Fenomena ‘Selingkuh Keuangan’ dalam Rumah Tangga. Belanja Diam-diam yang Bawa Petaka

selingkuh keuangan

Belakangan ini masih ramai jadi perbincangan di mana bapak-bapak memutar otak untuk mencari ide bagaimana caranya supaya diizinkan istri untuk membeli seri terbaru dari Playstation (PS) yaitu PS5 yang harganya sekitar Rp 5,9juta sampai Rp7,3jutaan. Kalau tak diizinkan banyak juga yang akan membelinya secara diam-diam, ya walaupun pada akhirnya tetap akan ketahuan. Akan tetapi, ternyata kebiasaan ini akan membuat keuangan jadi tidak sehat lo.

Advertisement

Ternyata ada istilah untuk membeli sesuatu secara diam-diam dari pasangan, yang disebut sebagai ‘selingkuh keuangan’. Wah, ternyata selingkuh tak melulu dilakukan dengan seseorang lo namun bisa juga dalam hal finansial. Simak yuk penjelasan lebih lengkapnya berikut ini!

Mungkin kamu masih bertanya-tanya kenapa dinamai selingkuh dan bagaimana maksud yang sebenarnya

Diterima saat suami pergi/ Credit: Freepik via www.freepik.com

Berdasarkan KBBI, selingkuh artinya menyembunyikan sesuatu untuk diri sendiri, tidak berterus terang, dan suka menyeleweng. Sehingga kata ini tidak hanya merujuk pada adanya pihak ketiga berupa seseorang saja di dalam hubungan. Menyembunyikan barang yang dibeli, tidak berterus terang kepada pasangan ketika mengeluarkan sejumlah uang termasuk ke dalam selingkuh keuangan.

Selain contoh yang sudah disebutkan sebelumnya seperti membeli barang tanpa diketahui, memiliki uang simpanan rahasia yang tujuannya juga rahasia termasuk ke dalam kategori selingkuh juga lo. Bahkan utang yang disembunyikan secara diam-diam tanpa diketahui pasangan untuk apapun tujuannya juga termasuk kebohongan finansial yang nantinya akan menyebabkan masalah besar jika ketahuan.

Advertisement

Walau mungkin terlihat sepele namun yang namanya tak jujur bisa saja menyebabkan dampak yang memanjang

Dampaknya bisa panjang/ Credit: Way Home Studio via www.freepik.com

Kelihatannya ‘diam-diam memiliki simpanan’ ini sifatnya sepele ya? Kalau ketahuan ya tinggal minta maaf, beres! Eits, tidak semudah itu lo ternyata. Bahkan menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Endowment for Financial Education tahun 2011 menunjukkan bahwa pada 68% kesempatan, 16% di antaranya dapat menyebabkan pernikahan berakhir.

Mungkin awalnya pasangan akan memaklumi dan hanya terjadi cekcok kecil namun kalau terus-terusan dilanjutkan bisa-bisa bukan masalah yang berakhir namun malah pernikahanmu. Makanya jangan dianggap sepele ya.

Bersikap jujur dan terbuka dengan pasangan bisa menjadi kunci agar hal ini tak terjadi di kehidupan rumah tanggamu

Harus jujur/ Credit: Way Home Studio via www.freepik.com

Membicarakan keuangan secara bersama-sama wajib dilakukan sebagai pasangan. Menyusun anggaran secara bersama-sama di setiap bulannya mungkin bisa dilakukan sehingga pengeluaran bisa sekaligus diperhitungkan di saat itu. Pun, jika di tengah jalan ada sesuatu yang ingin dibeli sebaiknya juga dibicarakan dengan kepala dingin dan tak lekas emosi. Jelaskan kenapa kamu ingin sekali membeli barang tersebut dan bagaimana agar tidak mengganggu anggaran yang sudah dibuat.

Advertisement

Membuat skala prioritas bersama juga bisa dilakukan agar keuangan tak terganggu dengan pengeluaran yang dianggap kurang perlu

Harus terbuka/ Credit: tirachardz via www.freepik.com

Sama seperti ketika masih single, kamu dan pasangan harus membuat pos-pos pengeluaran dari yang rutin dilakukan sampai menyisihkan uang untuk tabungan. Salah satu yang tak boleh ketinggalan juga adalah pos hiburan. Biasakan untuk tak membeli sesuatu secara dadakan agar keadaan finansial tidak goyah dan memicumu untuk membeli sesuatu secara sembunyi-sembunyi dari pasangan.

Tak bisa dimungkiri, ketika sudah menikah kamu tak bisa hanya memikirkan keuangan untuk diri sendiri karena akan mempengaruhi kehidupan pasangan dan anak juga. Memaksa untuk membeli sesuatu secara diam-diam atau menyembunyikan simpanan uang juga bukan hal yang bijak untuk dilakukan karena akan makin menambah masalah. Makanya, kuncinya adalah terbuka.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE