Ingin Cucu Cepat Berjalan, Krisdayanti dan Raul Lemos Lakukan Tradisi Pukul Lele

Tradisi dan budaya yang dikhususkan untuk anak kecil sejak zaman dahulu sudah sering dilakukan. Seperti semenjak lahiran ada selapanan ketika usianya seminggu. Tradisi tedak sinten ketika bayi berusia 7 bulan, belajar melangkah. Tradisi menginjak bubur tujuh rupa ketika turun tanah.

Advertisement

Kemudian ada tradisi pukul lele pada anak sebelum usia setahun, harapannya si anak cepat berjalan. Tradisi jawa ini sudah sejak lama ada dan jarang didengar. Krisdayanti dan Lemos melakukan tradisi ini agar cucunya yang bernama Ameena Hanna Nur Atta bisa cepat berjalan dengan lancar.

Raul Lemos memukulkan ikan lele ke kaki Ameena supaya cepat bisa berjalan

Krisdayanti dan Lemos pukul lele pada cucunya

Krisdayanti dan Lemos melakukan tradisi pukul lele pada cucunya | credit: youtube Amenna AH

Tradisi yang cukup unik ini dilakukan di halaman belakang di dekat kolam, tampak Amenaah digendong oleh Krisdayanti lalu diturunkan di tanah. Ameena yang sangat mengemaskan itu langsung antusias melihat lele yang ditangkap oleh Lemos. Lemos memegangnya dengan alas putih agar si lele yang licin itu tidak lepas. Walaupun sempat terlepas, Krisdayani memegang Ameena yang berusaha jalan perlahan.

Lemos dengan sifat kebapakannya mengarahkan ekor lele dan memukul dengan lembut pada betis Ameena, beberapa kali. Kaki kiri dan kanan Ameena juga pada bagian telapak kaki. Beberapa suara memberikan semangat kepada Ameena agar bisa cepat berjalan.

Advertisement

“Buat Ameena cepat jalan, doakan ya Ameena cepat jalan. Lariii. @raullemos06 @ameenaatta”

Krisdayanti terlihat begitu senang ketika cucu pertamanya mulai melangkah agak cepat setelah dipukul dengan lele yang masih bergerak.

Tradisi pukul lele jarang diketahui

krisdayanti Aurel dan Ameena

Krisdayanti Aurel dan Ameena | Credit : instagram @krisdayantilemos

Advertisement

Tradisi pukul lele sudah ada sejak zaman dahulu, dilakukan oleh masyarakat orang Jawa. Dipercaya si anak bisa cepat jalan setelah dipukulkan dengan lele. Beberapa warganet berkomentar ada juga yang menggunakan belut. Hewan licin dan gesit itu sebagai simbol kecepatan dalam berpindah (lari), sehingga setelah dipukul dengan ekor lele diharapkan si anak memiliki langkah yang cepat, bisa cepat lari.

Keluarga Aurel yang masih mempertahanan tradisi dan kebudayaan Jawa pun beberapa kegiatannya diunggah dalam Channel youtube Atta Halilintar, ketika Aurel menggunakan pilis. Pilis adalah ramuan yang terbuat dari kunyit, pulowaras, daun belimbing dan pepermint, yang ditumbuk sampai halus lalu ditempelkan di jidat. Karena dipercaya bisa mengurangi sakit kepala dan melancarkan peredaran darah sehingga mengurangi sakit mata pada ibu yang baru selesai melahirkan.

Salut dengan Krisdayanti dan Lemos yang masih mempertahankan tradisi dan budaya di Indonesia, seperti tepuk lele yang dilakukan pada cucu pertamanya. Meskipun sudah zaman modern, namun mereka masih menerapkan kebudayaan Jawa yang diturunkan secara turun-menurun kepada anak-cucunya. Agar budaya itu tetap eksis dan tidak pudar di kalangan masyarakat. Sobat Hipwee sudah pernah menerapkan tradisi apa saja nih?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka menulis dan fotografi

Editor

Penikmat buku dan perjalanan

CLOSE