Untuk Dia, Mantan Calon Imamku

Untuk mantan calon imamku.

Terima kasih, kamu pernah menjadi bagian dalam cerita hidupku. Sekarang memang kita sudah tak lagi bersama. Mungkin kau telah menemukan seseorang yang mampu menggantikan tempatku di hatimu. Seseorang yang selalu kamu mimpi-mimpikan. Kuharap dia adalah orang yang tepat untukmu. Semoga dia tak akan pernah melakukan kesalahan yang pernah kulakukan.

Membuatmu marah dan kecewa lalu memilih berlalu. Mungkin kamu tak tahu atau bahkan tak ingin tahu. Tapi sesungguhnya sampai saat ini aku masih sendiri, bukan aku tak mampu mencari kekasih lagi, tapi aku masih mencoba membenahi hatiku yang remuk redam selepas kepergianmu. Meski perpisahan darimu menyisakan luka untukku tapi kutak pernah menyesal telah mencintaimu. Karena bagaimana pun aku pernah bahagia bersamamu.

Terima kasih, untuk cinta dan sayang yang pernah kau berikan padaku dan maafkan aku jika aku pernah membuatmu terluka oleh sifat dan sikapku padamu yang tak pernah peka. Hanya bisa tersenyum dalam kesedihan saat melihatmu lewat dengan wanitamu. Walau semua itu menyayatkan luka tapi aku bahagia melihatmu telah hidup bahagia.

Terima kasih, Biarlah akan aku bawa sejuta kenangan yang indah yang pernah kita lalui saat bersama. Jangan membuatku tersiksa karena rindu dan keadaan ini. Aku hanya ingin mengenangmu. Menikmati kembali kenangan itu. Aku hanya bisa berdo'a padaNya, kiranya dalam akhir hubungan ini, semua yang terbaik untuk kita.

Terima kasih, pernah memposisikanku dalam tempat terindah di hatimu di mana bahagia selalu melingkupiku. Tapi di saat semuanya sirna, kutahu aku bukan pilihanmu. Sebaiknya aku relakan kamu walaupun dengan air mataku. Terima kasih, setiap senyumanmu adalah luka yang akan selalu membekas di hati ini. Sampai kapan pun kamu yang terbaik dan terindah.

Di saat kamu lebih memilih meninggalkanku, mungkin di saat itu aku belajar mengenal arti kesunyian. Perpisahan membuatku mengerti bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini.

Meski pun kita tak ditakdirkan untuk selalu bersama, tapi mengenalmu lalu memilikimu sepenuh hati dengan cinta dan sayang yang tulus merupakan sebuah anugerah terindah yang pernah kumiliki. Terima kasih untukmu, mantan calon imamku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis
IL

writing and reading is my new hobby

3 Comments

  1. Intan berkata:

    🙁 :'(