Makna Sakral Tuwuhan di Pernikahan Adat Jawa. Ternyata Lebih dari Sekadar Dekorasi lo!

Tuwuhan adalah

Tuwuhan merupakan salah satu dekorasi wajib dalam pernikahan adat Jawa. Seperti yang sudah banyak kamu ketahui, setiap prosesi adat nggak boleh sembarangan, melainkan memiliki makna tersendiri bagi pasangan yang melangsungkan pernikahan termasuk peletakan tuwuhan.

Dalam prosesi adat Jawa, tuwuhan biasanya diletakkan di kanan dan di kiri tempat siraman atau bisa  juga di depan pintu masuk venue acara. Tuwuhan biasanya diletakkan setelah pembuatan bleketepe oleh ayah dari mempelai wanita. Dalam prosesnya, tuwuhan dibuat dari beberapa tumbuhan yang masing-masingnya memiliki makna lo. Yuk, simak makna dari tuwuhan yang jarang diketahui berikut ini~

1. Tuwuhan berasal dari bahasa jawa yang bermakna tumbuhan

Adat jawa tuwuhan/Credit: Bridestory via www.bridestory.com

Berasal dari bahasa jawa, tuwuhan memiliki arti tumbuhan. Karena dibentuk dari berbagai macam tumbuhan seperti pisang raja, cengkir gading, daun randu, tebu wulung, dan juga janur. Selain itu, tuwuhan juga diberi beberapa dedaunan segar. Semakin lebat daunnya semakin dalam juga maknanya lo.

2. Mewakili harapan orangtua, tuwuhan bermakna harapan akan lahirnya keturunan

Prosesi Tuwuhan/Credit: Inibaru via www.inibaru.id

Dilansir dari Inibaru , tuwuhan bukan hanya sekadar dekorasi saja. Tetapi, tuwuhan memiliki makna harapan orangtua kepada pasangan pengantin agar segera diberi keturunan yang sehat, berbudi baik, berkecukupan, dan selalu bahagia. Intinya adalah segala doa baik untuk calon pengantin dalam berumah tangga.

3. Tuwuhan berisi berbagai macam tumbuhan dengan makna berbeda-beda

Credit: Berita Tagar via beritagar.id

Tumbuhan yang wajib ada dalam tuwuhan adalah pisang raja yang buahnya sudah masak. Pisang raja menjadi simbol harapan pasangan pengantin yang menikah akan memiliki kehidupan yang makmur seperti raja. Selain pisang raja, tebu wulung yang dipasang lengkap dengan daunnya menjadi simbol harapan calon pengantin memiliki jiwa yang bijaksana. Sedangkan cengkir geding yang merupakan singkatan dari kencengin pikir melambangkan kandungan.

Tumbuhan selanjutnya adalah daun randu yang melambangkan sandang dan pangan. Semakin banyak daun randu, maka diharapkan semakin makmur pula kehidupan pengantin baru. Terakhir yang paling terkenal adalah janur kuning. Janur kuning merupakan kepanjangan dari sejatining nur yang berarti cahaya ilahi. Adanya tanaman ini diharapkan calon pengantin berada di bawah lindungan Sang Pencipta.

4. Prosesi tuwuhan tidak lepas dari bleketepe. Jangan dipisahkan ya~

Bleketepe/Credit: Inibaru via www.inibaru.id

Sebelum ayah mempelai wanita memasang tuwuhan, prosesi lain yang harus dilakukan adalah memasang bleketepe di sepanjang venue atau di pintu masuk. Bleketepe dibuat dari anyaman daun kelapa yang masih segar. Tradisi bleketepe ini juga memiliki makna  khusus lo.

Bleketepe berasal dari bahasa jawa bale katapi yang memiliki makna berupa ajakan orangtua kepada pengantin agar menyucikan diri. Menurut sejarahnya, bleketepe juga dipahami sebagai peneduh para tamu undangan. Layaknya adik kakak, bleketepe dan tuwuhan jangan dipisahkan ya~

5. Pemasangan tuwuhan biasanya dilakukan oleh orang tua dari calon pengantin

Tuwuhan/Credit: FIMELA via m.fimela.com

Dalam pemasangannya, bleketepe dan tuwuhan harus dilakukan secara runtut. Pemasangan ini dilakukan oleh ayah calon pengantin dan ibu membantu memegangi tangga. Secara simbolis ayah dan ibu calon pengantin wanita mengikatkan batang padi dan ranting pohon beringin serta serta membuka selubung tandan pisang.

Sebagai salah satu upacara sakral, pernikahan tentunya diharapkan menjadi sebuah awal yang baik. Salah satunya dengan berbagai prosesi adat. Karena di balik setiap prosesi tersimpan harapan baik untuk calon pengantin. Nah, sekarang kamu tahu kan makna dari pisang raja pada tuwuhan?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

An avid reader and bookshop lover.