Fakta di Balik Air Mata dan Tangisan Seseorang, Ada Manfaat Medisnya atau Cuma Pelepasan Emosi?

Fakta medis soal air mata dan tangisan

Setiap orang punya cara yang berbeda-beda dalam mengekspresikan perasaan. Di satu sisi, ada orang yang sedikit-sedikit langsung banjir air mata tetapi nggak semua orang juga akan menangis saat merasa sedih atau terharu. Bahkan ada beberapa orang yang tampaknya tidak pernah menangis dalam keadaan apa pun. Mungkin bagi sebagian besar dari kita yang awam, perbedaan antara keduanya hanyalah orang cengeng yang sangat sensitif dan orang ‘berhati batu’.

Nah menariknya, air mata atau tangisan itu sebenarnya nggak melulu soal emosi atau ekspresi perasaan seseorang lho. Air mata dan kegiatan menangis itu fenomena yang sangat menarik dalam dunia medis. Seperti bagaimana katanya air mata itu sebenarnya bagus untuk kesehatan mata karena bisa menjernihkan bola mata. Apakah itu berarti orang cengeng selalu memiliki mata yang lebih sehat dan jernih dibanding orang yang jarang menangis?

Apakah orang cengeng, matanya lebih sehat? via www.vive-demain.com

Terus bagaimana juga kalau air matanya palsu seperti ketika aktor-aktor harus berakting menangis dalam adegan film? Apa air matanya sama dengan air mata yang menetes saat hati hancur karena putus cinta? Yuk cari tahu jawabannya bareng-bareng Hipwee News & Feature~

Selama berabad-abad muncul berbagai spekulasi tentang menangis. Apa saja ya

Banyak spekulasi bermunculan tentang menangis selama berabad-abad. Pada zaman Hippocrates, ketika itu masyarakat menduga kalau menangis berasal dari pikiran yang memicu keluarnya air mata. Pikiran apapun yang menyita perhatian berhari-hari dapat menyebabkan seseorang menangis. Teori lainnya pada 1600-an menyatakan kalau emosi, terutama emosi karena cinta lah yang membuat air mata muncul dari mata seseorang. Entah emosi karena merasa pedihnya cinta atau gara-gara saking bahagianya ~

Well, kini menangis sudah bisa dibedakan jenisnya. Dari yang dipicu emosi, air mata yang keluar sebagai refleks, dan air mata yang selalu ada untuk melembapkan mata

Tiga jenis air mata yang berbeda via www.youtube.com

Hingga saat ini, manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang diketahui bisa menangis karena dipicu oleh perasaan. Semisal tangisan pada bayi yang menandakan kalau minta perhatian dan perawatan dari orang dewasa sekitarnya. Nah, kalau nangis yang dialami anak kecil, remaja, orang dewasa, hingga lansia bisa dipicu oleh berbagai perasaan. Entah dari empati, terharu karena dapat kejutan, marah, atau kesedihan.

Bukan cuma karena emosi, tapi air mata juga bisa keluar secara refleks akibat rasa sakit atau iritasi seperti ketika kita memotong bawang. Selain kedua tipe air mata itu, ada juga air mata basal yang selalu ada untuk melindungi bola mata dari debu maupun bakteri di udara. Meskipun air mata basal sebenarnya selalu keluar, manusia seringkali tidak sadar karena memang keluarnya sedikit-sedikit dan tidak intens seperti kalau sedang emosi atau iritasi. Selain pemicunya yang beda-beda, sebagaimana dilansir dari Bussiness Insider , air mata ini ternyata juga berbeda jika dilihat di bawah mikroskop lho.

Membandingkan air mata karena kesedihan, kebahagiaan, dan ‘menangis bawang’ via alambaninyo.wordpress.com

Lalu, dari mana air mata sebenarnya berasal? Begini penjelasan yang dialami setiap orang dari dalam tubuh

Dari mana air mata berasal? via www.truth-code.com

Dilansir dari Time,  pada tahun 1662, seorang ilmuwan Denmark bernama Niels Stense menemukan fakta bahwa kelenjar lakrimal adalah titik air mata berasal. Menurut Teori Stensen, air mata hanyalah cara untuk menjaga mata tetap lembab, sehingga nggak kering dan nyaman selama beraktivitas sehari-hari. Meski sering atau tidaknya seseorang menangis tidak secara signifikan berpengaruh pada kesehatan mata, penderita kondisi medis mata kering seperti sindrom Sjorgen ternyata memang banyak yang termasuk orang yang kesulitan mengekspresikan emosi alias jarang nangis.

Lacrimal gland via hubpages.com

Air mata pun lambat laun dipercaya sebagai pendorong seperti apa ikatan sosial manusia dalam berinteraksi

Ada rasa empati via mashable.com

Air mata dikatakan sebagai pemicu ikatan sosial manusia dalam berinteraksi. Menurut Jonathan Rottenberg – seorang peneliti emosi dan profesor psikologi di University of South Florida, mengungkapkan kalau menangis adalah cara untuk beri tahu kepada diri sendiri dan orang lain kalau ada masalah penting untuk diselesaikan. Ketika tangisan itu orang lain lihat, maka akan menimbulkan rasa empati karena area neuronal otak yang sama diaktifkan. Hal itu membuat orang lain ikut terasa secara emosional.

Sayangnya, ada tangisan yang bertujuan untuk memanipulasi orang lain. Kamu pernah lakukan nggak?

Bisa memanipulasi orang lain via www.youtube.com

Berdasarkan penelitian, menangis punya efek yang sangat kuat pada orang lain. Tangisan pun bisa menetralisir kemarahan dengan sangat kuat. Semisal seseorang yang telah lakukan kesalahan akan berusaha memperbaikinya dan mencoba melalui tangisan agar dapat dimaafkan. Wah, kalau begitu bisa dibilang juga untuk memanipulasi orang ya. Nah, kamu pernah lakukan hal ini nggak?

Banyak yang berpikir kalau sebuah tangisan bisa berpengaruh positif terhadap kesehatan. Semisal kesehatan psikis karena bisa melegakan hati dan pikiran. Padahal itu hanya mitos saja, lho, yang terlalu dilebih-lebihkan. Anyway, kamu sendiri sering nangis gara-gara apa?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini