Jadi yang Terbaik di Dunia, Begini Pola Asuh Anak di Negara Skandinavia. Hukuman Fisik Dilarang!

parenting ala skandinavia

Lain ladang, lain ilalang. Lain lubuk, lain ikannya.

Beda daerah, beda adat istiadat. Beda negara, beda pula pola asuhnya. Kali ini, Hipwee Young Mom mau ngajak kamu mengulik seputar parenting di daerah Skandinavia. Skandinavia merupakan wilayah sub regional di bagian Eropa Utara. Melansir World Happiness Report , pada 2018, negara-negara Skandinavia seperti Denmark, Norwegia, Finlandia, Swedia dan Islandia berhasil masuk jajaran negara paling bahagia. Beberapa unsur yang menjadi tolak ukurnya yaitu kedermawanan, kebebasan untuk membuat pilihan hidup serta dukungan sosial. 

Dukungan sosial seperti peran orang tua dalam keluarga, terutama untuk anak-anaknya juga banyak menyumbang ke dalam unsur itu. Nah, menurut hasil survei US News , negara-negara di Skandinavia pun memiliki pola asuh anak terbaik, lo, Moms! Jadi penasaran kan, seperti apa sih gaya atau pola asuh para orang tua yang disebut-sebut sebagai yang terbaik di dunia ini?

1. Orang tua di sana meniadakan dan melarang hukuman fisik dalam tumbuh kembang anak. Swedia telah melarang pemukulan dan semua bentuk hukuman fisik lain sejak 1979

Berkompromi ketimbang memberi hukuman fisik. Credit: Sai De Silva via unsplash.com

Mengutip time.com , Swedia merupakan negara pertama di dunia yang melarang pemukulan dan semua bentuk hukuman fisik lainnya pada 1979. Kemudian negara-negara tetangganya seperti Finlandia dan Norwegia segera mengikuti. Saat ini, menerapkan segala jenis disiplin fisik menjadi konsep yang asing bagi para orang tua Skandinavia pada anak-anak mereka.

2. Orang tua di negara-negara Skandinavia membiarkan anak-anaknya bebas bermain meski dengan berkotor-kotoran

Anak bermain dengan berkotor-kotor. Credit: Jelleke Vanooteghem via unsplash.com

Bagi sebagian orang, bermain dengan berkotor-kotoran merupakan hal yang tidak wajar. Namun orang tua Skandinavia, justru membebaskan dan membiarkan anak mereka berani untuk kotor saat bermain. Boots berlumpur, lutut yang terluka atau tergores, dan baju yang kotor menjadi bagian dari masa kanak-kanak di sana. Hal itu menjadi sebuah bukti bahwa mereka memiliki hari yang baik karena telah bereksplorasi dan berpetualang.

3. Pola asuh yang mengharuskan sang ayah menghabiskan banyak waktu beraktivitas bersama anaknya. Bisa di luar atau rumah aja, Moms

Menghabiskan waktu bersama Ayah. Credit: Derek Owens via unsplash.com

Di sana, sang Ayah juga berkolaborasi bersama dengan ibu untuk memberikan pola asuh yang baik pada anak. Seperti yang dilansir dari nakita.grid.id , hal tersebut bisa terwujud dengan baik karena pemerintah memberi cuti selama 9 minggu bagi para ayah dan tetap mendapat gaji. Pemerintah di sana berpandangan bahwa ayah berperan penting dalam proses tumbuh kembang anak sehingga sang anak harus menghabiskan waktu dengan kedua orang tuanya. Meski di Indonesia belum ada bantuan seperti itu dari pemerintah, tapi tentu saja tetap bisa dilakukan ya, Moms, dengan mengatur waktu luang sang ayah dan anak.

4. Orang tua memperlakukan anak dengan adil apapun jenis kelamin mereka. Akarnya, di Skandinavia memang sangat menghormati persamaan gender

Anak laki-laki dan perempuan diperlakukan dengan adil. Credit: Georg Arthur Pflueger via unsplash.com

Mengutip Kompas , berbeda dari budaya orang kebanyakan, para orang tua di Skandinavia tidak membuat perayaan khusus terkait jenis kelamin bayinya. Hal ini dikarenakan memang dokter dan rumah sakit di sana tidak akan memberi tahu jenis kelamin bayi saat melakukan check-up rutin dan USG. Jadi para orang tua biasanya baru bisa mengetahui jenis kelamin bayi mereka setelah melakukan persalinan, Moms! Budaya itu juga yang membuat orang tua di Skandinavia memperlakukan anak laki-laki dan perempuan dengan sama atau setara.

5. Pola asuh dengan menerapkan friluftsliv, yakni mengajak anak untuk lebih banyak beraktivitas di alam. Supaya mengenal dan menghargai elemen-elemen yang ada di sekitarnya

Beraktivitas di alam. Credit: Jessica Rockowitz via unsplash.com

Friluftsliv (dibaca ‘free-loofts-liv’) sekarang ini lebih diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan di alam atau di luar bangunan. Mengutip parents.com , orang tua di sana lebih memilihkan aktivitas di alam untuk anaknya ketimbang membiarkan terlalu banyak menonton TV atau gadget nih, Moms. Hal itu dilakukan dengan maksud untuk menghargai alam di dalam kehidupan sehari-hari. Nah tapi Moms, karena kualitas lingkungan dan keamanan setiap negara berbeda, maka orang tua tetaplah harus mengawasi anaknya ketika bermain di alam.

Itu tadi ya, Moms, pola asuh anak di Skandinavia yang didapuk menjadi pola asuh terbaik. Banyak sekali faktor yang menjadi tolak ukurnya, termasuk pendapatan negara atau tingkat kemakmuran negara. Semua pola asuh di atas dapat berhasil dilakukan tentu juga dengan bantuan dari pemerintah negara-negara Skandinavia.  Moms bisa menjadikan pola asuh ini menjadi referensi tambahan agar bisa lebih optimal mendukung pertumbuhan si kecil 🙂

Follow Mamin di Instagram @hipweeyoungmom atau gabung ke Support Group di Whatsapp juga yuk. Media curhat yang fun, menghadirkan konten-konten inspiratif dan terpercaya buat para moms #KarenaSemuaIbuBerhakBahagia

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

just a glitch in the matrix

Editor

An avid reader and bookshop lover.