Lokasi Terduga KKN Desa Penari Sudah Ditemukan Netizen. Kenapa Desa Ini yang Paling Cocok?

Lokasi KKN Desa Penari

KKN Desa Penari sudah menyita perhatian publik beberapa bulan belakangan ini. Kisah KKN yang cukup horor sekaligus tragis ini bikin banyak orang penasaran. Munculnya inisial dan clue tentang lokasi yang diceritakan oleh SimpleMan bikin orang pengen menemukan lokasinya. Rasa penasaran yang tinggi itulah yang membuat para Youtuber mencari keberadaan desa yang dianggap lokasinya berada di Banyuwangi tersebut.

Advertisement

Ada beberapa Youtuber yang rela mencari lokasi KKN Desa Penari hingga ke pelosok-pelosok desa. Sampai sekarang belum ada yang bisa menemukan desa sesuai dengan deskripsi SimpleMan. Namun di antara desa-desa yang dicari, kampung Dukuh di desa Kemiren ini jadi lokasi yang paling sesuai dengan kisah KKN Desa Penari. Penasaran kan? Yuk simak penelusurannya.

Sudah banyak Youtuber yang mencari lokasi desa Penari. Saking penasarannya, sudah lebih dari 4-5 desa dijelajahi

apakah itu pak prabu? via www.youtube.com

Beberapa pekan terakhir, linimasa Youtube diramaikan dengan penelusuran lokasi KKN Desa Penari. Youtuber lokal seperti Mirror Genk, Cakwer, Cak Ndut dan lain sebagainya telah mengeksplorasi beberapa desa, sebut saja Rowo Bayu, Darungan, Wongsokerto dan juga Kemiren. Nah ternyata di Kemiren inilah yang paling mirip dengan kisah KKN Desa Penari. Mulai dari tokohnya, situs-situs di desa itu dan juga deskripsi secara geografis.

Ada banyak sekali kemiripan Kampung Dukuh dengan lokasi KKN Desa Penari. Oke kita ulas satu-satu ya

Pertama, Simple Man menyebut clue untuk lokasi KKN yakni hutan D, desa W, kecamatan K, kabupaten B. Inisial D maksudnya hutan larangan di kampung Dukuh, desa Kemiren dulu namanya Watu Ulo, atau bisa juga Kemiren dianggap kecamatan dan Kabupaten Banyuwangi. Jalanan menuju ke sana juga sulit dilewati mobil karena cuma jalan setapak. Mirip setting lokasi KKN Desa Penari.

Advertisement

Kedua, di kampung Dukuh ada sendang bernama sendang Kamulyan dan sendang Panguripan, petilasan atau makam dari Putri Nilam Narendra dari Pasundan (kemungkinan ini samaran nama dari Badarawuhi), serta batu Megalitikum yang dianggap keramat (ingat lokasi genderuwo di balik batu di cerita KKN). Makam keramat tersebut juga ditutup kain warna putih. Tak jauh dari kampung ini juga terdapat hutan larangan yang angker atau dimensi ke dunia ghaib. Namanya hutan larangan Cempaka Putih, jadi memang tidak semua orang boleh atau bisa masuk ke sana. Beberapa aspek secara lokasi ini sangat mirip dengan penggambaran Desa Penari meskipun tidak mirip 100 %. SimpleMan juga sudah mengatakan bahwa ada beberapa bagian yang disamarkan.

Untuk tokohnya sendiri, Pak Sanusi atau Kang Usi dianggap netizen sebagai Pak Prabu. Mbah Buyut selaku ‘orang pintar’ di kampung tersebut juga sangat identik dengan kopi

Hampir semua channel Youtube yang menelisik lokasi KKN ini sudah datang ke kampung Dukuh. Di kampung ini memang selalu ada ritual terutama berkaitan dengan makam keramat Putri Nilam Narendra. Hal yang paling menguatkan bahwa lokasi inilah yang jadi tempat KKN adalah adanya tokoh adat bernama Pak Sanusi atau akrab dipanggil Kang Usi. Beliau menceritakan tentang adanya suara gamelan ghaib dan adanya tari-tarian yang hanya bisa disaksikan orang tertentu. Makin mirip dengan Desa Penari. Beliau juga menceritakan di sana juga terdapat manik-manik atau sejenis perhiasan yang jika diambil bakal bikin si orang ini bakal kena penyakit parah. Mirip juga dengan kasus Bima dan Ayu kan?

Advertisement

Di channel LSAP Banyuwangi, ada penjelasan lebih lanjut dari juru kunci makam yang bernama Pak Suprat. Beliau menjelaskan bahwa makam tersebut dijaga oleh ular naga. Ia pun pernah ditampaki sesosok perempuan di petilasan tersebut. Sebenarnya di sana juga ada orang pinter yang disebut Mbah Buyut di cerita SimpleMan. Nah Mbah Buyut ini beneran ada dan sekarang sudah meninggal. Beliau selalu memberikan kopi buat siapapun yang datang. Memang di sana terkenal dengan kebun kopi. Disinyalir Bima waktu itu punya program menanam bibit kopi.

Gimana menurut kamu? Sudah puas belum rasa penasarannya? Meski tak ada konfirmasi langsung dari Pak Sanusi atau Kang Usi, namun beliau sering mengatakan bahwa di tempat itu tidak boleh melakukan hal-hal yang tidak senonoh atau berbuat tidak baik pada tempat-tempat sakral di kampung tersebut. Apakah Pak Prabu yang dimaksud adalah Kang Usi?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo

Editor

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo

CLOSE