Kepadamu yang Raganya sedang Lelah dan Jiwanya sedang Gundah Karena Cintanya Telah Punah, Mendekatlah!

gundah karena cinta telah punah

Manusia adalah pencipta luka untuk mahluk lain maupun bagi dirinya sendiri. Bumi berputar dengan aturan alam, sejalan dengan kehidupan manusia yang dihiasi dengan dua sisi sifat yang berlawanan. Pernah menyakiti, sekaligus disakiti. Semua berjalan dalam satu genggaman, dan memberikan dampak sesuai porsinya. 

Kita pernah sama-sama mengemban tugas sebagai penjaga hati, namun pernah pula menjadi pengkhianat bagi titipan hati orang lain. Hidup ini memang seperti mata uang logam yang memiliki dua sisi. Tak selamanya hati kita menjadi orang baik, suatu ketika ada saja suatu kesempatan yang membuat kita menjadi orang jahat. Bahkan orang terjahat di dunia. 

Saat takdir buruk lebih banyak menghampiri diri, mungkin saja itu adalah bentuk perhatian yang Maha kuasa kepada diri sendiri. Tuhan memiliki banyak cara untuk menegur dan mendidik hambanya. Ada yang diuji melalui jatuh cinta, namun ada pula yang diberikan ujian dengan cara patah hati. Patah hati itu adalah absolute, setiap manusia pasti pernah merasakannya.


Dunia memang terkadang begitu kejam dalam menampar hati. Dia bilang usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Namun buktinya, masih ada banyak hasil yang mengkhianati usaha dan kerja keras. Hidup memang tidak seindah cerita dongeng, yang sekarang menderita kemudian esok paginya bahagia selama-lamanya. Saat kita berjuang setengah mati, kemudian hanya terbalas dengan separuh hati, karana di sana diam-diam telah ada pengganti. 


Ibarat mendayung kapal. Adakala ombaknya tenang, namun suatu ketika ada pula hantaman ombak yang begitu besar tak terkira. Hidup pun sama, gelombang kehidupan tak selamanya berjalan datar. Kecewa dan patah hati memang sengaja diciptakan Tuhan agar manusia tetap belajar dari kehidupan. Pada hakikatnya, alam adalah sekolah terbaik bagi manusia. 

Tak semua mimpi langsung menjelma menjadi nyata. Tak semua doa segera dikabulkan. Bahkan ada yang telah lama berjuang dalam doa, namun semua berakhir penantian yang tak berujung. Hingga akhirnya, ada pula yang sudah menyerah dengan doa. Namun percayalah, Tuhan memiliki cara dan waktu terbaik untuk mengambulkan doa. Bisa jadi, doa yang tidak dikabulkan pun adalah sebuah jawaban dari yang maha kuasa. 


Kita hanya perlu bersabar menghadapi sebuah takdir. Pada akhirnya nanti, yang jatuh akan berdiri, yang gagal akan bangkit untuk sukses, yang menyakiti akan diserang balik dengan disakiti, yang sendiri akan lekas menemukan pengganti, serta yang pernah terluka akan segera bertemu bahagia. Tuhan selalu membayar secara kontan semua kesabaran hambanya. 


Ada banyak cinta yang pernah membuat luka. Ada banyak yang telah berjuang keras mempertahankan, namun berakhir dengan sebuah kegagalan. Ada yang menangis hingga larut, ada pula yang lekas bangkit untuk memulai hidup yang baru. Namun percayalah, rasa yang sakit adalah sebuah anugerah penguatan diri dari yang maha kuasa. 


Saat ini tidak apa-apa untuk memakan kecewa. Terkadang sebuah kekecewaan bukan untuk kita permasalahkan, melainkan untuk dibiasakan. Karena pada hakikatnya, setiap orang yang hadir dalam hidup membawa porsi kekecewaan sesuai dengan kadarnya masing-masing.  


Di belahan bumi sana, ada juga yang tengah berjuang menjalin cinta dengan perbedaan iman. Rasa cinta yang besar membuat dinding tertinggi berupa agama itu menjadi terlampaui. Namun pada akhirnya, mereka harus menelan pil pahit menerima sebuah kenyataan yang tidak sesuai dengan doa dan cita-cita mereka. Tuhan yang berbeda adalah jurang cinta jarak jauh yang paling jauh dari sebuah kata jauh. 


Mereka berjuang keras pacaran beda agama. Padahal itu adalah cinta yang paling lucu. Sudah paham jika tidak akan bisa memiliki selamanya, namun kita malah tetap berusaha menjadi orang yang paling sayang, walau pun nantinya akan berpisah juga. Takdir memang sepedas itu dalam membuat hati menjadi tertindas. 


Cinta memang rumit, serumit menghitung pasir pada lapangan gurun. Yang berjuang mati malah tertinggali, yang berjuang keras malah tertindas, serta yang memilih setia sepenuh hati malah terkhianati. Skenario cinta memang tidak dapat ditebak. Karena ada banyak prediksi yang meleset dari semua harapan yang tertanam. 

Kita pernah disakiti, pernah menangis begitu menjadi, bahkan pernah hilang kendali saat cinta sudah menjadi tumpuan hidup pergi menjauh memilih pergi. Namun sejatinya, kepergian selalu memberikan banyak kepingan kisah yang membuat kita menjadi lebih tegar dalam menatap langit yang tak selamnya terang. Paling tidak, setelah bangkit dari rasa patah itu, kita akan mampu menjadi obor penerang untuk hidup sendiri. 


Aku pun pernah berada pada posisi tragis dalam cinta. Saat dulu aku mengajari dan membantumu untuk berdiri dari luka, namun orang lain yang malah kau ajak berjalan. Memang benar pada akhirnya selalu ada penyesalan dibalik perkenalan yang melibatkan perasaan. Selalu ada kata pisah sebelum kita membuat kisah. 


Setiap mencintai dan dicintai memiliki risiko dan konsekuensinya masing-masing. Ada hadiah berupa kebahagiaan saat dia selalu setia berada di sisi. Namun ada hukuman telak saat dia memilih untuk pergi karena sudah merasa tak sehati. Manusia memang sering berubah, itulah sebabnya semesta melarang untuk mengandalkan hidup kepada manusia. Sejatinya, semua manusia adalah sumber dari seluruh kekecewaan. 

Cinta yang telah lama menempel pada pelukan pun terkadang bisa terlepas di tengah jalan, saat ada pemeran baru yang muncul dalam skenario cinta. Saat cinta berdua berubah menjadi cinta bertiga, maka di sanalah letak suatu luka dan duka yang menganga lebar. Hingga akhirnya, melepaskannya adalah jalan cinta yang terbaik untuk kehidupan berdua.


Dan mungkin benar kata orang tua zaman dulu. Akan tiba dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang, namun bukan karena kamu tidak lagi mencintainya. Melainkan karena kamu mengerti bahwasanya dia akan lebih bahagia jika kamu melepaskannya. Cinta itu memang rumit, sesulit menjawab pertanyaan; pukul berapa kira-kira waktu saat jam pertama kali diciptakan. Cinta akan semakin panjang, selayaknya kelas sejarah yang akan bertambah panjang dan susah seiring berjalannya waktu. 


Dunia itu kompleks, tidak berjalan hanya melalui depan dan belakang. Ada kiri dan kanan, ada posisi tengah dan sudut yang memiliki makna dan pelajaran masing-masing. Apa yang kita anggap baik saat ini, bisa saja menjadi senjata mematikan di masa depan. Lantas begitu pula sebaliknya. Apa yang kita anggap buruk saat ini, bisa jadi menjadi cinta pada kemudian hari. 


Hidup sudah diatur sesuai dengan alurnya. Semua dibagi rata sesuai dengan kaidahnya. Ada yang cantik rupawan, namun ternyata hidupnya kurang bahagia. Ada yang kaya raya, namun keluarganya berantakan. Ada pula yang pintar, namun hidupnya menyendiri. Ada yang populer dengan ribuan pengikut sosial media, namun semuanya hanyalah teman palsu. Itu semua hanya tampak pada depan panggung, padahal belakang layar tampak berbeda. Hingga akhirnya, tidak ada yang benar-benar sempurna. 


Suatu kali mungkin kita pernah menyesal karena pernah melepaskan. Namun begitulah cara takdir memberikan pelajaran dalam hidup. Sering ada sedih yang membuntuti saat senang telah dinikmati melewati batas. Saat bahagia terlalu nikmat, kata syukur terkadang lupa untuk dipanjatkan. Hingga akhirnya, Tuhan mengirimkan sebuah sesal atas keputusan yang pernah diambil. 


Kita juga pernah sama-sama yang namanya merasakan penyesalan. Namun ada yang lebih sakit daripada sebuah patah hati, yaitu mencintai namun tetap bertahan untuk tidak mengungkapkan. Jauh dari yang paling jauh untuk sebuah perasaan adalah saat raga telah dekat, namun diri sendiri tidak berani untuk mendekat. Pernah merasa kehilangan padahal tidak pernah memiliki adalah konsep konspirasi terlucu dari skenario Tuhan. 


Saat dia memilih pergi dengan orang lain. Saat dia sendiri memilih untuk meninggalkan. Terkadang hati merasa ikhlas, namun ada dendam yang tak terkira yang menempel pada dinding dada. Yang tertinggalkan memang akan selalu menjadi yang tersakiti.


Hingga akhirnya takdir hanya ingin mengatakan kepadamu bahwa aku yang pergi karena kau lepaskan, tidak akan pernah setara dengan seratus manusia pengganti yang datang kepadamu. Mungkin saja saat ini kau belum sadar, namun suatu saat nanti waktulah yang akan menampar dirimu dengan cara yang setimpal dan setara. 


Mendekatlah, sudah saatnya untuk bergandengan tangan. Kamu yang pernah remuk hatinya, pernah memar batinnya karena kecewa, pernah dicampakkan dengan pengkhianatan, kini sudah saatnya untuk bangkit dari semua duka. Sudah saatnya ada lembaran baru untuk hidup bahagia.


Kesimpulan hidup mungkin sesederhana ini. Pria beralih cinta karena mata, sedangkan wanita beralih rasa karena hati. Banyak pria memilih untuk kembali, namun wanita lebih memilih pergi. Semesta memang selalu berhasil membuat hati untuk tertawa pada setiap humor lucunya tentang perjalanan sebuah cinta. 


Luka dan duka memang menampar dada, namun Tuhan tidak pernah tertidur dalam memantau hambanya. Percayalah bahwa setiap luka dan duka yang menimpa hati, selalu ada bingkisan hadiah dibalik itu semua. Tuhan memang terkadang sering terlalu jail dalam memberikan sebuah kejutan indah untuk hambanya.

Kamu hanya perlu sabar dan menurut pada takdir. Akan selalu ada pelangi setelah hujan. Akan selalu ada senyum setelah tangis. Selama bumi masih berputar, jantung masih berdetak, serta napas masih sanggup untuk menghirup, itu tandanya bahwa kita masih ada kesempatan untuk bahagia. Tetaplah kuat di sana, Sahabat. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Financial Analyst and Novelist

Editor

une femme libre