Tentang Bipolar, Rasa Insecure dan Introvert yang Sekarang Menjadi Tren

Media Sosial versus Kepribadian

Ketika membuka percakapan langsung, berinteraksi ataupun media sosial, ada tiga istilah yang memang ramai dibahas dan “dibanggakan” oleh si pengunggah seolah-olah menjadi “identitas/ciri” dalam memperlihatkan kepada umum bahwa Mereka seperti itu.

Advertisement

Yang pertama, Bipolar adalah Kondisi langka dimana suasana hati/perasaan bahkan ekspresi yang tiba-tiba berubah drastis. Atau bisa dikatakan juga terkait dengan istilah “moody” dan lebih ke arah sisi jiwa labil pada seseorang.

Pengidap Bipolar terlihat memang hiperaktif. Ditandai dengan pola berbicara yang cepat atau kadang meracau, tingkat percaya diri yang tinggi sekali(Pede), merasa sangat bahagia dalam jangka waktu yang lama, cenderung bergerak dan tidak bisa diam, bersifat impulsif serta kadang mengkhawatirkan banyak orang (sangat sering terjadi) dan dorongan pikiran dan akal yang bekerja sangat cepat.

Kedua, Insecure adalah suatu kondisi dimana rasa cemas dan takut menghantui secara ekstra berlebihan yang menyebabkan segalanya menjadi super hati-hati dalam melakukan sesuatu. Rasa khawatir dan curiga berlebihan pada orang-orang/ lingkungan sekitar pun juga menghinggapi sisi insecure pada seseorang

Advertisement

Ketiga, Introvert adalah suatu kepribadian seseorang yang bisa mendapat asupan energi,  hal baru, potensi atau apapun yang menurutnya dibutuhkan ketika sedang menyendiri (me time) yang dikenal dengan kemampuan dibelakang layar. Sangat berbeda dengan kepribadian ekstrovert yang wajib bahkan harus berinteraksi dengan orang lain untuk mendapatkan semuanya.

Dari semua definisi diatas, ketiga-tiganya pasti sering sekali Kita temukan. Kenapa? karena banyak akun-akun yang membahas definisi, ciri, gejala atau bahkan dengan contoh-contoh pengidapnya.

Advertisement

Kita sering melihat komentar “Aku Bipolar”  dan “Kayaknya Gue Bipolar deh” atau caption foto dengan bertuliskan “Bipolar” serta tagar-tagarnya. Ditambah dengan fotonya yang serba acak-acakan, urakan, penampilan cewek wild dan dandanan yang serba gothic.

Kenapa? Karena media, berita dan dunia maya  seringkali memberitakan pengidap bipolar yang “sebagian besar” aktris-aktris yang cantik bukan? Dari lokal hingga mancanegara. Ditambah dengan influencer-influencer keren yang mengaku mengidap bipolar juga dapat menambah tentang “label keren mengenai bipolar” bukan?

Sehingga terbentuk opini bahwa “Si Aktris A itu cantik dan mengidap Bipolar Lho,” atau “Pengidap Bipolar ngetop, good looking, cantik dan bertalenta loh!”

Maka jadilah suatu kebanggaan seperti halnya idola-idola Mereka. Nyatanya, si peniru/copycat ini pun tidak benar-benar mengidap bipolar. Mereka hanya ingin melihat “label” yang mereka pamerkan saja. Walaupun pengidap bipolar lebih senang untuk mencari perhatian tapi tak semuanya seperti itu.

Lalu, tentang Insecure yang sangat banyak dibangga-banggakan atau senang dirinya ada diposisi tersebut yang sebenarnya insecure itu tidak baik bagi semua orang. Dari definisi yang sudah dijelaskan diatas, bahwa insecure itu memiliki ciri yang memang tak baik seperti ketakutan yang ekstra, rasa curiga dengan lingkungan dan bahkan semua orang serta tidak percaya diri dalam melakukan apapun yang menjadikan tak sepantasnya.

Kenapa kata-kata/ istilah insecure banyak bermunculan? kenapa banyak yang sering mengaku atau mengaku-ngaku insecure? Jika ditilik dari semuanya memang pengaruh dari dunia maya sangat tak bisa dipungkiri. Pola-pola rentetan dari sebuah postingan gaya hidup atau psikologi hidup yang di likes jutaan orang dengan retweet jutaan pun melahirkan hanya satu istilah yang dipakai pula menjadi jutaan postingan.

Caption foto dengan label “Insecure Kills Me slowly” atau apapun yang agak positif  itu seperti “Ubah insecure jadi bersucure

Tinggal ketik saja dan pasti akan terlihat siapa saja yang banyak menggunakan kata itu.

Lalu bagaimana dengan Introvert? sangat banyak juga. Banyaknya pembelajaran dan penerimaan informasi dari media manapun atau bahkan yang secara tidak langsung diperkenalkan oleh berbagai orang menjadikan istilah kepribadian ini menjadi trending.

Di mana salahnya? tidak ada. Menurut para pakar, Introvert bukan sesuatu yang negatif. Seseorang dengan kepribadian tersebut bukan berarti seseorang yang hanya di kamar saja, bermain game, merebahkan badannya, tidur melulu ataupun tidak melakukan apapun ketika sendirian. Bukan seperti itu Introvert yang aslinya.

Introvert itu adalah orang-orang yang berpotensi dan memiliki cakupan energi ketika Mereka sedang sendirian. Hanya berbeda tempat saja, berbeda dengan orang yang lebih nyaman berinteraksi. Introvert Banyak memilih untuk lebih banyak berkegiatan sendiri dalam melakukannya.

Sangat banyak penulis, musisi, seniman yang Mereka memang berjiwa introvert dan nyatanya memang tidak ada yang salah. Setiap orang memang berbeda-beda dalam menjalani hidupnya. Karena menurut penelitian dan secara faktual, Introvert pun juga masih bisa berinteraksi dengan siapapun, Mereka bukanlah seseorang yang pemurung atau pendiam.

Jadi ayo kita tarik kesimpulan (sementara berdasar fenomena-fenomena) bahwa sebagian besar (tidak semua) hanya ikut-ikutan saja atau bahkan mengaku-ngaku saja. Kenapa? Karena trend? benar tapi tidak juga, namun lebih kepada faktor copycat. Mereka lebih bangga karena sangat serupa dengan siapa yang Mereka tiru. Benar? Ya, walaupun tidak sepenuhnya benar. 

Lalu, dapatkah Kita menebak istilah apa lagi yang akan populer, setidaknya di akhir Tahun 2020 ini?

@artzry

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Bukan Penulis Tapi Si Kritis

CLOSE