Terus Saja Kau Pecundangi Aku Ini

Hai.. akhirnya kita kembali dipertemukaan oleh waktu. Sosok lelaki gagah yang pernah mencuri hati ini, kembali beraksi dan tak terkendali. Bukankah dulu kau sudah ku hempas pergi? Mengapa akhirnya kembali lagi?

Advertisement

Selamat datang (kembali) ke dalam lingkaran kehidupanku.

Senang melihat wajahmu, tawa candamu, mendengar leluconmu dan semua masih saja tentangmu. Kembali berdiri di depanmu bukan berarti aku tidak mampu berjalan menjauh dan melepasmu pergi. Aku di sini karena kau sendiri yang menarikku untuk kembali. Aku tidak butuh bantahanmu, aku bahkan tidak menerima sedikitpun sanggahan. Berhentilah mengelak!

Mereka yang tidak paham dahsyatnya api akan mengobarkannya dengan sembrono. Mereka yang tidak paham energi cinta akan meledakkannya dengan sia-sia. "Dewi Lestari "

Advertisement

Untukmu laki-laki yang selalu menciptakan harapan, kini dengarkanlah. Sesuatu yang kau sebut kasih sayang, jadi apa artinya itu untukmu? Apa sesuatu yang dengan mudahnya kau curahi dengan perhatian, lantas begitu mudah kau tinggalkan?

Untukmu laki-laki yang gemar menarik ulur hubungan, kini dengarkanlah. Sesuatu yang kau sebut komitmen, jadi apa artinya itu untukmu? Apa sesuatu yang dengan mudahnya kau tinggikan dengan janji kesetiaan, lantas kau hempaskan karena alasan kegamangan?

Advertisement

Untukmu laki-laki yang kedua kalinya telah merusak apa yang dengan susah payah telah ku bangun. Lakukanlah apa yang ingin kau lakukan, tapi tidak dengan hati ini. Mainkanlah apapun yang bisa membuatmu tertawa, tapi bukan perasaan ini. Rusaklah apapun yang bisa menjawab semua rasa ingin tahumu, tapi tidak dengan ketulusan ini.

Untukmu laki-laki yang sampai detik ini masih membuatku merasa dipecundangi. Terima kasih dan aku harap kita tidak akan berjumpa lagi. Hiduplah dengan caramu, dan jangan kau ganggu tunas keyakinanku untuk berdiri kokoh kembali. Jangan lagi kau tanyakan tentang perasaan yang perlahan melebur. Bergegasalah pergi dan lupakan tentang cinta yang pernah kau tawarkan, aku telah melupakannya. Sebesar apapun rasa sakit ini, biarlah rapuhku hanya aku dan Tuhan yang tahu.

Dariku, perempuan yang cintanya tidak pantas kau rasakan

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Apa yang aku tulis belum tentu aku, dan apa yang kamu baca belum tentu kamu.

CLOSE