Cara Menghadapi Intervensi Orang Tua atau Mertua dalam Urusan Rumah Tangga. Saatnya Tegas, tapi Sopan!

Cara menghadapi intervensi orang tua

Bagi sebagian orang tua, anak adalah anak sepanjang masa. Meski sudah tumbuh dewasa dan berkeluarga, nggak jarang orang tua tetap ingin hadir untuk mengarahkan anak-anaknya. Hal ini bisa terjadi pada orang tua kandung dan mertua, keduanya punya potensi yang sama untuk mengintervensi rumah tangga anak-anaknya. Perbedaan sudut pandang dan perkembangan zaman, sering kali membuat intervensi tersebut justru memicu masalah.

Advertisement

Maka nggak heran jika hubungan anak dan orang tua atau menantu dan mertua sering diwarnai ketidakcocokan. Kendati demikian, nggak semua intervensi dari orang tua terlihat buruk ya Moms. Bagaimana pun mereka sudah memiliki pengalaman, hanya saja mungkin butuh trik untuk menghadapi intervensi-intervensi tersebut, baik itu dari mertua maupun orangtua sendiri. Bagaimana trik menghadapi intervensi tersebut supaya Moms bisa tegas dan tetap sopan? Yuk simak info berikut!

1. Diskusi dengan pasangan secara terbuka tentang hal yang nyaman dan nggak nyaman akibat dari intervensi orang tua atau mertua, kemudian buat batasan yang jelas

Diskusi dengan pasangan | Credit by Dmyrto_Z on depositphoto

Hal ini merupakan prinsip paling dasar yang harus dilakukan pasutri, bahkan bisa lo dibicarakan sebelum menikah. Paling nggak lakukan ini dulu sebelum mengambil keputusan untuk menerima atau menolak intervensi orang tua dalam urusan rumah tangga. Berdiskusi dengan tentang intervensi orang tua juga bisa memberikan rasa nyaman pada pasangan. Hal ini bisa menghindari kesalahpahaman antara suami istri jika terjadi ketidakcocokan dengan mertua masing-masing. Sehingga sebagai pasangan bisa saling mendukung, menguatkan dan mencari jalan keluar terbaik.

Diskusi juga diperlukan untuk membuat batasan sejauh mana keterlibatan orang tua atau mertua dalam urusan rumah tangga. Dalam membuat batasan ini harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai bersama dengan pasangan ya, Moms. Misalnya batasan dalam urusan keuangan rumah tangga, dalam hal apa orang tua boleh tahu dan boleh ikut campur. Sesuaikan dengan target bersama, misal kapan punya rumah sendiri atau punya kendaraan.

Advertisement

2. Ketahui lebih dalam alasan keterlibatan orang tua dalam urusan rumah tangga. Percaya deh, nggak semua intervensi orangtua bisa menjadi masalah

Intervensi orang tua dalam rumah tangga | Credit by Dmyrto-Z on depositphoto

Setiap orang tua pasti punya alasan dibalik keinginannya ikut campur dalam urusan rumah tangga anak. Alasan inilah yang harus Moms pahami lebih dalam. Di balik orang tua atau mertua yang cerewet dan suka mengomentari pola asuh anak, bisa saja karena mereka terlalu sayang dengan cucu dan ingin terlibat dalam pengasuhan. Jika alasannya bisa dipahami, maka akan lebih mudah mencari solusinya. Namun, bisa juga ada alasan yang nggak masuk akal atau nggak bisa diterima. Jika hal ini terjadi, maka perlu mempertimbangkan batasan yang sudah dibuat bersama pasangan.

3. Pilah-pilih mana intervensi yang kiranya bisa diterapkan dan bermanfaat dan mana yang cukup disenyumin aja, lalu abaikan~

Nggak semuanya bisa diabaikan | Credit by Motortion on depositphoto

Nggak semua intervensi orang tua itu buruk. Jadi cobalah untuk menerima satu, dua atau beberapa hal yang memang sesuai dengan kondisi dan tujuan rumah tangga. Menolak semua arahan dan bantuan orang tua justru bisa memicu konflik, bahkan hubungan keluarga bisa menjadi renggang. Namun, menerima semua intervensi tersebut tanpa penyesuaian juga nggak baik. Jadi ambilah yang memang bisa diterapkan dan cukup abaikan yang nggak cocok.

4. Jika ada hal yang nggak cocok cobalah untuk bicara baik-baik, bersikaplah dengan tegas dan jelas, tapi tetap sopan

Cobalah bicara dengan baik | Credit by Jim_Filim

Setiap permasalahan yang disimpan tanpa diselesaikan biasanya akan muncul kembali di kemudian hari. Maka dari itu, jika ada hal yang nggak cocok karena intervensi orang tua, jangan ragu untuk berbicara. Sampaikan dengan lembut dan rendah hati supaya nggak melukai perasaan orang tua. Bersikaplah dengan tegas, bila perlu sampaikan batasan yang jelas supaya orang tua bisa memahami dengan baik. Ucapkan permohonan maaf dan terima kasih, supaya tetap sopan. Usahakan bicara dengan suasana santai ya, supaya lebih rileks dan nggak mudah terpancing emosi.

Advertisement

5. Sesekali cobalah terbuka pada suatu hal yang benar-benar membutuhkan bimbingan, supaya orang tua merasa lebih dihargai

Terbukalah jika memang butuh bimbingan | Credit by NJR_Depositbuyer

Terbuka dengan orang tua atau mertua bisa menjadi suatu keuntungan saat butuh bimbingan. Hal ini bisa membuat orang tua merasa dihormati. Misalnya, meski nggak bisa diintervensi dalam persoalan keuangan, seenggaknya orangtua masih bisa terlibat dalam pola asuh anak atau dalam urusan lain yang butuh bimbingan.

6. Jika situasinya memang kurang bersahabat, tetap tahan diri untuk nggak mengkritik balik. Bagaimana pun baik itu orang tua maupun mertua adalah sosok yang harus dihormati

Jangan mengkritik balik | Credit by Tatyana on depositphoto

Membalas kritikkan dengan kritikkan balik akan membuat permasalahan semakin runyam, bahkan bisa sampai saling menyakiti perasaan. Maka dari itu, sebagai kaum yang muda harus bisa menahan diri supaya nggak membalas segala bentuk kritikkan. Cukup abaikan saja jika memang nggak sesuai, bisa juga menjadi bahan introspeksi diri.

7. Jika hubungan dengan orang tua atau mertua benar-benar kurang baik, hindari minta tolong kecuali dalam keadaan mendesak

Hindari minta tolong kecuali mendesak | Credit by Tatyana on depositphoto

Sebenarnya hal ini sangat kondisional tergantung pada permasalahan atau konflik yang terjadi dan pada sifat masing-masing individu. Jika memang dengan minta tolong justru bisa menimbulkan masalah baru, misalnya dianggap menhargai orang tua jika sedang butuh saja, lebih baik hindari minta bantuan dalam bentuk apa pun kecuali dalam keadaan mendesak. Namun, jika kondisinya butuh diperbaiki dengan kedekatan, minta bantuan pada orang tua justru bisa memperbaiki hubungan.

Nah, itulah 7 cara menghadapi intervensi orang tua atau mertua dalam urusan rumah tangga. Meski nggak semua intervensi mereka salah dan nggak semuanya juga benar, menghadapi dengan cara ini bisa membuat Moms tetap tegas dan sopan. Namun, tetap harus sesuaikan dengan kondisi juga, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat buku dan perjalanan

Editor

Seorang makmum yang taat :)

CLOSE