Punya gaji 100 miliar per hari,
Membeli 100 jet pribadi,
Menulis 1000 buku dalam kurun waktu 10 tahun
Mendengar keinginan-keinginan itu, hampir semua orang akan setuju kalau wishlist tersebut mustahil dicentang. Sebenarnya, sah-sah saja setiap orang punya mimpi apa pun. Masalahnya nih, bagaimana kalau wishlist yang dibuat ternyata terlampau sulit diwujudkan karena nggak realistis, apalagi kalau menimbang kemampuan dan batasan-batasan tertentu yang nyatanya nggak bisa dihilangkan begitu saja.
Selain membebani diri, ekspektasi yang terlalu muluk-muluk seringnya hanya sia-sia dan membuat kita kecewa. Eits, bukan berarti kamu nggak bisa bermimpi tinggi. Yang perlu dicatat adalah wishlist-mu sebaiknya dibuat realistis.
“Lalu, gimana dong cara bikin wishlist yang benar?”
Sini… ini dia langkah-langkahnya. Perhatikan setiap tahapan dan ingat dengan baik, ya.
1. Pastikan dulu nilai dan pandanganmu dalam jangka panjang, ya
Sebelum melangkah, kamu punya PR untuk memastikan nilai dan pandangan terlebih dahulu. Mengapa? Alasannya satu, yakni supaya kamu betul-betul paham dengan apa yang kamu inginkan dan capai nantinya. Selain itu, strategi ini akan menghindarkanmu dari rencana atau impain yang nggak sesuai dengan kondisi spiritual atau stabilitas mental.
Menukil Life Hacks, penting sekali memastikan keselarasan nilai dan pandangan dengan wishlist agar kehidupanmu lebih bahagia. Rasanya puas kalau bisa mewujudkan sesuatu yang memang sesuai dengan nilai dan pandangan hidup, bukan? Jadi, pahami diri sendiri dengan sebaik mungkin sehingga kamu bisa mengetahui nilai dan pandanganmu selama ini. Pastikan nilai dan pandanganmu nggak merugikan orang lain maupun diri sendiri. Kemudian, berangkat dari pemahaman tersebut, kamu bisa mulai menyusun daftarnya satu per satu.
2. Fokus pada masa depan, buat planning yang matang untuk beberapa tahun selanjutnya
Tahap selanjutnya, tetapkan rencana yang berorientasi masa depan. Sesuai dengan namanya, wishlist berisi keinginan-keinginan yang belum tercapai dan ingin segera diwujudkan. Buatlah planning untuk beberapa tahun ke depan, seperti 5 tahun atau 10 tahun ke depan.
Jika punya target bekerja di bidang tertentu dalam waktu 5 tahun, cobalah mencari pengalaman kerja atau organisasi yang ada kaitannnya dengan pekerjaan impian. Perbanyak koneksi agar kamu bisa bertukar pengetahuan dan informasi. Poin utamanya adalah lakukan kegiatan sekecil apa pun yang mendukungmu mewujudkan impian.
Selain menentukan waktunya, mulailah memikirkan langkah strategis untuk mewujudkan impian tersebut. Buat langkah sedetail mungkin dan buat rencana cadangan bila rencana pertama nggak berhasil.
3. Mulailah membuat wishlist yang jelas dan terarah. Selain idealis, tetap realistis
Inilah proses yang menyenangkan sekaligus penuh tantangan. Pasalnya, kamu harus menimbang-nimbang dengan tepat setiap goal. Pertimbangannya harus matang, mulai dari perkiraan usaha, bujet, sampai langkah mewujudkannya.
Nah, proses ini juga bisa menjebak kalau kamu nggak hati-hati. Jika hanya fokus pada keinginan hati, wishlist bisa jadi nggak realistis untuk diwujudkan menjadi kenyataan. Sebaliknya juga, ketika kamu mengatur tujuan dan target yang terlalu rendah, kamu justru nggak bisa mengembangkan diri secara maksimal.
Gimana caranya biar wishlist tetap ideal, tapi realistis untuk diperjuangkan?
Salah satu triknya, cobalah gunakan metode SMART, yakni Specific, Measureable, Achievable. Relevant, dan Time-bound.
Specific: tentukan ide yang ingin kamu capai. Mulai jawab pertanyaan 5W, yaitu siapa (who), apa (what), di mana (where), kapan (when) dan mengapa (why)
Measureable: pastikan target tersebut bisa diukur pencapaiannya. Pastikan kamu bisa mengidentifikasi langkah-langkah untuk menjadikannya nyata
Achievable: pastikan targetnya memang bisa dicapai. Pikirkan tentang alat atau keterampilan yang dibutuhkan untuk mewujudkannya
Relevant: pertimbangkan apakah target tersebut tetap layak diperjuangkan
Time-bound: buatlah target harian, mingguan, atau bahkan bulanan. Adanya tenggat waktu yang jelas bisa jadi memotivasimu untuk mengambil tindakan
Untuk memudahkanmu, Skuat by Hipwee juga sudah menyiapkan wishlist plan yang bisa diunduh. Cek di bawah ini~
4. Pelan-pelan, cobalah mengeliminasi beberapa penghalang menuju impianmu
Target wishlist | Illustration by Hipwee
Selain menentukan target, cobalah identifikasi apa saja yang bisa menjadi penghalang jalanmu mewujudkannya. Buat daftar rintangan yang bisa jadi akan muncul, lalu tulis beberapa cara untuk mengatasinya. Kemudian, sadarilah beberapa perilaku, kebiasaan, atau sikapmu mungkin bersifat kontraproduktif dengan rencana besar tersebut. Jadi, selain rintangan yang berasal dari luar diri, cobalah mengatur yang datang dari dalam dirimu sendiri. Be wise, ya, SoHip~
5. Tetap optimis, tapi sadarilah bahwa kemungkinan gagal tetap ada
Langkah terakhir adalah menyadari kegagalan. Tak ada jaminan wishlist dan segala usahamu akan membuahkan hasil yang memuaskan. Ada kalanya, hidup memang nggak berjalan sesuai keinginan, tapi bukan berarti kamu menyerah begitu saja. Setelah melakukan banyak usaha dan hasilnya gagal, kamu masih punya rencana cadangan sudah disiapkan sejak awal.
Terima kegagalan sebagaimana kamu menerima kesuksesan. Belajarlah untuk bersiap menghadapi ketidakpastian dan segala kemungkinan. Dengan berbekal kesadaran ini, kamu bisa memaknai wishlist sebagai sesuatu yang tidak kaku. Wishlist bukan sekadar mencapai hasil, tapi tentang dirimu yang sedang berproses dan bertumbuh. Maka, setiap hasil memberikan makna meski hasilnya tak sesuai keinginan.
Ketika sudah membuat dan menjalankan wishlist, menukil Very Well Mind, bangunlah dukungan dari orang terdekat. Kehadiran mereka bisa membantumu untuk bertahan dan berjuang dalam keadaan suka dan duka. Saat wishlist-mu tercapai, mereka akan ikut merayakannya. Kamu pun bisa berbagi kebahagiaan dengan mereka. Seandainya wishlist-mu gagal, mereka akan selalu ada untuk menemanimu bangkit dan menemukan semangat lagi.