Cinta Tanah Air, Berawal dari Kasih dan Sayang untuk Negeri

Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air pada Generasi Muda

Cinta pasti tidak akan terlepas dari rasa kasih dan sayang. Dari rasa kasih dan sayang itulah, timbul keinginan untuk memberikan yang terbaik, serta menjaga, merawat, dan melindungi sesuatu yang kita cinta dari hal-hal yang buruk. Begitu pula dengan cinta tanah air.

Advertisement

Cinta tanah air sendiri dapat diartikan menjadi suatu kondisi di mana masyarakat bisa memberikan rasa kasih dan sayangnya kepada negara dalam bentuk pengabdian, pemeliharaan, pembelaan dan perlindungan dari segala macam bentuk penjajahan dan hal-hal yang berbahaya.

Selain itu, cinta tanah air juga dapat didefinisikan sebagai timbulnya rasa kebanggaan dalam diri masyarakat terhadap negaranya, sehingga ia akan terus berjuang untuk memajukan dan menyejahterakan berbagai unsur yang terdapat di dalam negaranya.

Seperti yang kita ketahui, akhir-akhir ini rasa cinta tanah air yang dimiliki para generasi muda di Indonesia mulai menurun. Padahal, generasi muda ialah salah satu faktor pendorong bagi perubahan sejarah supaya negara bisa menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Alasan lunturnya rasa cinta tanah air ini beraneka macam, contohnya ialah arus globalisasi.

Advertisement

Globalisasi ini menyebabkan mudahnya kebudayaan serta produk-produk luar negeri masuk ke dalam negara Indonesia. Generasi muda jaman kini lebih suka mengikuti trend dari luar, daripada tetap bersikukuh terhadap budaya negaranya sendiri. Itu bisa dibuktikan dengan bagaimana produk yang ber-merk luar negeri lebih laku di pasaran. Generasi muda jaman kini menganggap, bahwa penggunaan barang-barang dari luar negeri ialah sesuatu yang keren dan patut dibanggakan.

Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan adanya pemupukan rasa cinta tanah air bagi generasi muda melalui perantara pendidikan. Pendidikan ini tidak harus terbatas pada pendidikan formal seperti sekolah, tetapi juga bisa dilakukan di luar sekolah dengan bantuan orangtua, teman-teman sebaya, orang terpandang, dan lain sebagainya.

Advertisement

Sebagai contoh ialah pendidikan karakter. Pendidikan karakter sendiri diartikan sebagai suatu usaha terencana yang dilakukan dengan sadar demi mendidik dan membangun karakter pribadi maupun kelompok yang baik sebagai warga negara.

Karakter yang baik sendiri meliputi jujur, toleransi, demokratis, semangat kebangsaan, cinta tanah air, bersahabat, cinta damai, peduli lingkungan, dan lain sebagainya. Untuk mencapai karakter yang baik tersebut tidak bisa hanya melalui perkenalan saja, tetapi diperlukan penanaman pula di dalam diri generasi muda.

Contohnya saja ialah kita sebagai generasi muda, harus menyadari bahwa kita hidup di dunia berdampingan dengan orang lain yang memiliki suku, ras, dan agama yang berbeda-beda. Kita tidak boleh menyinggung perbedaan yang ada, tetapi kita harus menghargai perbedaan tersebut.

Kemudian, kita juga harus menghargai teman-teman yang ada di sekitar kita dalam memberikan pendapat. Kita tidak boleh mencelanya, tetapi kita boleh untuk memberikan sanggahan dengan bahasa yang sopan supaya tidak menyakiti perasaannya. Kemudian sebagai warga yang baik, hendaknya kita mampu mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan dengan asas gotong-royong dan cinta lingkungan di dalamnya.

Cinta lingkungan ini dapat dicontohkan dengan hal-hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan dan merawat tanaman dengan baik, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang nyaman. Walau pendidikan karakter ini terlihat sepele, apabila diimplementasikan dengan baik akan menimbulkan atau meningkatkan rasa cinta tanah air bagi generasi muda.

Selain itu, usaha lain untuk meningkatkan rasa cinta tanah air bagi generasi muda ialah mencari tahu apa saja kebudayaan yang ada di sekitar kita. Kita bisa mencari informasi budaya tersebut melalui penelusuran pada masyarakat sekitar maupun dengan membaca buku literatur. Setelah mengetahui apa saja budaya-budaya yang ada, hendaknya kita ikut andil di dalamnya dengan cara mengikuti kegiatan budaya tersebut.

Mungkin pada awalnya kita tidak bisa terjun langsung untuk menjadi "pemain", tetapi kita bisa mengawalinya dengan menjadi penonton terlebih dahulu dan selanjutnya mengikuti komunitas budaya yang ada. Dengan begitu, lama kelamaan rasa cinta terhadap budaya dalam diri generasi muda akan tumbuh.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE