Minum Kopi yang Salah Bisa Picu Diabetes, Kok Bisa?

Minum kopi yang salah bisa memicu terkenanya diabetes, jadi kamu harus perhatikan beberapa hal ini!

Jika dulu kopi hanya identik dengan kalangan orang tua hingga lansia, kini kebiasaan ngopi tengah menjadi tren di kalangan anak muda hingga orang dewasa. Kopi bahkan dianggap menjadi salah satu amunisi paling ampuh bagi banyak orang untuk melepas penat dan stres sampai akhirnya muncul slogan “Apa pun masalahnya, ngopi jawabannya!”

Pergeseran tren ngopi juga bisa dilihat dari banyaknya menu kopi yang ditawarkan oleh berbagai coffee shop di tanah air. Sebut saja seperti kopi susu gula aren, coffee latte, caramel macchiato, salted caramel, vanilla butterscotch, dan sebagainya yang cukup populer di kalangan para pencinta kopi.

Sayangnya, di balik fenomena budaya ngopi yang perlu dilestarikan tersebut juga terdapat beberapa hal yang mesti diperhatikan dan harus diwaspadai oleh kaum muda-mudi Indonesia. Salah satunya adalah penggunaan jumlah takaran gula pada segelas kopi yang cukup tinggi ditambah bahan pangan lainnya seperti krimer, simple syrup, dan sebagainya. Belum lagi dikombinasikan dengan asupan gula dari makanan dan minuman lain, aktivitas harian, dan hal lainnya yang memengaruhi kondisi kesehatan tubuh.

ADVERTISEMENTS

Angka Diabetes di Indonesia sangat Mengkhawatirkan

Perlu kamu ketahui bahwa angka diabates di Indonesia diprediksi akan terus mengalami kenaikan. Menurut Kemenkes, jumlah penderita diabetes di Indonesia menurut International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2021 mencapai 19,7 juta penduduk dan diperkirakan akan terus mengalami kenaikan hingga 28,6 juta penduduk pada tahun 2045.

Sementara laporan International Diabetes Federation (IDF) tahun 2025 menunjukkan bahwa angka diabates masyarakat Indonesia mengalami peningkatan menjadi 20,4 juta jiwa, yang berarti menjadikan Indonesia berada di urutan ke-empat di dunia sebagai negara dengan pengidap penyakit diabetes terbanyak.

Diabetes adalah penyakit kronis yang diakibatkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi insulin yang cukup, sehingga terjadilah resisten insulin yang berdampak pada penumpukan glukosa dalam darah. Kondisi tersebut dinamakan hiperglikemia atau jumlah kadar gula dalam tubuh yang sangat tinggi.

Apa penyebab diabates? Bisa dikarenakan genetika (turunan dari keluarga), gaya hidup yang tidak sehat, manajemen stres yang buruk, dan sebagainya.

Nah, gejala umum terkena diabetes biasanya akan ditandai oleh beberapa hal seperti:

  • Sering buang air kecil padahal sebelumnya tidak pernah menahan kencing atau pun terkena anyang-anyangan
  • Luka yang sulit sembuh bahkan tidak bisa mengering padahal sudah berhari-hari
  • Berat badan turun drastis, padahal tidak sedang melakukan diet
  • Mudah merasa lapar walaupun sudah makan banyak
  • Penglihatan mulai terasa kabur atau tidak jelas
  • Kesemutan di tangan dan kaki secara berlanjut

Jika kamu merasakan gejala di atas, segera periksakan diri dan kunjungi klinik atau Rumah Sakit Daerah terdekat di kota kamu supaya dapat ditangani dengan tepat. Misalnya saja, bagi masyarakat di Kabupaten Langkat, Sumatera bisa berkunjung ke RSUD Tanjung Pura Langkat atau kontak website mereka di https://rsud.langkatkab.go.id/kontak/ yang menyediakan fasilitas pemeriksaan bagi pasien diabates lewat Poliklinik Penyakit Dalam.

Nah, agar terhindar dari diabetes, kamu perlu memerhatikan gaya hidup yang dapat dimulai dari kebiasaan ngopi saat nongkrong bersama teman, sahabat, atau rekan kerja.

ADVERTISEMENTS

Perhatikan Beberapa Hal Ini Saat Pesan Kopi agar Terhindar dari Diabates

ADVERTISEMENTS

1. Pesan Kopi Less Sugar

Minum Kopi yang Salah Bisa Picu Diabetes, Kok Bisa?

Coba pesan kopinya less sugar, ya.

Saat memesan kopi di coffee shop atau starling, cobalah minta tolong kepada barista untuk mengurangi jumlah takaran gulanya. “Kak, minta tolong less sugar, ya!” yang berarti kamu ingin kopi dengan jumlah takaran gula lebih sedikit dari aturan komposisi coffee shop tersebut.

Perlu kamu ketahui, sebagian besar coffee shop menggunakan gula cair atau simple syrup dengan takaran hingga 2 sendok makan, sehingga rasa manisnya dapat menyamarkan rasa kopi sebagai bahan utama. Jika kamu memiliki kebiasan ngopi setiap hari, tentunya minum kopi susu tinggi gula kurang direkomendasikan karena mampu memicu lonjakan gula darah secara perlahan.

ADVERTISEMENTS

2. Imbangi dengan Banyak Pola Makan yang Benar

Minum Kopi yang Salah Bisa Picu Diabetes, Kok Bisa?

Jangan lupa untuk makan makanan yang bergizi.

Jumlah konsumsi gula per hari untuk orang dewasa maksimal 40-50 gram atau setara 4 sendok makan. Bayangkan jika, 20 gram sudah kamu peroleh dari segelas kopi susu? Ini artinya kamu masih memiliki sisa 20 gram yang biasanya juga berasal dari makanan berat, belum lagi camilan atau junkfood dan lain-lain.

Jadi, kalau hari ini kamu sudah minum kopi susu yang manis, di malam hari harusnya sudah tidak mengonsumsi kopi susu manis/minuman manis yang lain lagi untuk kedua kalinya. Tujuannya untuk menghindari obesitas dan diabetes.

ADVERTISEMENTS

3. Latihan Minum Kopi Tanpa Gula

Minum Kopi yang Salah Bisa Picu Diabetes, Kok Bisa?

Kopi tanpa gula? Americano salah satunya.

Minuman manis memang adiktif, bisa membuat kamu benar-benar ketagihan untuk meminumnya. Hal ini dikarenakan gula tambahan yang dituang ke dalam satu gelas kopi hingga membuatnya terasa manis mampu melepas dopamin di dalam otak.

Selain itu penambahan gula juga menciptakan rasa kopi yang lebih legit dan membuatmu craving sesuatu yang manis tiap hari. Kalau ini menjadi kebiasaan terus-menerus, kemungkinan akan mengganggu asupan kebutuhan gula harian kamu.

Nah, untuk mencegah kebiasaan buruk minum kopi manis tinggi gula, kamu bisa melatih diri sendiri untuk menyukai kopi pahit tanpa gula seperti americano atau coffee latte tanpa penambahan gula sama sekali, hanya kopi dan fresh milk. Ketika lidah sudah terbiasa jauh dari rasa manis yang pekat, kamu akan mulai tidak nyaman saat makan atau minum minuman manis.

ADVERTISEMENTS

4. Pilih Makanan Pendamping yang Rendah Kalori dan Rendah Gula

Minum Kopi yang Salah Bisa Picu Diabetes, Kok Bisa?

Kalau kopinya manis banget, coba pilih makanan pendamping yang rendah gula.

Kebanyakan orang yang ngopi di coffee shop akan memesan makanan pendamping, seperti aneka roti, cake, biscuit, dan snack lainnya. Ya, ngopi tanpa makanan pendamping terasa hampa dan kurang, akan tetapi pemilihan snack juga perlu kamu perhatikan.

Sebenarnya tidak masalah untuk mengonsumsi makanan manis dan kopi tinggi gula sesekali dalam satu minggu, tetapi jika hal ini kamu lakukan setiap hari dan menjadi kebiasaan, sebaiknya mulai pikirkan ulang.

Singkatnya, kalau kopi yang kamu pesan sudah manis, usahakan memesan camilan yang gurih atau hindari memesan makanan pendamping yang manis serta pembuatannya banyak menggunakan gula.

5. Imbangi dengan Banyak Gerak atau Olahraga, Jangan Mager!

Minum Kopi yang Salah Bisa Picu Diabetes, Kok Bisa?

Yuk, kalau hobinya ngopi manis, hindari kebiasaan magernya!

Siapa nih, yang hobi minum kopi manis tetapi jadi kaum mageran? Nah, ternyata kebiasaan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan, lho! Kebiasaan minum kopi tinggi gula tanpa disertai aktivitas fisik yang memadai akan menganggu kesehatan metabolik dalam jangka panjang.

Penyebabnya adalah kalori yang dihasilkan gula sebagai energi tidak dibakar, sehingga akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak yang ditandai oleh bertambahnya berat badan. Keadaan seperti ini yang dibiarkan terus-menerus akan menyebabkan kenaikan gula darah yang berisiko diabetes.

Lantas bagaimana mengaturnya? Kamu bisa berjalan sekitar 20-30 menit setiap hari dan aktif berkegiatan agar kalori yang dihasilkan dari manisnya kopi tersebut diubah menjadi energi yang berguna untuk tubuh.

Minum kopi pada dasarnya bisa menjadi kebiasaan yang baik kalau kamu dapat mengonsumsinya dengan tepat. Apalagi kopi kaya akan kandungan antioksidan yang membantumu terhindar dari radikal bebas, menaikkan mood, dan bikin semangat setiap hari. Namun, minum kopi yang salah juga akan menjadi mistreatment untuk diri sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis