4 Aturan Diet Detoks yang Nggak Ngawur Versi Yulia Baltchsun. Badan Enteng, Bye-bye Racun!

Diet detoks Yulia Baltchsun

Diet detoks merupakan salah satu metode diet yang cukup populer dan banyak dijalani oleh para selebritas atau pun influencer. Seperti halnya yang dilakukan Yulia Baltschun, seorang healthy lifestyle influencer hits yang juga turut membagikan tips untuk menjalankan diet detoks lewat sebuah video yang diunggahnya dalam channel YouTube pribadinya . Dalam video tersebut, ia menuturkan beberapa hal penting yang wajib kamu tahu sebelum menjalankan diet detoks.

Advertisement

Kalau kamu berniat ingin melakukan diet ini, berikut beberapa hal yang sudah Hipwee Tips rangkum dari video tersebut. Agar nggak keliru melakukannya dan malah sakit, mending simak ulasan berikut ini sebelum memulai diet detoks.

1. Yulia menuturkan, kalau cuma untuk menurunkan berat badan, sebenarnya kamu nggak perlu melakukan diet detoks yang terlalu ekstrem dan serius

Jangan berlebihan! via www.freepik.es

Yang dimaksud ekstrem di sini ialah diet dengan mengonsumsi makanan tertentu selama satu minggu berturut-turut. Menurut Yulia, tubuh sebenarnya sudah memiliki mekanisme sendiri dalam menyingkirkan racun alami sepanjang waktu. Bagian-bagian tubuh seperti hati, ginjal, dan saluran pencernaan akan terus-menerus membersihkan tubuh dengan mengeluarkan tinja, urine, dan keringat.

Tapi kalau untuk kasus khusus seperti untuk perokok, peminum alkohol, saat keracunan, atau bagi pecandu narkoba, diet detoks ini perlu dilakukan.

Advertisement

2. Cara yang benar untuk melakukan diet detoks ialah dengan mengonsumsi makanan yang mendukung fungsi organ tubuh yang melakukan detoksifikasi

makanan pendukung organ pendetoks tubuh via livinginpeaces.com

Pertama, kamu perlu menyisipkan makanan-makanan yang mendukung fungsi organ tubuh untuk detoksifikasi dalam menu makan harian. Sebaliknya, kamu juga perlu menghindari makanan yang menghambat fungsi organ untuk detoksifikasi.

Sebelum mengonsumsi sisipan makanan untuk detoks, penuhi dulu kandungan gizi lain yang dibutuhkan oleh tubuh seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Jadi bukannya lalu makan sayuran hijau terus setiap hari selama seminggu lo, ya. Jangan gegabah~

3. Tapi, nggak semua makanan bisa memperlancar proses detokfikasi pada tubuh lo!

Advertisement

makanan untuk detox via hellosehat.com

Meski semua makanan memiliki zat dan kandungan tertentu yang dibutuhkan tubuh, namun nggak semuanya berguna untuk melancarkan proses detokfikasi. Berikut beberapa makanan penunjang detoksifikasi yang bisa kamu konsumsi:

  • Makanan yang baik untuk organ hati: jus sayuran mentah (berbagai warna), kunyit, hati ayam/sapi, dan makanan berkalium tinggi seperti pisang.
  • Makanan yang baik untuk ginjal: rumput laut, lemon, bayam (jangan terlalu banyak), makanan tinggi antioksidan seperti beri-berian hingga buah-buahan lainnya.
  • Makanan yang baik untuk usus: makanan fermentasi (yoghurt, kimchi, kombucha, kefir), makanan tinggi serat (sayuran, buah-buahan, nasi merah, oat), serta lemak baik (minyak zaitun, VCO, alpukat).

Tapi, ingat! Aturannya bukan dikonsumsi tiap hari, namun sisipkan pada menu makanan harian yang sudah memenuhi nilai gizi tubuhmu.

4. Hal terpenting dalam diet detoks ialah membentuk cara berpikir yang benar sebelum menjalaninya

ubah pola pikir via jolyday.com

Mindset yang dimaksud ialah dengan nggak melakukan detoks ekstrim yang berlangsung selama berhari-hari, makan jus sayuran tanpa asupan lain setiap hari selama beberapa waktu misalnya. Namun, lebih ke rutin konsumsi makanan yang menunjang fungsi detoksifikasi tubuh untuk memaksimalkan prosesnya, tanpa harus menghilangkan asupan penting lainnya.

Memang, tubuh kita nggak akan 100% bersih dari zat racun, namun dengan mengonsumsi makanan pelancar detokfikasi secara rutin, setidaknya kamu sudah memaksimalkan kerja organ penting dalam tubuhmu untuk melakukan detoksifikasi. Kalau organ tubuh bekerja dengan lancar dan nggak mengalami masalah, tubuh pun jadi ikut sehat dan bugar setiap harinya, bukan?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Helga-nya Arnold!

Editor

salt of the earth, light of the world

CLOSE