(Anak Muda Bicara) Menikah dengan Duda yang Sudah Punya Anak? Ini 12 Pendapat dari Kaum Hawa

Bicara soal jodoh, tiap cewek pasti punya idamannya sendiri-sendiri. Mulai dari yang berambut ikal, sampai pada yang punya tubuh tinggi. Dari yang lembut, sampai yang pintar bernyanyi. Semua punya seleranya sendiri-sendiri. Tapi, semuanya harus kembali pada konsep di mana jodoh sejatinya sudah ditentukan oleh Sang Pencipta, tinggal bagaimana kita mau berusaha.

Advertisement

Berangkat dari hal itulah, rasanya tak ada yang bisa menebak siapa yang kelak akan menjadi pendamping hidup kita. Bisa jadi, seseorang dengan status duda yang juga sudah memiliki anak dari pernikahan sebelumnya. Kalau memang takdir berkata seperti itu, bisa apa?

Dan inilah pendapat beberapa cewek soal hal tersebut. Yuk, simak apa kata mereka!

Gimana sih pendapat atau tanggapan kamu, seandainya nanti jodohmu adalah seorang duda yang sudah punya anak? Apa kamu mau menerimanya? Apa sih yang bakal kamu lakuin?

Advertisement

1. Bagi cewek yang kerap disapa Nana ini, jodoh adalah soal proses!

Ya, menurutku sih jodoh tuh nggak turun dari langit. Kayak, nih jodohmu. Jadi ‘jodoh’ itu kan juga proses. Kalau dari awal kenal udah tau dia duda punya anak tapi ternyata di tiap tahapan hubungan masih tetep pengen sama orang itu, ya, artinya harus semuanya diterima.

Kalau emang ingin sama orang itu meski tau semua risikonya. Ya, iya, tapi kalau di tengah-tengah emang nggak bisa nerima ya mungkin nggak jadi jodoh. Anaknya kan bagian yang nggak bisa dilepasin dari dia. Kalau dianya malah bilang mau lepasin anaknya, justru itu malah nunjukin dia nggak tanggung jawab. (Nana Antari)

Bagi cewek yang kerap disapa Nana ini, jodoh merupakan sebuah proses di mana dia memang tak datang dengan sendirinya. Semua perlu dicari dan dikenali. Jadi, baginya perihal duda yang sudah memiliki anak pun bukan masalah kalau dikenali terlebih dahulu. Dan, perkara anak bukanlah pilihan, sebab baginya jika cowok tersebut justru menjadikan anaknya sebagai salah satu pilihan, dia bukanlah seseorang yang bermanfaat.

2. Lain dengan Aloe Fera yang memang langsung menolak duda yang sudah punya anak jadi suaminya kelak

Advertisement

Aloe Fera pun punya pilihannya sendiri. Baginya tidak ada toleransi untuk suami dengan status duda yang sudah memiliki anak di masa depan. Dia pun akan lebih memilih hidup sendiri daripada seorang duda dengan anaknya yang harus menjadi suami.

Nggak mau, nggak ada toleransi. Karena menurutku nggak fair, ya, jelas aku menolak. Kalau aku sih mending hidup sendiri daripada begitu. – Aloe Fera

3. Mungkin bagi yang suka anak-anak seperti Nabil Inaya, status duda dan anaknya bukan sesuatu yang bermasalah

family

why not~ via pinterest.com

Aku terima sih kalau emang jodonya. Lagian aku suka anak-anak, jadi selow. – Nabil Inaya

Mungkin bagi para pecinta anak-anak seperti Nabil Inaya, status duda ditambah anak yang dibawanya bukan menjadi sebuah masalah. Nabil pun mengutarakan jika memang kelak jodohnya adalah seorang seperti itu, dia akan menerimanya.

4. Meily pun menolak seorang duda untuk menjadi pendamping hidupnya. Apapun alasan yang ada~

family

nggak mau! via gezumi.jp

Kalau aku sih nggak mau, aku bakal cari orang yang bener-bener single. Duda berarti kan gagal dalam pernikahan, apapun alasannya berarti dia melanggar komitmen. Aku nggak mau kelak ketika kami menikah, dia kembali melanggar komitmen pernikahan kami. Selain itu, aku belum siap jadi ibu tiri, ngerawat anak yang punya dua ibu, aku dan ibu kandungnya.

Jadi, aku akan cari jodoh lain. Aku akan lebih greget rasanya kalau sama-sama menjalaninya dari awal. Ngerasain menikah pertama kali sama-sama, ngerasain usaha bikin anak sama-sama, ngerasain punya anak pertama kali sama-sama, ngerasain keluarga kecil pertama kali sama-sama. Dan, kalau dudanya karena ditinggal meninggal istrinya, aku juga tetap nggak mau. (Meily Rohmatun)

Meily menolak seorang duda untuk mencapai pendamping hidupnya, apapun itu alasan yang ada. Baik duda yang cerai hidup atau mati, bagi Meily sama saja. Sebab, dia menginginkan untuk memulai semuanya dari awal bersama-sama.

5. “Nggak mau. Tapi kalau namanya jodoh, ya, bisa jadi dia yang paling pas buatku.”

Kalau boleh memilih, Andina sebenarnya tidak mau memiliki suami dengan status duda yang sudah memiliki anak. Tapi, pada dia pun rasanya menyadari jika takdir tak bisa ditinggalkan. Jadi, Andina akan mencoba menerima semua yang ada.

Nggak mau, tapi kalau namanya jodoh, ya, bisa jadi dia yang paling pas buatku. Mau nggak mau, ya, kudu mau. Ya, yang bakal aku lakuin sih coba cari jodoh lain, paling nggak sampai umur 30. Tapi, kalau nggak nemu, ya, sama dia aja. (Andina Rahayu)

6. “Dijalani dengan prinsip mencintai karena Tuhan dan disyukuri aja.”

family

syukuri aja. via pinterest.com

Jodoh itu kan apa yang sudah ditakdirkan Allah untuk umat-Nya, tapi lewat usaha manusia membentuknya. Jadi jika memang punya prinsip tidak mau dengan duda, ya, jangan memaksakan apa yang tidak sejalan dengan prinsip. Tapi kalau memang benar-benar takdirnya sudah bersama si duda yang punya anak, ya, dijalani dengan prinsip mencintai karena Tuhan dan disyukuri aja. Mungkin memang begitu jalan jodohnya. (Reza Zahrotunnisa)

Bagi Reza jika memang pada akhirnya dia mendapat jodoh seorang duda yang punya anak, maka dia hanya perlu menjalani prinsip mencintai dan menjalaninya karena Sang Pencipta. Jadi, dia akan berusaha untuk menerima dan mensyukuri semuanya.

Yuk, next untuk lihat pendapat yang lebih ciamik!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka kuning dan Kamu.

CLOSE