Terima Kasih, Kamu yang Menyisakan Serpihan Kenangan Manis Tanpa Dirimu Lagi

Perjalanan

Bandung, pagi itu. Saya lupa hari apa, tanggal berapa, dan pukul berapa pada saat itu. Yang saya ingat hanyalah serpihan kenangan yang sangat manis setelah 8 tahun saya memilih Bandung sebagai tempat saya menetapkan rumah bersama orang tua saya.

Advertisement

Pagi itu yang saya rasa hanya air mata yang mengalir kemudian mengering diterpa angin setelah semalam saya di hantam sebuah mimpi buruk yang membuat hati saya luluh lantah. Hancur. Saya seperti merasa tidak ada lagi harapan untuk kembali berbagi senyum dan tawa.

Saya terus melajukan kendaraan roda dua yang saya kemudikan pada pagi itu. Sepanjang jalan yang saya lewatkan untuk berangkat ke kampus rasanya tak seindah dulu. Yah begitu hancurnya saya pada saat itu hanya karena terus teringat kenangan manis yang akhirnya hanya menjadi sebuah bualan.

Saya tak tahu mengapa engkau sebegitu mudahnya menganggap perasaan itu hanya mainan. Layaknya mobil-mobilan semasa kecilmu dulu. Seharusnya kau tahu kau bukan lagi anak kecil yang kegiatannya hanya bermain mobil-mobilan atau sejenis permainan lain yang selalu kau mainkan semasa kecilmu.

Advertisement

Ini bukan perihal mudah dalam menjaga sebuah perasaan seseorang. Siapapun itu yang perasaannya harus dijaga. Ketika kau telah memutuskan untuk membangun sebuah hubungan yang kau anggap ke depannya akan terus kokoh, seharusnya kau juga punya komitmen dalam dirimu sendiri.

Kau seharusnya punya sebuah rencana yang tertata rapi sedemikian rupa sehingga kau tahu apa yang selanjutnya kau lakukan ketika badai menghampiri di antara kau dan aku. Kita.

Advertisement

Menjalin sebuah hubungan yang dewasa itu bukan dilihat dari usia kedua belah pihak. Melainkan dilihat dari bagaimana adanya komitmen dalam diri sendiri sebelum kau memutuskan untuk menjalin hubungan itu. Sebelum kau memutuskan untuk jatuh cinta kau juga harus siap jatuh setelah kau membangun cinta dalam hatinya.

Ingat yang menjalaninya itu bukan kamu saja. Ada aku disini. Yang dahulu kau buat untuk selalu menetap disisimu. Yang selalu kau yakinkan dengan ribuan kata dan beberapa sikap yang tunjukan untuk membuktikan kepadaku. Kau itu lucu ya.

Sudah sering kau membuatku terjatuh tapi selalu bisa membuatku bangun kembali tanpa merasakan luka akibat jatuh. Sikap yang kau tunjukan selalu bisa membuatku lupa bagaimana hari kemarin kita bertengkar. Menurutku, kau bukan lelaki yang pandai mengeluarkan rayuan sebagai kata maaf. Kau juga bukan yang pandai membuktikan melalui sikapmu untuk meluluhkan hatiku.

Tetapi mengapa kau selalu bisa membuatku tersenyum bahkan tertawa kembali seolah lupa semalam kita sudah bertengkar hebat. Jujur, aku suka caramu yang memang ku rasa selalu ingin berusaha membuatku bahagia dengan caramu sendiri.

Padahal, aku tak pernah menuntut kebahagiaan itu. Aku selalu terima bagaimana sifatmu, sikapmu, dan segala perihal tentangmu. Entah aku yang terlalu mudah dalam menerima segala kekurangan orang yang aku cintai. Sehingga dengan mudahnya aku tertipu olehmu. Mungkin kau tak ada niat sedikitpun menipu bahkan menyakitiku.


Sebagimanapun kita menghindari perpisahan, bila kita tidak bisa bertahan, perpisahan itu tetap akan datang.


Lucunya kau waktu malam itu. Bisa membuatku hancur dalam hitungan detik.

Di mana hatimu yang dahulu selalu kau jaga untukku?

Di mana perasaanmu yang dahulu selalu tertuju untukku?

Di mana kamu? Di mana?

Aku tak mengenalmu lagi setalah kau dengan mudahnya mengakhiri perjalanan yang telah kita lewati bersama.

Tapi cukup kau ketahui hingga saat ini aku tak pernah menyesal perihal dulu yang pernah terjalin. Dan kau selalu saja bisa membuatku memaafkan kesalahan terjahat sekalipun yang kau lakukan untukku. Biarlah saat ini aku berada di zona seperti ini.

Di dalam keadaan serumit ini. Tanpa kau harus tahu seterpuruk apa aku saat ini. Terima kasih untukmu yang telah mengajarkan aku segalanya. Yang telah menetap selama itu untukku. Yang selalu berjuang untukku meski akhirnya yang ku dapatkan hanya serpihan kenangan manis tanpa dirimu lagi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE