Terserah Mau Optimis atau Pesimis, Itu Urusan Kamu

Gimana perasaan kamu, kalo hari ini panas banget. Atau hari ini hujan deras?

Advertisement

Pasti agak kesel ya. Jadi males ngapa-ngapain. Panas banget, males karena cepet capek dan keringatan. Badan jadi bau. Hujan deras, males karena takut basah dan jalanan becek. Khawatir sakit. Emang, jadi serba salah. Panasa salah, hujan salah. Jadi, kita mau yang mana? Atau kita menjadi orang yang bisa menerima realitas ya. Apapun kalo sudah terjadi kan harusnya hadapi saja. Apapun risiko dan konsekuensinya ….. itu gentle sekali.

Apakah tukang es kalo musim hujan sedih? Atau tukang ojek payung kalo panas merana?
Buat kaum yang pesimis ya. Karena hanya bisa berpikir terbatas, gak punya alternatif lain. Tapi buat kaum yang optimis tidak. Karena masih ada banyak cara dan jalan yang bisa dikerjakan. Asal punya kemauan dan ikhtiar. Ini soal sikap doang kok, mau OPTIMIS atau PESIMIS. Sikap dalam menghadapi keseharian kita. Selalu ada solusi atau gak akan pernah ada solusi.

Itu sama saja dengan kita berpendapat soal kemacetan di Jakarta. Ada yang bilang gak bakal ada solusinya karena orangnya gak tertib dan jalannya juga cuma segitu doang. Tapi ada juga yang bilang seharusnya bisa dan ada solusinya. Maka infrastruktur terus dibangun dan tertib di jalan ditegakkan.

Advertisement

Hari ini, esok, dan hari-hari berikutnya tinggal kita yang pilih.
Mau Optimis atau Pesimis. Merasa ada cara yang lain untuk survive. Atau gaka ada cara lain untuk hidup. Sekali lagi, optimis atau pesimis. Sederhana sekali membandingkannya, tapi sangat sulit untuk realisasinya. Bagaimana dengan kamu ?

Kita, kamu dan saya gak bakal bisa menghindar dari realitas. Gak bakal bisa, segala yang terjadi inginnya sesuai dengan apa yang kita harapkan. Kadang harapan dan kenyataan itu berbeda jauh. Kadang harapan kita bisa tercapai. Kadang kenyataan bertolak belakang dengan yang kita mau. Itu realitas dalam hidup.

Advertisement

Jadi, baiknya kita optimis atau pesimis?
Terserah kamu. Itu bukan urusan saya. Hanya saja, orang pesimis itu jarang berhasil. Karena sikap pesimis selalu menahan diri untuk tidak optimal. Wajar kalo potensi dirinya gak terlalu banyak digunakan. Pikirannya mengatif, lebih banyak masalah.

Beda dengan orang yang optimis. Mudah berhasil dan survive. Karena sikap optimis selalu mendorong dirinya untuk berbuat optimal, selalu berpikir cara yang lebih baik dan optimal. Segala potensi dikerahkan untuk mendekat pada keberhasilan. Selalu ada solusi dari setiap masalah. Pikirannya positif.

Orang yang optimis, selalu bilang bahwa BEKERJA bukan hanya karena uang. Kerja juga bagian dari ikhtiar untuk mendapatkan restu Allah. Mencari ridho Allah. Dapat uang atau tidak, kita sudah bekerja dan berhak atas berkah-Nya. Orang optimis juga berlandaskan iman. Sebagai pijakan untuk meraih ketentraman jiwa, hati yang gak galau. Emang, orang optimis itu keren ya … mau kayak gitu gak?

Kaum yang optimis memandang masalah itu pasti ada, tapi pasti ada solusinya. Ikthiar itu wajib apapun hasil yang diperolehnya. Pikirannya positif dan selalu ikhlas menerima hasilnya, apapun. Karena landasannya, iman dan berserah kepada Allah untuk segalanya.

Tapi orang pesimis, justru kontroversi dari sikap optimis. Pesimis, hidup isinya masalah. Pikirannya negatif, nestapa, gak ada jalan keluar, gak bisa mererima realitas. Ikhtiar secukupnya karena hasilnya belum jelas. Wajar kalo jiwanya gak tenang, galau melulu dan penuh keluh-kesah. Iman hanya perhiasan dan merasa Allah tidak kuasa atas segalanya.

Sahabat, the way to get started is to quit talking and begin doing – cara memulai adalah dengan berhenti berbicara dan mulai melakukannya.

Gak usah berpikir panjang lagi, lakukan segala sesuatu dengan penuh OPTIMISME.
Karena OPTIMIS dan PESIMIS hanya permainan perasaan belaka. Permainan pikiran dan perasaan manusia. Seperti “minuman yang disuguhkan pada setengah botol”. Kaum pesimis akan bilang, “Yaa, kok tinggal setengah ….." Tapi kaum optimis memilih untuk berkata, "Alhamdulillah, masih ada setengah botol”

Selamat memilih dan menjadi …… pesimis atau optimis. #BelajarDariOrangGobok

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pekerja alam semesta yang gemar menulis, menulis, dan menulis. Penulis dan Editor dari 28 buku. Buku yang telah cetak ulang adalah JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, dan Antologi 44 Cukstaw Cerpen "Surti Bukan Perempuan Metropolis". Konsultan di DSS Consulting dan Dosen Unindra. Pendiri TBM Lentera Pustaka dan GErakan BERantas BUta aksaRA (GeberBura) di Kaki Gn. Salak. Saat ini dikenal sebagaipegiat literasi Indonesia. Pengelola Komunitas Peduli Yatim Caraka Muda YAJFA, Salam DAHSYAT nan ciamik !!

4 Comments

CLOSE