Walaupun antre panjang dan sering diserobot ibu-ibu yang anaknya nangis, nasi uduk tetaplah sarapan yang nggak boleh dilewatkan bagi beberapa orang, khususnya orang Betawi. Bayangkan saja, nasi lezat penuh cita rasa, disandingkan dengan telur goreng, abon, kering tempe, dan sambal. Beuh, membayangkan aja udah bikin ngiler. Sementara itu, ada juga orang yang lebih memilih sarapan yang ringan seperti roti panggang karena perut yang nggak bisa menerima asupan makanan berat di pagi hari. Takutnya, pas kerja malah bolak-balik ke kamar mandi.
Walau menu sarapan satu orang dengan yang lain cukup beragam, ada menu ikonis tertentu dari tiap negara, lo. Menu ini dipengaruh budaya atau kebiasaan turun-temurun dari nenek moyang. Bahkan, saking ikonisnya, menu-menu tersebut jadi mendunia. Ada yang menirunya sebagai menu sarapan juga, ada pula yang berubah fungsinya, misalnya jadi snack atau camilan dan kudapan biasa.
Menu-menu ini menyimpan cerita dan fakta unik berkaitan dengan kebiasaan masyarakat dan budaya, seperti budaya sarapan pagi dengan sereal bagi masyarakat Amerika. Ada juga makanan yang biasanya kita jadikan cemilan atau kudapan seperti croissant dan churros yang ternyata merupakan menu sarapan pagi di Prancis dan Spanyol. Lalu, gimana ceritanya nasi goreng jadi menu sarapan ikonis di Indonesia? Jangan-jangan, nasi goreng berubah jadi camilan di luar sana?
1. Sereal identik dengan American Breakfast yang sekarang jadi menu sarapan paling populer di seluruh dunia
Serela yang mendunia | Illustration by Hipwee
Siapa, sih, yang nggak kenal makanan renyah yang disiram susu ini? Kalau kita telisik, awal dari budaya sarapan sereal berkembang di Amerika Tengah. Melansir dari Serious Eats, budaya sarapan dengan sereal sudah berlangsung sejak abad ke-18. Dulu orang kaya Amerika lebih senang sarapan dengan daging, telur, roti gandum, dan kopi. Sementara itu, orang yang sarapan dengan bubur gandum dianggap kalangan bawah.
Bubur tersebut dinilai kurang bergizi hingga akhirnya dibuatlah sereal yang dikonsumsi dengan tambahan susu atau yogurt untuk menambah nutrisi. Seiring berkembangnya zaman, budaya sarapan pagi dengan meminum kopi dianggap kurang sehat untuk anak-anak, sehingga sereal lebih dikhususkan pada anak-anak, karena mereka bisa kenyang dengan memakan sereal gandum dan minum susu.
Populernya sereal sebagai menu sarapan di seluruh dunia nggak lepas dari peran pemasaran produk makanan asal Amerika. Hal ini membuat berbagai merek sereal turut dipasarkan di berbagai negara. Apalagi , ada nilai soal sarapan sehat dan kepraktisan yang diutamakan oleh setiap merek, membuat sereal lebih mudah diterima masyarakat.
2. Budaya sarapan bubur dari Tiongkok, kini juga jadi kebiasaan masyarakat di berbagai negara di Asia
Bubur | Credit by Nungning20 on Depositphoto
Buat kamu yang suka berdebat soal tim bubur aduk atau tim bubur nggak diaduk, sebenarnya tahu nggak, sih, kalau budaya sarapan pagi dengan bubur ini asalnya dari Tiongkok?
Bubur nggak hanya populer di Indonesia. Berbagai negara di Asia juga menjadikan bubur sebagai salah satu pilihan menu sarapan pagi. Budaya sarapan bubur ini berkembang pertama kali di Tiongkok. Melansir dari China Highlight, bubur beras yang disebut congee ini menjadi menu sarapan paling umum bagi masyarakat Tiongkok hingga saat ini.
Kalau kita telisik lebih dalam, bubur merupakan makanan berbahan beras yang dimasak dengan banyak air sehingga hasilnya bisa lebih banyak saat matang. Bubur disajikan dengan lauk bermacam-macam seperti daging, sayur, dan biji-bijian yang jumlahnya cukup sedikit. Ternyata, hal ini berkaitan dengan kondisi masyarakat Tiongkok zaman dulu saat mengalami krisis makanan. Mereka membuat bubur supaya beras yang minim bisa dinikmati banyak orang.
Budaya sarapan bubur ini pun dibawa nenek moyang mereka saat berlayar untuk berdagang di berbagai negara di Asia supaya bisa menghemat bekal. Sehingga, saat ini bubur juga menjadi salah satu menu sarapan favorit orang Asia. Namun, apakah di negara lain penggemar bubur terbagi menjadi tim bubur diaduk atau nggak diaduk? Entahlah~
3. Croissant dan kopi sering dianggap sebagai kudapan atau snack yang sebenarnya merupakan menu sarapan khas Prancis
Croissant | Credit by Bethany Ferr on Pexels
Bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, croissant merupakan kudapan yang biasanya dijadikan menu saat coffee break. Pastri garing yang gurih di luar, memiliki struktur berlapis dan berbagai isian manis di dalamnya, memang paling cocok dinikmati bersama secangkir kopi saat bersantai. Namun, sadarkah kamu jika croissant ini merupakan salah satu menu sarapan paling legendaris di Prancis?
Masyarakat tradisional Prancis menjadikan croissant sebagai sarapan pagi yang sudah membudaya. Zaman dulu orang membuat roti cukup sulit, sehingga mereka mengkreasikan pastri kering supaya awet dan tahan lama. Croissant tradisional Prancis memiliki rasa plain karena dinilai lebih cocok untuk disantap bersama madu, mentega, dan kopi. Seiring berkembangnya zaman, croissant menjadi bekal yang cukup awet disimpan untuk berbagai perjalanan.
Kamu sedang membaca konten eksklusif
Dapatkan free access untuk pengguna baru!
Saat ini, croissant cukup terkenal di berbagai negara dengan berbagai pilihan topping dan isian. Namun, seperti di Indonesia, pastri ini dianggap sebagai kudapan atau snack biasa, bukan menu sarapan pagi.
4. Churros saus cokelat menjadi menu sarapan pagi legendaris di Spanyol, tapi jadi jajanan kaki lima di negara lain
Churros by orang Spanyol | Illustration by Hipwee
Hayo, siapa yang suka jajan churros di abang-abang pinggir jalan? Siapa sangka jika jajanan ini ternyata menjadi salah satu menu sarapan pagi legendaris di Spanyol, tepatnya di kota Barcelona. Churros yang diisi cokelat atau tanpa isi yang disanding dengan saus cokelat sebagai cocolan menjadi menu sapan pagi utama di kedai-kedai tradisional Spanyol. Ya, churros yang kita anggap sebagai jajanan modern ini, ternyata menu sarapan pagi tradisional, lo.
Melansir dari Wander-Lush, sebagai makanan tradisional, asal-usul churros masih menjadi misteri. Ada yang bilang berasal dari Tiongkok, ada pula yang bilang churros ditemukan oleh nenek moyang Spanyol yang sedang membuat roti dengan cara sederhana. Sebab, churros terbuat dari dough atau adonan roti setengah jadi yang digoreng. Hal ini membuat masyarakat Spanyol menganggap churros sebagai makanan sederhana dan praktis untuk menu sarapan daripada roti pada umumnya.
5. Budaya sarapan pagi dengan roti mentega dan meses di Belanda, menu klasik yang melegenda
Roti tawar meses | Credit by Amin on Commons Wikimedia
Sebenarnya roti tawar topping mentega dan meses menjadi salah satu menu sarapan pagi yang cukup melegenda di Indonesia. Hal ini karena roti tawar meses menjadi menu sarapan kaum bangsawan Indonesia saat zaman penjajahan dulu. Kalau ditelisik lebih dalam, menu sarapan ini berasal dari budaya Belanda yang dibawa ke Indonesia saat Perang Dunia II.
Di Belanda, meses disebut dengan ‘hagelslag’ yang berarti taburan cokelat kecil-kecil. Orang belanda biasa mengonsumsi meses sejak tahun 1913 tepat saat meses pertama kali dibuat. Meski termasuk makanan yang melegenda, meses nggak memiliki cerita khusus dalam pembuatannya, hanya sekadar inovasi dan banyak digemari, sehingga menjadi menu turun temurun yang cukup ikonik. Orang Belanda biasanya menyantap meses ini bersama selembar roti yang telah diolesi mentega supaya meses nggak tercecer saat memakannya.
6. Full English Breakfast banyak diadaptasi untuk menu sarapan pagi oleh hotel-hotel berbintang
Full English Breakfast | Credit by Bhofack2 on Depositphoto
Kalau soal menu sarapan pagi yang paling lengkap dan unik, sebenarnya ada 2 macam, yakni Full American Breakfast dan Full English Breakfast. Keduanya memiliki tampilan yang cukup unik karena dalam satu piring terdapat berbagai macam jenis makanan dengan nutrisi yang berbeda, mulai dari protein, karbohidrat, dan vitamin. Namun, Full American Breakfast cenderung manis-manis dan masih kalah populer dengan sereal.
Nah, di Full English Breakfast ini makanannya cenderung asin atau gurih yang diolah dengan cara digoreng dan dipanggang. Dalam satu piring biasanya terdapat telur ceplok, sosis, daging asap, tumis sayur atau jamur, tomat goreng, roti panggang, dan sup kacang. Konon, menu ini sudah ada sejak abad ke-13 sebagai makanan kelas atas yang hanya dikonsumsi oleh bangsawan Inggris.
Menu tersebut memiliki gizi lengkap dengan warna-warna cerah yang dipercaya bisa membangkitkan semangat di pagi hari. Saat ini, menu sarapan khas Inggris ini menjadi menu yang cukup umum, bahkan banyak diadaptasi oleh hotel-hotel berbintang yang menyediakan fasilitas sarapan pagi. Pernah mencobanya?
7. Nasi goreng menjadi menu sarapan pagi di Indonesia yang menyimpan nilai terpuji~
Nasi goreng | Credit by Torsakarin on Depositphoto
Meski banyak pedagang nasi goreng kaki lima yang baru membuka tendanya saat malam hari, menu ini sebenarnya identik sebagai menu sarapan yang cukup melegenda bagi masyarakat Indonesia. Konon, nasi goreng zaman dulu merupakan makanan masyarakat kalangan bawah. Nasi goreng diolah dari nasi sisa yang sudah nggak enak disantap. Kemudian, nasi tersebut dimasak lagi dengan tambahan bumbu dan garam supaya lebih layak dimakan.
Meski zaman sudah berkembang dan banyak dijajakan nasi goreng yang terbuat dari nasi yang baru matang alias bukan nasi sisa, banyak yang masih mengolah nasi sisa kemarin menjadi nasi goreng, terutama di kalangan rumah tangga. Nasi sisa biasanya cenderung kering dan agak keras, sehingga lebih enak dibuat nasi goreng daripada nasi baru yang masih pulen dan cenderung lembek. Selain itu, nasi goreng juga mengandung nilai terpuji karena membuat kita nggak membuang-buang makanan. Namun, tetap saja nasi sisa yang diolah jadi nasi goreng bukan nasi basi, lo ya~
Dari sederet menu sarapan pagi paling ikonik di atas, mungkin sebagian besar sudah pernah kamu coba, baik itu dicoba sebagai menu sarapan, maupun dicoba sebagai camilan. Bagaimanapun, menu sarapan pagi memang memiliki sejarah dan menyimpan nilai budaya tersendiri. Mana nih yang jadi menu kesukaanmu?