Pekerjaan Pertama 6 Pengusaha Sukses Indonesia. Ternyata Punya Pengalaman Jadi Pekerja Biasa

pekerjaan pertama pengusaha sukses

Banyak orang yang mengira bahwa kesuksesan bisa diraih begitu saja ketika sudah lulus sekolah atau kuliah oleh mereka yang memiliki keahlian berbisnis, apalagi jika sudah kaya dari sananya. Padahal, ilmu yang didapatkan di bangku sekolah atau kuliah juga perlu waktu untuk diasah dan diterapkan ke bisnis sungguhan. Makanya, banyak yang memilih untuk belajar dari bawah dengan mencicipi pekerjaan yang biasa saja, bahkan oleh mereka yang kini sudah berhasil sukses punya perusahaan ternama.

Advertisement

Beberapa orang sukses mungkin sengaja mengambil pekerjaan tersebut sebagai pengalaman, beberapa lainnya ada yang memang kepepet mengambil segala jenis pekerjaan ketika masih mengawali kariernya. Berikut ini pekerjaan pertama beberapa orang sukses di Indonesia. Simak yuk!

1. Theodore Permadi Rachmat yang masuk jajaran orang terkaya di Indonesia mengawali kariernya jadi salesman

Nama Theodore Permadi Rachmat mungkin kurang populer namun ternyata ia masuk ke jajaran orang terkaya di Indonesia menurut Forbes lo. Konglomerat yang satu ini mengawalinya dengan menjadi seorang salesman di perusahaan Astra yang berfokus pada penjualan alat-alat berat. Ia juga mendapat kepercayaan ketika United Tractor dirintis yang membawanya menjadi pegawai nomor satu di Astra karena kerja kerasnya. Prestasinya yang terus meningkat pesat juga membawanya dipromosikan menjadi Presiden Direktur Utama di Astra International pada 1984. Selain menjadi pimpinan di sana, ia juga membangun bisnisnya sendiri yaitu Triputra Group serta Adaro Energy yang tak kalah sukses.

2. Berawal dari pengalaman menjadi seorang penjaga warnet, William Tanuwijaya sukses dirikan Tokopedia

Advertisement

Saat sedang berkuliah, William harus mencukupi kebutuhannya sendiri karena ayahnya sakit. Akhirnya ia memutuskan untuk menjadi seorang penjaga warnet dan melewatkan beberapa mata kuliah serta hanya datang ketika ujian. Dari pengalamannya menjaga warnet tersebut, ia memiliki ketertarikan terhadap dunia internet. Saat lulus, ia memutuskan memulai karier menjadi pengembang perangkat lunak di beberapa perusahaan. Baru pada tahun 2007, ia memutuskan untuk membuat situs yang kini jadi Tokopedia dengan modal dari senior di kantornya. Tokopedia akhirnya diresmikan pada tahun 2009 dan kini berasil jadi salah satu e-commerce terbesar di Indonesia.

3. Achmad Zaky yang merupakan pendiri Bukalapak ternyata juga sempat berjualan mi ayam dan mengalami kebangkrutan

Achmad Zaky merupakan seorang lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB). Ketika kuliah, ia megikuti berbagai organisasi untuk meningkatkan berbagai bidang keahlian salah satunya Techno Entrepreneurship Club. Dari sana, ia mulai mencoba-coba untuk berbisnis bersama teman-temannya yaitu membuka warung mi ayam. Sayangnya, bisnis tersebut gagal dan Zaky harus rela kehilangan banyak uang. Namun, dari kegagalan tersebut Zaky akhirnya banyak belajar dan mematangkan rencana bisnis selanjutanya termasuk ketika menyiapkan Bukalapak.

4. Sebelum terjun ke dunia bisnis, Yasa Singgih memulai kariernya menjadi seorang pembawa acara sejak masih sekolah

Advertisement

Ketika masih sekolah, ayah Yasa Singgih menderita sakit jantung dan menolak operasi karena ia memilih menggunakan uangnya untuk biaya sekolah anak. Melihat hal ini, Yasa Singgih memutuskan untuk mencari uang sendiri dengan menjadi seorang pembawa acara di sebuah pusat perbelanjaan dengan pendapatan Rp350 ribu dalam satu minggu. Baru setelah Ujian Nasional (UN), dia mulai jatuh bangun mendirikan bisnis hingga akhirnya sukses dengan merek Men’s Republic yang menyediakan kebutuhan fesyen untuk pria.

5. Nama Chairul Tanjung mungkin sudah tak asing di telinga, dulunya ia pernah jual buku kuliah hingga buka jasa fotokopi

Usaha milik ayah Chairul Tanjung pernah ditutup paksa hingga ia harus bekerja sambilan ketika kuliah. Mulai dari jasa fotokopi, menjual buku-buku kuliah, hingga membuka jasa sablon kaus pernah ia coba. Dengan kesibukan tersebut rupanya ia tetap bisa menyabet gelar mahasiswa berprestasi dan mendapatkan gelar Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional tahun 1984 sampai 1985. Walaupun lulus sebagai sarjana kedokteran namun ia memutuskan untuk berbisnis sampai sukses jadi konglomerat.

6. Berawal dari penjaga kios, kini Djoko Susanto jadi pemilik salah satu bisnis retail terbesar di Indonesia; Alfamart

Djoko Susanto memulai pekerjaannya dengan menjaga kios milik orang tua ketika usianya 17 tahun. Saat itu, kiosnya dapat untung besar karena menjual rokok. Kesuksesan tersebut membawa seorang pemilik perusahaan rokok terbesar di Indonesia saat itu mengajaknya bekerja sama untuk membangun jaringan mini market yang kini dikenal sebagai Alfamart dan Alfamidi.

Nggak apa-apa kalau sekarang kamu sedang memulai karier dengan bekerja dari tingkat bawah dulu dan menginginkan untuk memiliki raksasa bisnis suatu hari nanti. Pengalaman dari pekerjaan saat ini bisa jadi akan jadi fondasi dan pengalaman berharga untuk bisnismu nanti.

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE