Sendu, Sendiri dan Senja. Aku saat ini. Kuatkah Aku untuk Bersabar?

Teruntukmu wahai orang yang ku sayang, dalam senja kutuliskan namamu dalam doaku. Dalam senja ku merasa sendu, dan sendiri tanpa mu.

Mari mengingat kembali bagaiamana tuhan mempertemukan kita, Saat itu kau berdiri dihadapanku tanpa sadar keseharian ini lah yang memunculkan rasaku terlebih dulu. Hingga dititik ku sudah tak sanggup untuk memendam. Ya! Karena itu bukanlah diriku. Kusampaikan rasaku, ku berfikir keras bagaiman cara mempertahankan percakapan ini agar tak kunjung usai.

Rupanya aku menerima sinyal darimu, disitu ku merasa kan sedikit gejolak bahagia dalam hati. Mengapa sedikit? Aku tak ingin terlalu bahagia karenamu. Aku takut! Aku takut bahwa nantinya memang hanya sifat baikmu lah yang aku terima. Bukan karena dasar suka sama suka.

Aku sangat menikmatii hari-hari bersamamu, tawa candamu bisa kurasakan hingga detik ini ku menuliskan cerita kita. Aku tidak tau bagaimana caranya melepas kecanduan pikiranku agar tak selalu mengingatmu. Aku benci! Ya! aku benci mengingatmu. Karena itu akan semakin menyakiti ku saat ini.

Sekarang kita sudah tak sama, kita sudah tak seperti dulu. Yang selalu berbagi kabar dan cerita. Yang selalu bercerita akan keluh kesah kita hari ini. Yang saling memberikan dorongan saat kita sama-sama jatuh. Lalu sekarang, engkau dimana? Aku sendiri disini. Aku tak bisa lagi mendengarkan ceritamu,tawamu,suaramu. Jujur, jikalau boleh berkata “Aku Tak Kuat” akan kuteriakkan lantang dihadapanmu.

Aku gundah setiap kali aku mengingatmu. Aku tak suka. Seketika aku melemah saat bayangmu mulai merasuki pikiranku. Aku pun gundah. Bagaimana kabarmu saat ini, dan bagaimana perasaanmu saat ini, apakah masih saja sama? Aku tak memiliki cukup keberanian untk menanyakan langsung kepadamu. Hatiku terlalu mudah rapuh, dan takut. Aku takut kau semakin menjauhiku jikalau aku tetap mengganggumu.

Ku berusaha untuk tetap diam, dan tidak mencoba mencari tau tentangu. Tapi kutak sanggup. Namamu selalu terlihat di layar ponselku. Wahai engkau yang sangat kurindu. Kutanyakan padamu melalui hatiku. Kapan kau kan kembali padaku? Kapan semua ini akan kau selesaikan?

Tuhan, tolong jagalah dirinya dimanapun dirinya berada. Ingatkan dirinya akan semua ini. Jagalah hati dan perasaannya. Sebagaimana engkau menjaga hatiku untuknya. Kumohon, kumohon , kumohon jangan sia-siakan penantianku. Aku ingin semua kesabaranku saat ini terbayar karena Ridha-Mu. Aku ingin menikmati hidupku dengannya. Sampaikan rinduku padanya Tuhan.

Teruntukmu wahai orang yang kusayang, dalam senja kutuliskan namamu dalam doaku. Dalam senja ku merasa sendu, dan sendiri tanpa mu. Kuharap kau segera menghalalkan ku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini