Belajar 4 Strategi Marketing Starbucks, Kedai Kopi yang Tetap Laris Walau Harganya Lumayan~

strategi marketing starbucks

Saat mengunjungi mall, ketika di bandara, di hotel, atau di beberapa tempat strategis lain mungkin kamu akan melihat salah satu empat ngopi dengan logo khas warna hijau alias Starbucks. Tempat ngopi asal Amerika ini seringnya memang ditemui di tempat-tempat tersebut karena menyasar target pasar menengah ke atas sesuai dengan harga yang mereka tawarkan. Meskipun demikian, target tersebut mungkin makin meluas karena jika diperhatikan lagi kini ada semakin banyak pelajar yang belum berpenghasilan juga nongkrong di sana.

Advertisement

Walaupun memiliki harga yang mahal dan dengan banyaknya pesaing baru yang bermunculan, tapi kedai kopi ini tetap eksis dan ramai memiliki pengunjung. Lalu sebenarnya apa sih strategi marketing yang mereka gunakan untuk tetap mempertahankan posisinya? Simak penjelasan berikut ini yuk!

1. Saat mendengar Starbucks mungkin kita akan langsung teringat dengan logonya yang berwarna hijau, logo ini digunakan sebagai alat branding lo

Credit: Photo by Adrianna Calvo from Pexels via www.pexels.com

Saat ini mungkin ada banyak kedai kopi baru yang memilih desain logo minimalis untuk mengenalkan brand-nya. Starbucks justru konsisten menggunakan logo klasik berupa ikan duyung bernama Siren walaupun desain tersebut sudah berubah sebanyak 4 kali selama 47 tahun. Walaupun simbol yang digunakan memiliki konsep klasik namun dalam penerapannya mereka menciptakan segala sesuatu dengan kesan yang clean, modern, dan penuh filosofi yang bisa kamu perhatikan melalui tokonya, konten di media sosial, iklan, dan bahkan desain produk seperti tumblr yang mereka jual. Konsistensi ini yang membuat brand Starbucks makin melekat.

2. Harga yang tinggi serta kualitas yang ditawarkan membuat para pelanggan merasa bangga bisa duduk santai di kedai kopi satu ini

Nongkrong/ Credit: Siempre Verde on Deposit Photos via depositphotos.com

Dari awal, Starbucks sudah menyasar mereka yang masuk ke kelas menengah ke atas sebagai pasarnya. Selain itu, setelah perusahaan ini dibeli oleh Howard Schultz pada tahun 1987, Starbucks akhirnya menggunakan ide untuk menjadi tempat ketiga yang berada di antara rumah dan kantor para pelanggan mereka. Hal ini membuat para pelanggan mau membayar lebih bukan hanya untuk kopi premium yang mereka beli namun juga pengalaman berinteraksi bersama orang lain di tempat tersebut. Dengan adanya media sosial, kini banyak orang yang ingin menunjukkan kelas sosial mereka, salah satunya dengan nongkrong di kafe ini.

Advertisement

3. Walaupun harganya tinggi, Starbucks juga sering menawarkan promo untuk para pelanggan yang bikin kedai semakin ramai

Credit: Photo by The Lazy Artist Gallery from Pexels via www.pexels.com

Bagi mereka yang masih ragu-ragu untuk datang ke Starbucks karena harga yang kurang terjangkau, mendapatkan berita bahwa ada promo akan membuat mereka berbondong-bondong ke sana. Makanya Starbucks sering memberikan penawaran ini melalui media sosial atau memanfaatkan layanan lainnya untuk mengirim kupon. Tak hanya itu, ada juga program loyalty seperti pemberian reward untuk pembelian tertentu sehingga mereka akan datang lagi di kemudian hari.

4. Salah satu strategi marketing yang tak ketinggalan dibicarakan adalah gimmickgimmick yang dilakukan

Starbucks/ Credit: Paopano on Deposit Photos via depositphotos.com

Pernahkan kamu melihat kiriman seseorang di media sosial yang menunjukkan bahwa nama mereka ternyata ditulis secara salah di cup Starbucks yang mereka terima? Atau justru kamu megalaminya sendiri? Dilansir dari Daily Mail, hal ini bisa saja sebenarnya dilakukan secara sengaja lo. Salah eja nama tersebut bisa jadi dilakukan secara niat sehingga si pemilik akan mengunggahnya ke media sosial dan akhirnya brand mendapatkan exposure secara gratis melalui unggahan tersebut. Bayangkan jika ada lima orang saja di tiap kedai yang mengalaminya, berapa banyak exposure yang diberikan dari seluruh kedai di dunia?  Tak hanya itu, Starbucks juga sempat nyempil di serial Game of Thrones yang ternyata berdampak sangat tinggi pada brand ini lo. Pembicaraan mengenai Starbucks menyentuh angka 198 ribu mention yang membuat brand awareness meningkat drastis.

Nah, beberapa hal tersebut membuat Starbucks bertahan hingga kini bahkan ketika terjadi berbagai gempuran dari coffeeshop baru yang terus meningkat jumlahnya. Memberikan pengalaman yang konsisten, mempertahankan kualitas premium, memberikan promo, hingga strategi viral marketing dimanfaatkan dengan baik oleh brand legendaris yang satu ini.

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE