan selalu) akan baik-baik saja.

Kamu boleh ambil jeda, melepaskan beban satu per satu, mengizinkan diri untuk menjalani hidup cukup hanya untuk diri sendiri saja. Memang beban-beban yang entah sengaja ditambah atau dengan terpaksa diterima untuk bertambah, kadang membuat hidup sangat terasa sulit ‘tuk dijalani. Sekedar dibiarkan berlalu pun rasanya masih muncul tanya Harus bagaimana?

Saat kehidupan membantingmu tanpa ampun, kamu selalu punya pilihan untuk tidak melakukan apapun, dan menyerahkan semuanya kepada Yang Maha Memiliki Kehidupan.

Satu hal yang harus kamu yakini, bahwa setelah hari-hari yang sulit ini, akan ada kabar bahagia yang membuatmu mengerti kenapa alurnya harus se-sulit ini. Kalimat-kalimat ini, mungkin sekarang masih terlalu klise untuk dicerna. Tapi aku harap, kamu selalu punya sedikit energi yang membuat langkahmu terus melaju, walau harus pelan-pelan, walau dengan sedikit tertatih, walau dengan nafas seadanya, tetapi mampu mengantarkanmu untuk benar-benar menyelesaikan petualangan ini dengan baik.

Aku doakan, semoga kamu selalu kuat, semoga setiap semangat yang kamu betul-betul usahakan untuk selalu tersedia akan mengantarkanmu untuk segera sampai pada tujuan itu.

Semangat ya, semuanya akan selalu baik-baik saja.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Berkelana di dunia, memunguti setiap pesan, memotretnya lewat tulisan. Semoga kamu juga menikmati petualangannya🧡