Pura Parahyangan Bogor, Satu Lagi Tempat Wisata Hits yang Harus Kamu Kunjungi di Akhir Pekan

Bogor adalah destinasi kota yang tepat bagi penduduk Jawa Barat dan Jakarta, untuk traveling di akhir pekan. Nggak harus ambil cuti, apalagi mengorek kantong sampai membuat galau. Tinggal ngesot sedikit, kamu sudah bisa menikmati udara dingin dan sejuk Bogor.

Tapi Bogor nggak hanya punya Puncak yang selalu macet di akhir pekan lho. Agak menyepi sedikit dari pusat kota Bogor, kamu bisa wisata religi di Pura Parahyangan Agung JagatKartta, yang akhir-akhir ini sering menjadi pembicaraan di Instagram.

1. Nggak banyak yang tahu bahwa Bogor dan Gung Salak menyimpan tempat wisata sekaligus tempat ibadah umat Hindu. Pura terbesar di pulau Jawa.

Pura di lereng gunung salak

Pura di lereng gunung salak via hellobogor.com

Konon Pura Parahyangan merupakan pura terbesar di Jawa, dan terbesar kedua setelah Pura Besakih di Bali. Dibangun di atas tanah seluar 2,5 hektar di lereng Gunung Salak, di atas tanah suci yang konon merupakan petilasan dari Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran, Pura Parahyangan terletak di kampong Warung Loak, desa Taman Sari Kelurahan Ciapus, sekitar 13 kilometer dari pusat kota Bogor. Pura ini dibangun di tahun 1995, dan merupakan tempat utama untuk menggelar beberapa ritual keagamaan Hindu, misalnya Upacara Siwa Ratri. Keberadaannya merupakan tempat ibadah bagi Umat Hindu, sekaligus terbuka untuk Umat agama lainnya sebagai tempat wisata.

2. Keindahan alam dan warna hijau yang menyejukkan mata sudah memanjakanmu meski belum tiba di pura

Jalanan yang serba hijau

Jalanan menuju pura via hellobogor.com

Dari pusat kota Bogor, kamu bisa naik angkot ke arah Ciapus sampai di sebuah pertigaan dengan penunjuk arah Pura Parahyangan. Dari sana, kamu bisa meneruskan perjalanan dengan ojek. Tapi kalau kamu cukup kuat dan anak mapala, kamu bisa juga jalan kaki. Sepanjang perjalanan, kamu akan dimanjakan oleh hijaunya perbukitan gunung Salak dan udara yang sejuk. Mendekati Pura, kamu akan menaiki jalanan menanjak yang super bersih. Wajar, sebagai tempat ibadah, kebersihan di sekita pura harus selalu terjaga. Traveler bertanggung jawab pasti tahu kewajibannya untuk menjaga kebersihan tempat wisata.

3. Namanya tempat ibadah, ada peraturan-peraturan yang harus ditaati sebelum masuk ke pura. Ada tata cara, dan ada pakaian tanda penghormatan untuk pura

Tata tertib

Tata tertib via hellobogor.com

Karena merupakan tempat ibadah, tentunya kamu nggak bisa sembarangan masuk ke sana. Ada peraturan-peraturan yang harus kamu ikuti, karena kamu memasuki tempat suci. Misalnya, kaum perempuan tidak boleh masuk bila sedang dalam keadaan haid, atau paska melahirkan. Anak-anak yang berumur kurang dari 42 hari juga nggak diperbolehkan. Jangan lupa, kamu juga nggak boleh sok asyik memakai celana pendek dan sandal jepit saat ke sana. Tapi bila terlanjur, pengelola Pura akan memberikan kain sarung untuk kamu pakai. Setelah semua syarat terpenuhi, kamu akan diberikan kain berwarna kuning untuk diikatkan di pinggang.

4. Dari halaman depan, kamu bisa melihat tiga pintu utama Pura dengan ukiran dan patung yang menawan. Latar gunung salak di belakang menambah cantik pemandangan

Kori Agung

Kori Agung via www.triptrus.com

Pintu utama pura ini bernama Kori Agung. Berupa tiga buah pintu utama dan dua pintu tambahan. Pintu gerbang bagian tengah hanya dibuka ketika sedang ada acara besar tahunan seperti Galungan dan Piodalan. Kori Agung berbentuk paduraksa, dengan tangga yang tinggi untuk dinaiki. Di sekujur dinding dan pintu, kamu bisa melihat ukiran-ukiran batu khas Bali (Hindu), dan dua arca yang berada di samping kanan dan kiri Pintu Gerbang Tengah. Pintu Gerbang ini memisahkan Pura Parahyangan bagian depan dengan bagian tengah.

5. Jaba Jero, bagian dalam pura yang berlantai rumput hijau dan banyak bale-bale. Tempat yang cocok untukmu yang ingin meditasi atau menenangkan diri

Setelah memasuki pintu gerbang Kori Agung, kamu akan masuk di kawasan Jaba Jero, bagian tengah Pura Parahyangan yang dipenuhi bale-bale dan pelataran yang tertutup rumput hijau. Suasananya tenang dan sejuk, jadi banyak spot yang cocok untuk kamu yang ingin bermeditasi. Di sini kamu bisa menikmati latar Gunung Salak yang menjulang tinggi.

6. Utama Mandala, bagian dalam utama pura hanya boleh dimasuki oleh orang-orang yang sedang sembahyang. Di luar Utama Mandala, kamu juga bisa melihat bagaimana umat Hindu sembahyang. Tapi ingat, jaga kelakuan

Utama Mandala

Utama Mandala via id.wikipedia.org

Salah satu bangunan yang ada di lingkup Jaba Jero adalah Mandala Utama. Bangunan ini terletak di salah satu sudut, dengan tangga tinggi yang ditutup dengan pagar bambu. Utama Mandala adalah bagian paling sakral dari Pura, dan tidak bisa dimasuki oleh yang tidak berkepentingan untuk berdoa. Tapi di luar Utama Mandala, kamu tetap bisa melihat umat Hindu yang sembahyang. Karena kamu sedang berada di lingkungan yang suci, jaga perilaku mutlak perlu.

7. Masuk ke tempat wisata ini memang gratis dan terbuka untuk semua agama. Hanya perlu etika baik dan rasa penghargaan terhadap kepercayaan orang lain.

Selalu ingat untuk menjaga sikap

Ada yang sedang sembahyang via gifarigraphy.blogspot.co.id

Meski merupakan tempat ibadah Umat Hindu, pura Parahyangan juga sangat terbuka untuk pemeluk agama lain. Apalagi, untuk masuk ke sana kamu juga nggak akan dipungut biaya, alias gratis. Hanya saja, sikap yang baik dan menghormati tempat ibadah agama lain mutlak harus kamu punya. Ingat bahwa di sana ada yang sembahyang. Jangan terlalu asyik selfie dan berisik merusak suasana sakral dan mengganggu yang sedang sembahyang. Jangan juga menjadi traveler tidak bertanggung jawab yang merusak lingkungan Pura dan meninggalkan sampah-sampah.

8. Dari lokasi Pura Parahyangan, kamu bisa mampir juga ke Curug Nangka, yang jaraknya hanya sekitar 2,5 km saja

Setelah menenangkan diri di Pura Parahyangan, jangan langsung pulang. Kamu bisa mampir dulu ke Curug Nangka yang lokasinya hanya berjarak 2,5 kilometer dari Pura. Curug Nangka adalah destinasi wisata air terjun yang cukup terkenal di Bogor. Letaknya di Kawasan Taman Nasional Halimun Salak, berdekatan dengan beberapa curug lain seperti Curug Kawung dan Curug Daun. Di sini kamu akan disuguhi wisata alam, hutan lebat, dan tentu saja, monyet-monyet iseng yang akan mencuri makananmu kalau kamu kurang waspada. Cocok untuk jadi spot galaumu yang selanjunya.

Suasana Hindu yang kental bisa kamu dapatkan dengan mudah bila berkunjung ke Pulau Bali. Tapi sebelum kamu bisa ke sana, kamu bisa menikmati dulu suasana Hindu di Pura Parahyangan di Bogor ini. Suasananya yang sejuk bisa membuat hatimu adem. Nggak perlu jauh-jauh berkendara, uang yang dibutuhkan juga hanya untuk ongkos transport saja. Cocok lah menjadi destinasi wisatamu di akhir pekan ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi