Tertarik Menjadi Investor? Pahami Dulu Risiko Investasi P2P Lending Agar Tak Terjebak Investasi Bodong

Risiko tidak bisa dihindari, namun bisa dimitigasi

Kehadiran perusahaan fintech P2P (Peer-to-Peer) Lending belakangan ini banyak menarik minat para investor untuk berinvestasi. Tentunya hal ini bukan tanpa alasan. Kemudahan akses dan proses yang cepat membuat banyak orang tertarik pada investasi P2P Lending ini.

Advertisement

Untuk kamu yang belum tahu ni investasi P2P Lending itu apa, investasi P2P Lending merupakan sebuah platform yang menjembatani antara pendana ke penerima pembiayaan. Dalam hal ini bisa pengusaha atau UMKM yang membutuhkan modal tambahan untuk mengembangkan usaha yang mereka miliki.

Sebagai orang baru yang tertarik untuk terjun sebagai investor, tentunya kamu juga tidak ingin terjebak pada investasi bodong, bukan? Kurangnya pemahaman akan risiko sebuah investasi, dan hanya berfokus pada pengembalian dana yang besar dan cepat, sering kali membuat para investor pada akhirnya harus terjebak pada investasi bodong.

Siap berinvestasi artinya kamu juga harus siap dengan segala risiko dikemudian hari. Berbicara soal risiko, risiko itu merupakan suatu hal yang tidak bisa kita hindari. Apapun yang kita lakukan, pasti memiliki risiko. Meskipun risiko tidak bisa untuk kita hindari, namun kita bisa memitigasi risiko tersebut.

Advertisement

Memutuskan untuk melakukan investasi di P2P Lending, pastinya ada risiko yang bisa terjadi dikemudian hari. Sebagai contoh, si peminjam telat melakukan pembayaran atau sama sekali tidak bisa melakukan pembayaran. Nah, risiko-risiko seperti ini lah yang harus kamu ketahui dan perhatikan.

Jika kamu tertarik untuk menjadi investor pada P2P Lending, maka kamu perlu benar-benar tahu ni segala bentuk persyaratan dan ketentuan dari masing-masing platform tempat kamu berinvestasi. Agar jika ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi suatu hari nanti, kamu juga tidak kaget dan menyalahkan perusahaan fintech tersebut.

Advertisement

Kenali ciri-ciri investasi bodong yang kerap kali membuat kantong investor menjadi bolong

Sebelum memutuskan untuk menjadi investor, maka kamu perlu kenali dulu ciri-ciri dari sebuah investasi bodong. Jika kamu menemukan ciri-ciri seperti, menawarkan keuntungan yang tidak wajar dalam waktu singkat, struktur kepengurusan yang tidak jelas, kepemilikan dan alamat usaha yang tidak jelas, tidak punya izin resmi, serta mengklaim investasi tanpa risiko, maka kamu perlu waspada. Sebab, ciri-ciri diatas adalah tanda bahwa investasi itu merupakan investasi bodong.

Jadi, kamu jangan sampai tergiur dengan segala iming-iming yang tidak masuk akal. Kamu juga perlu jeli dan mencari tahu terlebih dahulu ni terkait informasi dari platform fintech tersebut. Atau kamu juga bisa cek terlebih dahulu apakah perusahaan fintech tersebut telah berizin dan diawasi OJK. Gak mau kan nantinya ternyata kamu tertipu karena investasi bodong?

P2P Lending Syariah ALAMI bisa menjadi pilihan untuk kamu yang tertarik menjadi investor

Berbeda dari perusahaan fintech P2P Lending lainnya, P2P Lending Syariah ALAMI ini berbasis syariah yang sudah memiliki izin dan tentunya diawasi oleh OJK. Tidak hanya itu, ALAMI juga diawasi oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).

Tidak perlu takut terjadinya hal yang tidak-tidak dikemudian hari, Tim Manajemen Risiko Alami selalu melakukan seleksi pendanaan yang begitu ketat dan memastikan bahwa penerima pendanaan benar-benar memanfaatkan dana yang disalurkan dengan baik.

Salah satu prinsip yang digunakan oleh Tim Manajemen Risiko ALAMI adalah prinsip due diligence (uji kelayakan) dan prudence (kehati-hatian). Selain itu, ALAMI akan berusaha semaksimal mungkin untuk menilai cara terbaik demi mencegah terjadinya penyelewangan oleh penerima pendanaan, seperti melakukan evaluasi langsung terhadap semua UKM penerima pembiayaan. Sehingga kamu tidak perlu takut lagi jika dana yang kamu keluarkan akan diselewengkan, tidak kembali dan sebagainya oleh si penerima pembiayaan.

Nah, itu lah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dan ketahui ni sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Intinya, jangan pernah tergiur dengan pengembalian dana yang besar dan cepat, serta kamu juga perlu pahami terlebih dahulu setiap risiko yang akan terjadi nantinya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Website : menjadipendengar.com | Amateur yang menjadikan menulis sebagai kesibukan yang dibuat-buat ✌️

CLOSE