Berbagai show spektakuler dihadirkan oleh beraneka brand di Paris Fashion Week. Namun, ada salah satu yang curi perhatian yakni fashion show Balenciaga yang menghadirkan latar badai salju untuk memamerkan koleksinya.
Bukannya tanpa alasan, sang desainer memilih tema tersebut sebagai wujud keprihatinannya pada kondisi dunia saat ini yakni invasi Rusia ke Ukraina yang banyak menelan korban jiwa. Hal ini membawa luka lama bagi Demna Gvasalia, desainer sekaligus direktur kreatif Balenciaga.
Demna Gvasalia sendiri merupakan korban perang serupa saat usianya 10 tahun tepatnya pada tahun 1993. Saat itu ia sampai harus mengungsi dari Georgia bersama sang ibu menyusul pecahnya perang Uni Soviet.
Oleh karena itu, melalui fesyen, Demna Gvasalia berusaha untuk tetap menyuarakan keprihatinan kepada dunia. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Serangan di Ukraina terasa personal bagi Demna Gvasalia
Demna Gvasalia gunakan baju mirip bendera Ukraina. / IG Balenciaga by Demna
Serangan di Ukraina terasa “dekat” dengan bagi Demna karena negara tersebut yang menjadi tempat perlindungan pertamanya sebagai pengungsi. Diketahui Ia dan ibunya sempat menetap di pengungsian yang berlokasi di Odessa, sebuah kota pelabuhan di pesisir Laut Hitam yang kini juga terancam dimusnahkan oleh Rusia.
“Situasinya sama. Penindasnya juga, bahkan mungkin kami juga diserang oleh pesawat yang sama,” ungkap Demna, dikutip dari Vogue.
Demna sebenarnya merasa ragu untuk tetap melanjutkan pagelaran di tengah situasi Ukraina yang memprihatinkan. Namun akhirnya ia memutuskan untuk bangkit dan menyuarakan keresahannya melalui peragaan Balenciaga koleksi musim dingin 2022 di Paris Fashion Week, Minggu (6/3/2022).
“Aku sempat berpikir sejenak, ‘Apa yang kita lakukan di sini dengan fashion? Haruskah acara ini dibatalkan?’ Tapi tidak. Aku putuskan kita harus melawan,” tutur pria tersebut.
Putuskan membuat show Balenciaga untuk dukung Ukraina
Bentuk runway / IG Balenciaga by Demna
Sebagai pembuka fashion show Balenciaga, Demna sempat bacakan sebuah puisi karya Oleksandr Oles, seorang tokoh penyair dari negara Ukraina. Ia membacakannya dalam bahasa Ukraina tanpa adanya terjemahan karena puisi tersebut memang ingin Demna dedikasikan untuk Ukraina.
Dukungan lain, Balenciaga memberikan kaus oversized biru-kuning seperti bendera Ukraina untuk setiap tamu yang totalnya mencapai 500-an lebih. Selain itu, untuk menyampaikan bahwa dunia sedang nggak baik-baik saja, (para tamu VIP Balenciaga mendapat undangan unik berupa iPhone 6S rusak.
Paling spektakuler, Demna membuat show dimana model berjalan di dalam akuarium besar berbentuk globe yang didalamnya tengah diterpa badai salju, show ini bertajuk 360 Derajat.
Para model berjalan di akuarium tersebut memamerkan 69 tampilan busana pria dan wanita, koleksi ini didominasi busana bervolume dan edgy khas Demna.
Pilih badai salju yang bawa banyak makna
Model berjalan di tengah salju. / IG Balenciaga by Demna
Dalam pagelaran busana, gaun ketat hingga pakaian dalam turut ditampilkan. Seberat atau seminim apapun busananya, para model tetap menerjang badai dengan gentar. Namun hal itu juga menambah keindahan karena kerasnya angin justru menciptakan efek dramatis pada gaun yang menjuntai.
Desainer tersebut mengaku bahwa badai salju dipilih sebagai bentuk keprihatinannya terhadap krisis pemanasan global. Namun, tema ini juga membawa arti yang berbeda yakni pesan kepada rakyat Ukraina, bahwa ‘badai’ peperangan pasti akan segera berlalu.
Salah satu sorotan di penghujung peragaan yakni model pria Balenciaga muncul dengan setelan training berwarna kuning yang kemudian disusul oleh model wanita berbalut gaun biru yang mirip dengan bendera Ukraina.
Fashion show yang juga dihadiri oleh Kim Kardashian, Salma Hayek, dan bintang ‘Euphoria’ Alexa Demie ini membawa banyak kesan yang mendalam. Mulai dari pergantian iklim, pemanasan global, hingga perlawanannya terhadap perang yang terjadi di Ukraina.
Seperti yang diharapkan Demna Gvasalia, semoga segala ‘badai’ di dunia ini lekas berlalu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
Tim Dalam Artikel Ini
