Wuling Air Ev: Kendaraan Anak Muda Menuju Indonesia yang Keberlanjutan

Kenaikan harga bahan bakar minyak telah menjadi peristiwa penting bagi rakyat Indonesia, khususnya anak-anak muda Indonesia. Peristiwa ini telah menjadi refleksi bagi kebiasaan manusia dalam mengendarai kendaraan yang membutuhkan bahan bakar yang tidak ramah lingkungan. Kenaikan bahan bakar minyak juga menjadi contoh bahwa minyak bumi yang notabenenya adalah energi yang tidak dapat diperbaharui tidak dapat selalu kita andalkan sebagai bahan bakar dalam suatu kendaraan.

Advertisement

Pada abad ke-21 ini, sudah saatnya kita beralih ke penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Listrik atau baterai merupakan energi alternatif yang dapat kita berdayakan untuk menggantikan bahan bakar minyak. Penggunaan bahan bakar listrik tersebut tentunya dapat mempercepat Indonesia dalam mewujudkan zero net emission pada tahun 2060 mendatang. Salah satu pemanfaatan energi listrik atau baterai pada dekade ini adalah penggunaannya sebagai bahan bakar pada kendaraan roda empat atau mobil.

Belakangan ini, ramai perbincangan mengenai mobil listrik yang dapat mengatasi harga minyak dunia yang fluktuatif. Bahkan, pemerintah telah merencanakan untuk mendukung rakyat Indonesia dalam beralih ke mobil berbahan bakar listrik selama beberapa tahun kedepan. Salah satu mobil berbahan bakar listrik yang cukup hangat dibicarakan adalah Wuling Air Ev. Mobil berbahan listrik baru keluaran Wuling yang kaya akan inovasi.

Wuling Air Ev adalah mobil listrik dengan harga terjangkau yang telah dipasarkan di Indonesia dan mengusung kemudahan dalam berkendara. Spesifikasi mobil ini juga sangat memadai mengingat harganya yang cukup terjangkau. Fitur-fitur unggulan dari mobil Wuling Air Ev ini adalah Electric Power Window, Multifunction Steering Wheel, USB Charging Port, Internet of Vehicle (IoV) serta Wuling Indonesian Command (WIND) yang juga telah hadir pada mobil-mobil Wuling sebelumnya, seperti Wuling Almaz.

Advertisement

Wuling Air Ev di pasar Indonesia sendiri hadir dalam dua varian, yaitu standar dan long range. Varian Long Range sendiri memiliki opsi cas baterai dengan daya listrik hingga 6.600 Watt, yang artinya dapat isi ulang dalam waktu 4 jam dari kondisi baterai 20 persen ke 80 persen. Sedangkan, untuk cas dengan daya listrik 2.200 Watt, totalnya dapat mencapai 11 jam. Sementara itu. Wuling Air Ev Standar Range menggunakan baterai berkapasitas 18 kWh. Yang artinya mempunyai jarak tempuh yang lebih pendek atau hanya 200 Km. Kemudian hanya dapat di-charge dengan daya 2.200 watt dalam waktu 8,5 jam.

Mengenai WIND (Wuling Indonesian Command) atau fitur perintah suara dalam bahasa Indonesia terdapat perbedaan, yaitu khusus Air Ev Long Range fiturnya lebih lengkap karena dapat diakses baik offline maupun online. Sementara itu, Wuling Air Ev Standar Range hanya dapat diakses dengan mode offline. Kemudian untuk Internet of Vehicle, Wuling Air Ev Long Range dan Wuling Air Ev Standar juga memiliki sedikit perbedaan, yaitu khusus varian tertinggi atau Long Range memiliki tambahan Remote AC & Remote Car Search, Online Navigation, Music, serta Messaging.

Advertisement

Ditinjau dari aspek keamanan, Wuling Air Ev telah dilengkapi dengan dua airbag, sistem pengereman yang didukung dengan rem cakram pada roda depan dan belakang, serta ABS, EBD, TPMS, Sound Module for Pedestrian Warning, dan ISOFIX. Tentunya keamanan dari mobil Wuling Air Ev ini tidak perlu diragukan lagi. Berliburan bersama keluarga pastinya akan lebih tenang jika kita menggunakan mobil Wuling Air Ev ini.

Sudah sepatutnya kita sebagai anak muda Indonesia untuk mempertimbangkan peran kita sebagai penerus bangsa yang dapat melestarikan lingkungan demi keberlangsungan hidup anak cucu kita sendiri. Dan harapannya kedepan semoga kita dapat memainkan peran kita sebagai manusia yang melestarikan lingkungan dengan cara menggunakan kendaraan berbahan bakar listrik yang ramah lingkungan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa Manajemen FEB UB

CLOSE