Dear Pemilik Olshop, Jangan Mau Lagi ya Tertipu dan Merugi Gegara 4 Modus Pembeli Nakal ini!

olshop tertipu pembeli

Selama ini jika ada kasus penipuan online shop atau olshop biasanya yang menjadi korban adalah pembelinya. Sudah mentransfer sejumlah uang eh tiba-tiba akun jualannya hilang. Akan tetapi, seperti yang kita tahu, di dunia yang penuh dengan ketidkpastian ini siapa saja bisa menjadi seorang penipu. Makanya, penjual online pun juga bisa menjadi salah satu korban penipuan dari para pembeli jadi-jadian.

Advertisement

Modusnya ya demi mendapatkan keuntungan pribadi, biasanya berupa barang yang sudah lama diincar atau memiliki harga jual tinggi. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, walaupun mungkin bisa dilacak tapi biasanya cukup ribet juga. Nah, supaya kamu nggak menjadi salah satu korbannya, simak yuk beberapa ciri-ciri pembeli penipu berikut ini!

1. Salah satu penipuan yang sempat marak adalah adanya struk palsu, karena cuma bisa dilihat lewat foto kamu harus jeli

Struk/ Credit: Polda Jatim via cicpoldajatim.com

Penipuan yang satu ini marak sekali dilakukan, kamu terutama yang memiliki olshop masih baru harus berhati-hati dengan modus yang satu ini. Biasanya struk atau tangkapan layar dari m-banking akan dedit sedemikian rupa hingga mirip dengan aslinya. Coba teliti jika ada font atau warna atau apapun yang membuatnya terlihat aneh. Jika tidak, kamu juga bisa mencarinya di Google Image untuk memastikan foto tersebut bukan hasil nyomot di internet dan diedit dengan namanya. Yang paling penting jika kamu menemukan hal mencurigakan dan mengecek mutasi rekening namun belum ada uang yang masuk maka tahan dulu untuk mengirim barangmu.

2. Biasanya ada perjanjian semacam mengirim uang muka saat transaksi awal dan mengirim sisanya jika barang sudah sampai. Hal ini potensial untuk penipuan

Nanti saya transfer/ Credit: Life for Stock on Freepik via www.freepik.com

Untuk penjualan dalam jumlah besar atau barang yang cukup mahal biasanya akan ada mekanisme seperti ini supaya konsumen lebih percaya. Akan tetapi, metode ini juga menjadi salah satu kesempatan untuk beberapa pembeli bisa melakukan penipuan. Biasanya jika barang sudah sampai maka sisanya tidak akan dibayarkan. Untuk mengantisipasinya, kamu bisa membuat surat perjanjian online atau paling aman sebaiknya hindari metode ini. Melakukan jual beli di market place juga akan lebih aman untuk menghindarinya.

Advertisement

3. Jangan terlalu mudah tergiur ketika akan ada konsumen yang ingin membeli produk dalam jumlah banyak, apalagi kalau sampai minta ‘tester‘ dahulu

Mengirim tester/ Credit: Freepik via www.freepik.com

Mungkin kamu akan merasa sangat senang ketika akhirnya mendapatkan penjualan dalam jumlah besar sekaligus, tapi di situlah sesungguhnya niat jahat seseorang bisa bersembunyi. Ia bisa jadi memintamu untuk mengirim beberapa produk sampel terlebih dahulu dan kamu langsung menyetujuinya, padahal belum tentu ia akan membeli produkmu. Akhirnya kamu hanya akan kehilangan produk tersebut dan ia mendapatkannya secara cuma-cuma. Mungkin produk itu sudah masuk ke biaya promosi tapi kalau terus-terusan begini, olshop-mu akan merugi. Sebaiknya jika ia meminta sampel kamu tetap menetapkan harga dan memintanya untuk membayar apalagi jika produkmu memiliki harga cukup mahal.

4. Bukan penjual saja yang bisa menipu ketika COD, pembeli pun punya 1000 jurus untuk melakukannya. Hati-hati ya!

COD yuk!/ Credit: senivpetro on Freepik via www.freepik.com

Ketika COD seharusnya transaksi akan berjalan lebih mulus karena kalian sama-sama bisa melihat barangnya dan wajah satu sama lain. Akan tetapi, kamu perlu memperhatikan gerak-geriknya, misalnya jika ia terlalu tertutup dan menunjukkan gelagat yang aneh. Penipu ketika COD biasanya akan mengatakan bahwa ia sudah mentransfer uangnya ke rekeningmu. Ia akan menunjukkan bukti transfer yang sudah dibuat sendiri dan mengalihkannya agar kamu tak bisa memperhatikan detailnya. Makanya kamu perlu mengecek apakah uang tersebut benar-benar sudah masuk ke rekeningmu. Jika belum, mintalah untuk mengirimkan bukti tersebut dan kamu bisa menelitinya.

Mendirikan olshop seringkali tak semudah yang dikira. Ujiannya bukan hanya pembeli yang rese dan banyak tanya, tapi juga mereka yang secara tega melakukan penipuan. Makanya, kamu perlu sangat berhati-hati apalagi jika tokomu masih awal buka. Pun, ketika usia tokomu sudah lama dan makin laris, penipu tersebut juga bisa jadi makin mengincar produkmu. Hati-hati ya!

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE