Lika-liku Pernikahan Beda Kasta di Bali. Banyak Banget Tantangannya!

perihal pernikahan beda kasta di Bali ini ternyata cukup menarik untuk dikulik

Katanya sih kalau sudah cinta, segala perbedaan akan mampu ditaklukan. Mungkin kamu dan pacarmu bisa, tapi keluarga dan tatanan sosial ternyata juga bisa ikut campur dalam menentukan kepada siapa akhirnya kamu akan melabuhkan hati.

Advertisement

Mulai dari perbedaan keyakinan hingga kelas sosial, semua beradu untuk membuatmu bimbang. Hal ini makin mungkin terjadi saat kamu tinggal di daerah yang masih menganut sistem kasta layaknya Bali. Ini bukan hanya cerita fiksi, tapi ternyata masih juga terjadi.

Banyak perjuangan yang mesti dilakukan jika ingin memperjuangkan cinta di sini. Bahkan dulu jika ada pasangan yang melanggarnya, mereka harus siap-siap ditenggelamkan ke lautan. Kita simak yuk apa yang akan terjadi dengan pernikahan antar kasta ini!

Bali merupakan salah satu daerah yang masih menganut sistem kelas berupa kasta, jika menikah dengan kasta berbeda maka ada istilah nyerod

Pengantin Bali/ Credit: Okezone via lifestyle.okezone.com

Mungkin kamu sudah mempelajari hal ini sejak SMP. Bali memiliki sistem kasta yang terdiri dari kasta Brahmana yang merupakan kasta tertinggi untuk pemuka agama.

Advertisement

Kasta berikutnya merupakan Ksatria yang dimiliki oleh anggota kerajaan dan saat ini duduk di pemerintahan. Kasta yang menjalankan industri dan berdagang merupakan kasta Waisya. Sedangkan kasta terendah dinamai Sudra yang merupakan petani dan pekerja.

Dengan adanya kelas tersebut diharapkan seseorang akan menikahi pasangan dari kasta yang sama. Jika terjadi pernikahan antara kasta perempuan yang lebih tinggi dengan kasta yang lebih rendah maka hal ini dinamakan nyerod.

Advertisement

Baca konten menarik seputar leak: Ngerinya Bertetangga dengan Leak, Makhluk Mitologi Bali Pengincar Organ

Pernikahan beda kasta ini sering ditentang oleh keluarga sehingga kawin lari kadang-kadang dipilih menjadi solusi

Harus sekasta/ Credit: Info Budaya Indonesia via infobudayaindonesia.com

Dilansir dari laman Vice , di Bali kawin lari ternyata sudah menjadi sebuah tradisi yang umum. Hal ini terjadi jika keluarga nggak setuju dengan pernikahan beda kasta yang terjadi. Mereka akan keluar dari Bali dan akan kembali jika sudah menikah atau bahkan saat sudah punya anak.

Namun ternyata kenekatan ini nggak hanya berdampak sampai di situ saja, melainkan anak perempuan yang nyerod akan kehilangan keuntungan seperti akses ke pura keluarga. Pun,  jika terjadi sesuatu kepada sang anak, ia tak lantas bisa kembali ke keluarganya begitu saja. Seperti jika terjadi perceraian maka anak akan ikut sejajar dengan kasta suami dan tak bisa kembali ke kasta sebelumnya.

Ternyata dulu hukuman untuk sang anak yang nekat menikah beda kasta sangat mengerikan yaitu akan ditenggelamkan

Prosesi yang normal/ Credit: Pinterest via nl.pinterest.com

Dilansir dari Bali Express, ternyata pernikahan ini merupakan sesuatu yang sangat dihindari, bahkan dikenal dengan istilah Asu Pundung dan Alangkahi Karang Hulu. Hukumannya sangat berat dan membuat bergidik yaitu pengantin akan dihukum mati dengan cara ditenggelamkan ke laut hidup-hidup dengan diberi pemberat.

Hukuman ini disebut lebok atau labuh batu. Lalu oleh Belanda hukuman ini diganti menjadi hukuman selong atau pembuangan seumur hidup dan diganti lagi menjadi pembuangan selama 10 tahun di wilayah Bali.

Walaupun hukuman terdengar menyeramkan, namun ternyata semakin ke sini pernikahan beda kasta dianggap sedikit lebih normal

Sekarang jadi hal normal/ Credit: Pinterest via www.pinterest.co.uk

Mengutip seorang dosen di IHDN, Dr. I Wayan Wastawa, pernikahan beda kasta atau nyerod sudah dihapuskan dan kini sudah nggak relevan. Kini perkawinan ini menjadi pernikahan yang biasa dengan prosesi yang normal. Namun, yang mungkin terjadi adalah bahwa perempuan yang menikahi kasta di bawahnya akan tidak disenangi untuk sementara waktu.

Namun, seiring berjalannya waktu, pernikahan beda kasta bahkan beda suku juga sudah sering terjadi di Bali. Walaupun mungkin ada beberapa orang yang fanatik terhadap tradisi, namun banyak juga yang sudah terbuka dengan adanya pernikahan tersebut.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE